Money - 27

2.2K 257 71
                                    

Calling Nona Yeaji . . .

Tut... tut... tut!

Klik!

Calling Nona Yeaji . . .

Tut-tut-tut!

Klik!

"Haiistt! Shibbaall!"

Braakk!

Seulgi yang sebelumnya tengah serius menatap layar ponselnya, akhirnya melirik kearah sang kekasih, yang sejak tadi nampak gelisah dengan kegiatannya sendiri.

Bae Irene meletakkan ponselnya dengan kasar.
Ekspresinya saat ini mampu menjelaskan dirinya memang sedang dalam mode kesal.

"Kenapa Nona Yeaji masih saja mengacuhkanku?"

Wanita itu lantas berkomentar sambil menggeram.

Seulgi tak menjawab. Ia memusatkan perhatiannya kembali ke layar ponsel yang sedang menampilkan sesuatu yang cukup mengejutkan.

"Sialan! Wanita itu bahkan belum membayarku sepeserpun!"

Bae Irene mengoceh kembali.

Untuk kali ini akhirnya Seulgi berniat untuk merespon.
Sekaligus ia ingin menunjukkan sesuatu yang pasti belum diketahui oleh kekasihnya itu.

Namun hal itu belum sempat dilakukan, sebab perhatian Irene kembali tertuju pada ponselnya yang baru saja bergetar lalu menampilkan pesan.

Drrtt! Drrtt!

Cepat-cepat dia membuka notifikasinya.
Ternyata ada satu pesan disana.

Nona Yeaji :
"Berhenti menghubungiku, jalang sialan. Kita tidak punya urusan lagi! Jangan ganggu aku!!"

Kontan saja kedua alisnya semakin menukik kala membaca pesan tersebut.

"Mwo?? Brengsek! Mana bisa dia membuangku begitu saja setelah aku mengkhianati persahabatanku dengan Jennie. Aku bahkan belum mendapatkan apa-apa."

Bae Irene mengoceh sendiri. Dan jelas tak terima atas apa yang terjadi.

Dalam detik juga kesabarannya habis, lalu mulai mencecar Seo Yeaji dengan kembali menekan tombol call.

Calling Nona Yeaji . . .

Tut-tut-tut!

Irene tidak menyerah.
Meski Seo Yeaji belum jua menjawab panggilannya, ia tetap saja terus menghubungi nomor itu.

Calling Nona Yeaji . . .

Merasa mulai terganggu dengan tingkah manager bar itu, Seo Yeaji akhirnya berkenan untuk menjawab.

"Yeoboseyo!"

"Nona Yeaji-,,,"

"Sudah kukatakan untuk berhenti untuk menggangguku. Kau dan aku tidak memiliki urusan lagi, Bae Irene. Kerjasama kita telah berakhir!"

"Andwae! Anda tidak bisa dengan mudahnya memutuskan hal itu. Aku sudah terlanjur mengkhianati Jennie. Dan sudah seharusnya anda menepati kesepakatan yang telah kita buat! Anda sudah berjanji akan melunasi hutangku di bar. Juga memberikanku cek tambahan, Nona."

"Kesepakatan kau bilang? YYAAKK! Dasar tidak tahu malu! Apa sebenarnya isi kepalamu itu? Kau gagal membuat hubungan mereka berakhir. Dan bahkan kau tidak berhasil untuk menendang si jalang itu keluar dari bar. Jadi siapa yang tidak menepati kesepakatan, huh??"

MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang