Money - 11

1.7K 265 51
                                    

Aku tahu berapa nominal hutangmu, Ruby Jane.
Dan tentu saja aku bisa mengatasinya.
Tapi didunia ini tidak ada yang gratis. Sudah jelas kau harus memberi benefit jika ingin menerima bantuanku.
Tenang saja, yang kau lakukan hanya cukup menari.
Karna aku sangat menyukaimu.

Shit!

Jennie memijat dahinya ketika teringat kembali tawaran yang diajukan oleh Nyonya Kim Seo Hyung kemarin malam.

Itu jelas solusi yang mudah dan menggiurkan.

Tetapi masalahnya, Lisa melarang keras dirinya menari VIP.

Dan ia tidak sepenuhnya berani melakukannya secara diam-diam. Mengingat terakhir sebelumnya, Jennie gagal melakukannya.

"Terima saja, Jendeuk. Sekalipun nenek tua itu menidurimu, kau tidak akan hamil karenanya."

Jennie melirik sinis setelah kalimat tidak sopan Irene terlontar. Dibarengi juga dengan Seulgi, yang menggelengkan kepalanya.

"Apapun menjadi mudah untuknya, Seulgi-yaa." sindir Jennie, yang disetujui oleh kekasih Bae Irene itu.

"Betul sekali."

"Mwoyaa! Kenapa harus dipersulit jika ada cara yang mudah? Kau saja yang hobi sekali menyusahkan diri sendiri." Irene tak terima.

Dan tentu saja Jennie juga sama. Si pipi mandoo lantas mengungkapkan alasannya.

"Andai saja kau tahu, siapa wanita itu?"

"Siapa?"

"Ibu Roseanne."

Kontan saja jawaban Jennie berhasil membuat sepasang kekasih itu terbelalak seketika.

"Maksudmu, Roseanne pacar kakakmu?" Irene memastikan.

"Yep! Calon mertua kakakku."

"Omoo..."

"Jadi apa aku tidak sinting, jika berani-beraninya menghibur calon mertua kakakku sendiri, huh?"

Ruby Jane mencibir lewat pertanyaannya.
Dan belum sampai disitu, dia juga mengungkapkan alasan selanjutnya.

"Lagipula, Lisa sudah jelas tidak akan membiarkannya."

"Dia masih sakit, Jane. Lisa tidak mungkin berlari ke bar ini."

"Tetap saja aku tidak bisa melakukan hal itu dibelakangnya, Irene."

"Kau sudah melakukan banyak hal dibelakangnya. Jadi jangan pusingkan lagi hal ini! Menurutku, sebaiknya kau ambil tawaran itu, Jane. Saat ini, hanya itulah yang terbaik. Persetan karna dia calon mertua kakakmu, itu tidak ada hubungannya. Kecuali, yang kau hibur adalah anaknya, baru kakakmu akan murka. Haha..."

"Hentikan lelucon tololmu itu, Bae Irene! Sama sekali tidak lucu!"

"Aigoo... Kasar sekali."

"Chagiya, sudahlah... Kenapa suka sekali membuat Jennie kesal?" Seulgi memberi teguran. Dan barulah Irene bisa mengunci mulutnya.

Sedangkan dalam hati Jennie, ia mulai berdiskusi kembali dengan dirinya.

Menurutnya, Irene memang sering kelewatan, tapi segala ucapan yang dia ungkapkan memang yang paling masuk akal.

Bagaimanapun juga, yang dikatakan Irene memang ada benarnya.
Aku hanya menari, tidak mengkhianati Lisa atau melakukan hal ilegal lainnya.
Mencoba lagi tidak ada salahnya.
Asalkan kali ini, aku benar-benar harus berhati-hati.

Setelah berkutat sendiri dengan pemikirannya, jemari Jennie lantas meraih ponselnya yang berada diatas meja.

Dicarinya sebuah kontak, lalu mengetik pesan disana.

MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang