"Jennie, bagaimana hubunganmu dengan Lisa? Apa saja yang kalian lakukan tadi malam? Kalian bercinta??"
"Gila!"
Jennie mengumati Irene di telepon, yang tengah mengganggu tidurnya di pagi buta seperti ini.
"Apa kau tidak tidur, huh? Kenapa kau menghubungiku sepagi ini dengan pertanyaan konyolmu itu?" lanjut Jennie, dengan kelopak mata yang kini melirik ke jam dinding.
Dia melihat waktu masih berada di jam tujuh pagi.
"Aku belum tidur. Seulgi mengajakku berhubungan seks sampai pagi."
"Wow!" Jennie memutar mata. "Terimakasih atas informasinya."
"Kenapa? Kau masih bingung bagaimana cara lesbian bercinta?"
"Uh-huh? Haruskah aku mengetahuinya?"
"Tentu saja. Lihatlah! Sebentar lagi Lisa pasti akan mengajakmu bercinta."
Mendengar itu, Jennie kini benar-benar membuka mata sepenuhnya.
"Irene, apakah kau serius aku harus tetap melanjutkan rencana ini?"
"Wae? Kau sudah memiliki rencana lain untuk mendapatkan 30 juta won itu?"
Pertanyaan Irene jelas meledek. Sebab itu sama sekali tidak mungkin.
"Tidak ada, bukan? Jadi jangan membuang waktu lagi dengan semua keraguanmu?"
"Aku...hanya tidak ingin menyakitinya. Kurasa, Lisa tak seburuk yang terlihat."
"Kenapa bicara tentang menyakiti? Apakah kalian sudah terlibat sebuah perasaan?"
"Jangan gila, Irene!"
"Lantas apa? Jika tidak ada hal yang istimewa, maka tidak akan ada perasaan saling menyakiti. Dia hanya akan membencimu setengah mati, Jane."
"Lalu berencana membunuhku."
"Itu benar."
"Sialan."
Terdengar suara Irene yang langsung meledakkan tawanya diseberang sana.
Dan Jennie hanya termangu memandang langit-langit. Dimana tiba-tiba saja angannya terbawa kembali pada moment yang terjadi tadi malam.Ia baru ingat, Lisa mengantarnya pulang hampir pagi.
Mereka menghabiskan waktu sepanjang malam dengan banyak hal.
Saling berbincang tentang kehidupan masing-masing, juga rasa kesukaan mereka pada menari.
Lisa menceritakan banyak hal, tak jauh beda dengan Jennie.
Hanya saja, Jennie melewatkan beberapa bagian dari kebohongan yang sedang ia lakukan saat ini.
Dan ketika waktu menunjukkan pukul empat pagi, Lisa akhirnya mengantar Jennie sampai ke gerbang apartemen milik Roseanne, tempat dimana Jennie menetap saat ini bersama kakaknya.
Flashback on
"Terimakasih, Lisa-ssi. Mian, jika aku merepotkan."
"Tidak sama sekali. Jangan sungkan untuk mengatakan, bila kau membutuhkan bantuan."
Jennie mengukir senyumnya setelah mendengar kalimat Lisa.
Dalam beberapa saat, keduanya lantas terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Money
Любовные романыApa yang paling dibutuhkan seseorang didunia ini untuk bertahan hidup? Jawabnya, tentu saja uang. Segala hal akan dilakukan demi menuntaskan obsesi tersebut. Begitu pula bagi Jennie dan Lisa. Dimana keduanya sama-sama memiliki kepentingan sendiri da...