Money - 5

2.9K 331 65
                                    

15.25 KST.

"Kau lihat, cukup dengan sekali menari saja dengannya, ada tiga juta won yang berhasil kau dapatkan, Jane. Sangat mudah, bukan?"

Jennie menyedot americano nya sembari mendengar celotehan Irene, meski pandangannya saat ini malah terpaku pada beberapa tumpuk uang yang berada diatas meja.

Kedua wanita itu baru saja pulang dari bank, untuk mencairkan empat cek yang didapatkan Jennie dan Lisa dari hasil mereka menari semalam.

"Dan gadis itu sama sekali tak tergiur dengan uang ini. Gila! Apa yang kau lakukan pada v*ginanya sampai dia menjadi budak cintamu seperti ini?"

Jennie seketika melempar tatapan sinis sembari menahan diri untuk tak melempari Irene dengan cup americano nya.

Kepalanya sudah cukup berputar atas apa yang dialaminya saat ini. Dan ocehan kotor Irene malah menambah rasa frustasinya.

Ia menimbang kembali semua hal yang terjadi. Tentang menjalin hubungan dengan Lisa, tapi bertujuan untuk memanfaatkannya saja.

Tiba-tiba saja ia menyesal setengah mati karna telah terperosok jauh pada ide Irene yang konyol ini.

Tapi menyalahkan seseorang juga bukan sikap yang bijak, sebab sesungguhnya Jennie bebas memilih keputusannya sendiri.

Dan pada akhirnya, Ruby Jane kian pusing bukan kepalang.

"Hei, apa kau menikmatinya?"

Irene masih belum puas mencecar Jennie dengan sikapnya yang menyebalkan.

"Irene, shut your fucking mouth!"

Dan teguran keras Jennie tersebut sudah jelas tak mempan. Karna kekasih Kang Seulgi itu malah memutar matanya kemudian.

"Jangan berpura-pura seperti itu. Aku tahu kau juga menikmatinya, Kim Jennie."

"Ya, aku menikmatinya. Lisa sangat hebat dalam berhubungan seks. Dia membuatku orgasme tiga kali dalam sekali permainan. Kau puas?"

"Jinjjjaa??? Heol! Seulgi jelas harus belajar banyak padanya."

"Huhh?? Oh My Goodness!"

Jennie akhirnya menyerah. Sebab perbincangannya dengan Irene malah kian membuat kepalanya serasa ingin pecah.

Dan disaat yang sama, ponselnya tiba-tiba berdering dan menampilkan kontak seseorang.

Lalisa calling . . .

Irene yang juga melihat kontak tersebut, langsung bereaksi dengan siulan meledeknya.

"Girlfriend's calling..."

Kim Jennie menghela nafas panjang, karna telepon dari Lisa kembali membuat suasana hatinya berantakan.

"Cepat angkat, aku juga ingin mendengarnya."

Bae Irene memberi perintah, dan Ruby Jane menurut saja.

Ditekannya tombol yes, beserta loudspeaker setelahnya.

"Yeoboseyo..."



"Hey, baby. Kau dimana?"

Jennie melirik sejenak ke wajah Irene yang saat ini mendelik, bereaksi kaget atas sikap Lalisa yang begitu mesra.

Dia menahan diri untuk tidak mengumpati Irene atas sikap menyebalkannya itu.

"Aku bersama Irene. Maaf, aku pergi saat kau tertidur. Kau terlihat kelelahan, Lalisa. Jadi aku tidak mau mengganggu tidurmu."


MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang