Jennie duduk bersama Lisa yang juga terdapat disisinya.
Namun kedua sorot mata mereka menampilkan ekspresi yang berbeda.
Pandangan Jennie cenderung nanar menatap Irene yang saat ini duduk dengan wajah yang tertunduk.
Seulgi yang mendampinginya, ikut menunjukkan sikap yang sama.
Meski sesekali dia terlihat membagi pandangannya dengan Lisa yang memiliki raut berbeda dari semuanya.
Si Manoban belum hilang dari rasa kesal.
Paginya yang semula terasa nikmat karna baru saja bercinta dengan sang pacar, mendadak jadi menyebalkan karna kedatangan wanita yang menjadi biang kerok dari segala permasalahan yang ada.
Dia hampir mengumpat kala Jennie membangunkannya karna kedatangan Irene dan Seulgi yang ingin menemui mereka.
"Mau apa lagi kalian kesini?"
Lalisa membuka percakapan.
Bae Irene secara perlahan menengadahkan kepala.
Dengan sisa keberanian bersama raut penyesalan, wanita itu lantas menatap sahabatnya.
"Jane..."
"Yyakk!"
Lisa secara spontan mengangkat suara, namun Jennie tiba-tiba menahannya.
Dia ingin memberikan kesempatan kepada sahabatnya itu untuk bicara.
"Aku tahu, kau mungkin saja sudah muak melihat wajahku. Tapi..."
Kata-kata Irene tertahan.
Dia menundukkan kepalanya lagi sambil meremas jemarinya sendiri.Lisa seketika membuang muka. Sama sekali tak terpengaruh, dan malah semakin muak melihatnya.
Gadis itu masih tak terima. Gara-gara tipu muslihat dari Irene dan Seo Yeaji, Lisa dibodohi habis-habisan sampai membuat ia meniduri mantan pelanggannya itu.
"Tapi aku kehabisan cara bagaimana mengatasi semua masalah keuangan yang kumiliki. Aku tidak ingin menjual kesedihan, karna tanpa menjelaskannyapun kau sudah tahu sendiri bagaimana aku menjalani hidupku selama ini..."
"Bae Irene, jangan coba-coba menghasut pacarku lagi dengan kata-katamu!"
Lisa yang kembali menyela, kini mendapat reaksi dari Seulgi.
"Lalisa, kumohon, tolong berikan Irene kesempatan..."
"Kesempatan untuk apa? Untuk menipu Jennie lagi??"
"Tidak. Tolong, mereka berhak menyelesaikan masalah ini bersama."
"Kang Seulgi, jangan lupa! Aku juga menjadi korban atas kelakuan pacarmu ini. Jadi aku juga berhak untuk meng-,,,"
Sebelum Lisa menuntaskan kalimatnya, tanpa diduga Irene beringsut untuk berlutut didepan gadis itu.
Kontan saja semua terhenyak menatapnya.
"Lisa... tolong maafkan aku.... Aku benar-benar menyesal..."
"Irene?! Sialan, apa yang kau lakukan? Haiistt!"
"Tolong aku... Nona Yeaji bisa menghabisiku jika uangnya tidak juga kukembalikan..."
Jennie dan Lisa lantas saling berbagi pandang. Mereka mulai memahami alasan kenapa Irene masih berani untuk datang.
Dan belum usai dari keterkejutan itu, Irene kini beralih kepada Jennie untuk memegang kakinya.
"Jane, tolonglah... Jika terjadi sesuatu padaku, bagaimana nasib nenekku di panti? Kau tahu, hanya aku yang dia miliki. Kumohon bantu aku, Jennie. Aku tidak bisa lagi meminjam uang kepada Tuan Park, karna bunga dari pinjaman sebelumnya saja belum kulunasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Money
RomanceApa yang paling dibutuhkan seseorang didunia ini untuk bertahan hidup? Jawabnya, tentu saja uang. Segala hal akan dilakukan demi menuntaskan obsesi tersebut. Begitu pula bagi Jennie dan Lisa. Dimana keduanya sama-sama memiliki kepentingan sendiri da...