Apa yang paling dibutuhkan seseorang didunia ini untuk bertahan hidup?
Jawabnya, tentu saja uang.
Segala hal akan dilakukan demi menuntaskan obsesi tersebut.
Begitu pula bagi Jennie dan Lisa. Dimana keduanya sama-sama memiliki kepentingan sendiri da...
Jemarinya yang berada diatas persnelling, tampak meremasnya meskipun kemudinya berjalan tenang.
Senja sore ini membawa tubuhnya yang lelah setelah menyelesaikan semua kelasnya.
Gadis itu melewatkan tawaran makan malam dari beberapa rekan yang mengajaknya. Karna sudah berhari-hari gadis itu memang tidak dalam perasaan yang baik saat bekerja.
Apa yang terjadi padanya itu, tentu saja akibat memikirkan permasalahan cinta yang tengah dihadapinya saat ini.
Dan kedatangan sang ibu beberapa hari yang lalu, praktis membawa perasaannya semakin tidak menentu.
Ia terus memikirkan ucapan sang ibu yang menjelaskan tentang kejadian malam itu.
"Hhh..."
Kepalanya bersandar pada kursi kemudi dalam nafasnya yang berhembus dengan berat.
Diliriknya ponsel yang berada didepan dashboard, lalu menyentuh layarnya.
Dalam detik yang sama, Rosie melihat wajah Jisoo yang masih menjadi wallpaper ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosie POV.
Dia wanita cantik milikku.
Seseorang yang begitu pemalu, pendiam, introvert tapi memiliki ketegasan sikap juga pribadinya yang kuat.
Salah satu dari sekian banyak hal yang membuatku jatuh cinta padanya.
Jisoo tak suka naik ke permukaan. Dia nyaman menyendiri, dan tidak nyaman menjadi pusat perhatian.
Bahkan foto itupun, aku ambil secara diam-diam tanpa dia menyadarinya.
Kenapa dia seperti itu? Sebab Kim Jisoo adalah wanita independent yang mempunyai cara sendiri dalam menjalani hidup.
Meski ia cukup memiliki kepekaan terhadap sekitar, tapi Jisoo cenderung tak ingin peduli.
Dia memastikan diri untuk selalu berada dijalur aman, tanpa mendekati masalah.
Itulah Jisoo yang kukenal. Sepanjang setahun kami bersama, dan hampir dua tahun aku mengenalnya.
Jadi jika ditanya kembali bagaimana perasaanku setelah kejadian malam itu, tentu saja aku terkejut.
Malam itu, dia sama sekali bukan Jisoo kekasihku.
Dia mendobrak banyak hal yang tak kusangka dia bisa melakukannya.
Dan aku tak memahami bagaimana bisa dia membuat keputusan itu. Yaitu, tidur dengan ibuku.
Tapi benar kata Eomma, bahwa cinta memang gila.
Andaikan alasan Jisoo melakukan semua itu karna rasa sakit hatinya padaku, sudah barang tentu semua itu karna cintanya yang kuat, akhirnya rusak akibat ulahku sendiri.