06.12 KST, at Jennie's apartment.
Pukul enam pagi, kelopak mata kucing milik Ruby Jane baru saja terbuka.
Separuh kesadarannya datang, meski sisanya berada dalam dimensi lain yang masih membuatnya terbuai.
Senyum terukir dari bibir tebal miliknya, walaupun matanya belum terbuka.
Jemari lentik itu kemudian bergerak meraba sisi dimana dia tertidur, untuk mencari seseorang yang ia tahu betul dengan siapa dirinya bermalam.
"Lalice..."
Ia bergumam pelan bersama khas suara bangun tidurnya yang terdengar serak.
Tubuh mungil itu lantas berbalik, setelah sebelumnya ia berbaring dengan memeluk selimutnya.
Dia merasa tidak puas hanya dengan meraba, dan ingin melengkapinya dengan pelukan dipagi buta saat matahari saja masih malu-malu menunjukkan sinarnya.
"Good morning..."
Sapaan manis itu berlanjut, berharap mendapat balasan dari seseorang yang ia inginkan.
Tetapi, mata kucing miliknya seketika terbuka tatkala menyadari si gadis barbie tak berada diranjang yang sama.
Sontak tubuhnya beranjak, dengan kerutan kening yang menghiasi wajahnya saat ini.
"Lisa?"
Jennie terbangun dalam kebingungan mencari sang mantan.
Matanya mengedar kesekeliling kamarnya sendiri, dimana kemudian dia menyadari tubuh telanjangnya masih berada dibalik selimut tebal.
"Sshh-,,,"
Jennie berusaha menahan umpatan. Ingin memastikan dulu apa yang terjadi, sebelum ia berpikir macam-macam tentang mantan kekasihnya itu.
Dia segera bangun, lalu berjalan dengan telanjang untuk meraih gaun tidur yang tergantung disudut ruangan ini.
Ia memakainya sambil menuju kamar mandi, sekaligus memastikan mungkin saja Lisa berada disana.
Tapi perkiraannya itu nihil. Lantai kamar mandi bahkan tampak kering, bukti bahwa belum ada yang menggunakannya sejak semalam.
Perasaan buruk perlahan menghinggap. Namun ia sempatkan dulu untuk membersihkan diri, dimana saat itu ia temukan banyak jejak Lisa ditubuhnya.
Jennie bercermin dengan bergeleng kepala.
"Lidahnya sangat mengerikan."
Gumamnya sendiri, mengingat betapa Lisa sangat gila dalam menghisap.
Mantan kekasihnya itu meninggalkan banyak kiss mark disekitar dada juga lehernya.
Ia bahkan sempat meringis, ketika merasakan sedikit nyeri pada putingnya.
Pada saat itu, Jennie betul-betul memproses apa yang terjadi semalam.
Perasaan yang semula senang, kini mendadak gelisah ketika ingatannya meruntut apa saja yang terjadi sejak awal Lisa tiba-tiba datang dan memintanya untuk bercinta.
"What the fuck has she done?"
Jennie menarik rambutnya kebelakang, seraya menyalakan kran untuk membasuh wajahnya.
Pandangannya kini menatap cermin, dan mulai membawa pikirannya untuk mencerna dengan lebih baik apa yang sudah terjadi.
Jennie POV.
Dia datang dengan tanpa attitude, lalu mengajakku bercinta tanpa satu alasanpun yang ia utarakan.
Dan yang terparah atas itu, aku setuju begitu saja dengan pembuktian bahwa aku memang murahan hanya untuk Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Money
RomanceApa yang paling dibutuhkan seseorang didunia ini untuk bertahan hidup? Jawabnya, tentu saja uang. Segala hal akan dilakukan demi menuntaskan obsesi tersebut. Begitu pula bagi Jennie dan Lisa. Dimana keduanya sama-sama memiliki kepentingan sendiri da...