"Jane, bagaimana dengan pemesanan dari Mr. Hwang? Apa kau sudah mengupdate sejauh mana hasil produksinya?"
Jennie kemudian meletakkan pensilnya diatas buku sketsa, bersama kacamata yang juga ia taruh ditempat yang sama.
Ia menoleh kepada Irene yang kini berdiri didepannya.
"Aku tidak tahu. Lisa yang menanganinya."
Jawaban dari Jennie, seketika membuat kening Irene mengernyit.
"Lisa? Kenapa dia?"
"Karna dia penasihat bisnisku."
"Mwo? Dia adalah modelmu, Jane. Sejak kapan kau memerlukan penasihat bisnis?"
"Sejak bajingan bernama Kwon Jiyong menipuku."
"Dan kau ingin itu terjadi untuk kedua kali?"
Jennie yang baru saja berniat ingin menyeruput kopinya, praktis mendongak atas pertanyaan itu.
"Apa maksudmu? Kau pikir Lisa akan melakukan hal yang sama?"
"Who knows? Kau sudah pernah terlalu mempercayai seseorang, yang justru berakhir dengan penipuan. Tidak menutup kemungkinan itu akan kembali terjadi, bukan?"
Kopi hitam itu masih berada dalam posisi yang sama, sebab Jennie kini tampak termenung untuk beberapa saat.
Wajahnya terlihat berpikir.
Ekspresinya berbanding terbalik dengan Irene yang justru menampilkan seringaian. Merasa omongannya berhasil mencuci otak sang sahabat.
Wanita yang berusia 30 tahun itu lantas menundukkan kepala agar posisinya lebih mudah untuk berbicara dengan Jennie.
Dengan suara setengah berdesis, Irene melontarkan peringatannya.
"Kau harus pastikan Lisa benar-benar tidak menipumu, Jane. Cepat hubungi dia, dan tanyakan tentang semua pre order yang sedang kalian kerjakan."
Bagai terhipnotis, Jennie lantas meletakkan cangkir kopinya untuk beralih mengambil ponsel.
Dicarinya kontak Lisa saat itu juga.
Irene sendiri kini menegakkan tubuhnya kembali sambil melipat tangannya didepan dada.
Ia menyimak Jennie yang sedang menghubungi kekasihnya dalam raut kepuasan.
Tut... Tut...
Nada tunggu kemudian terdengar, sebab Jennie mengaktifkan mode loudspeaker agar Irene bisa ikut mendengarnya.
Klik!
"Yeoboseyo..."
"Sayang, kau sedang dimana?"
"Aku sedang di rumah sakit. Eonnie memiliki jadwal check up hari ini. Mian, aku lupa mengabarimu, baby."
"Hmm.. okay..."
Jennie sempat melirik kepada Irene, untuk memastikan kembali haruskah ia menanyakannya kepada Lisa sekarang? Dia tidak yakin itu waktu yang tepat.
Namun rupanya, Bae Irene tidak peduli hal tersebut.
Ia memberikan kode lewat tatapannya, bahwa Jennie tidak perlu ragu untuk melakukannya.
Dan seperti biasa, adik dari Kim Jisoo itu langsung menurut.
"J, are you okay?"
"Eum, yeah! Aku hanya tidak ingin mengganggumu. Tapi aku penasaran dengan sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Money
RomanceApa yang paling dibutuhkan seseorang didunia ini untuk bertahan hidup? Jawabnya, tentu saja uang. Segala hal akan dilakukan demi menuntaskan obsesi tersebut. Begitu pula bagi Jennie dan Lisa. Dimana keduanya sama-sama memiliki kepentingan sendiri da...