"J, jam berapa mereka akan datang?"
"Irene bilang, setelah jam makan siang ia akan tiba bersama Mr. Hwang dan rekannya, sayang. Tapi ini sudah lewat jam dua. Seharusnya mereka sudah disini."
Lisa melirik jam tangannya, dan setuju akan hal itu.
"Benar. Padahal aku sudah memundurkan jadwal pemotretanku menjadi jam empat nanti. Aku khawatir tidak bisa mendampingimu ketika mereka tiba nanti, baby. Jika sampai saat ini saja mereka belum tiba."
"Mianhae... Seharusnya aku yang menentukan jamnya. Agar kita menunggu dengan pasti kapan mereka akan datang."
Mendengar intonasi sang pacar yang tampak merasa bersalah, Lisa menjadi ikut tak enak hati.
Diusapnya lengan Jennie untuk menenangkan kekasihnya itu."Gwenchana, aku akan mengabari Nyonya Seo Hyung untuk memundurkan lagi jadwalku. Dia akan mengerti."
"Apa tidak masalah?"
"Tidak, sayang. Dia tahu apa yang terjadi."
Lisa meremas jemari Jennie, yang membuat keduanya kini saling membagi pandang untuk sama-sama menenangkan.
Kemudian Jisoo bereaksi.
"Tidak usah khawatir. Lalisa, kau pergi bekerja saja. Ada aku dan Rosie yang akan mendampingi Jennie. Gwenchana..."
Tatapan Lisa lantas teralihkan kepada sepasang kekasih itu, yang kemudian berhenti sejenak pada Roseanne.
Pasalnya mimik si gadis Park, terlihat tidak santai.
Baru ia sadari sejak tadi Rosie memang irit bicara."Ne, Eonnie. Tapi kuusahakan untuk tetap disini sampai mereka datang." jawab Lisa kemudian.
"Ya sudah. Kalau begitu, bagaimana jika kita memesan makanan? Bukankah kita juga belum makan siang?" Jisoo memberi saran.
"Baiklah. Biar aku dan Rosie saja yang pergi keluar. Aku ingin merokok." Lisa memberi keputusan tanpa meminta persetejuan Roseanne.
Gadis yang berprofesi sebagai dosen itu terlihat tak menginterupsi, dan pasrah saja dengan ide tersebut.
Tubuhnya beranjak bangun sembari meraih kunci mobil yang berada dimeja.
"Ingin makan apa, sayang?"
"Aku tidak begitu lapar, Lalisa. Kau saja, ne?"
"Mana boleh seperti itu. Pacarku harus makan dengan benar. Karna aku tidak ingin dia sakit."
Lisa mengusap pipi mandoo milik sang kekasih, yang saat ini bergerak memeluknya.
Jennie memang terlihat gelisah, dan ia perlu tubuh hangat Lisa untuk memberinya ketenangan."Kenapa gelisah sekali, hm? Kau baik-baik saja, sayang?"
Jisoo melirik Lisa yang saat ini tengah berbincang intim dengan adiknya.
Maka dia putuskan untuk menyusul Rosie yang telah berjalan lebih dulu menuju mobil.Ceklek!
Roseanne membuka pintunya.
"Chagiya?"
"Ne?"
"Apa aku berbuat salah?"
"Eoh? Anni. Wae?"
"Eum..."
"Kau ingin ikut pergi?"
Rosie mengajukan pertanyaan tambahan tanpa menunggu Jisoo menuntaskan kalimatnya yang sempat tertahan.
Dari situ, Jisoo semakin yakin bahwa memang ada yang tidak beres dengan kekasihnya ini.
Sebab tak biasanya Rosie bersikap seacuh itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/284865417-288-k410394.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Money
RomanceApa yang paling dibutuhkan seseorang didunia ini untuk bertahan hidup? Jawabnya, tentu saja uang. Segala hal akan dilakukan demi menuntaskan obsesi tersebut. Begitu pula bagi Jennie dan Lisa. Dimana keduanya sama-sama memiliki kepentingan sendiri da...