Dannies masih berbaring di uks, ia menatap langit-langit dengan tatapan kosong."Gue capek hidup kek gini," pikir Dannies. Cowok itu hanya berbaring sembari memikirkan hal-hal tidak berguna.
Namun, tiba-tiba wajah Dannies ditimpuk buku tebal yang membuat cowok itu dengan terpaksa bangun dari rebahannya. Netra hazel milik Dannies menatap tajam pelaku yang memukulnya menggunakan buku.
"Mau apa lo di sini? Datang-datang tidak ada suara," ujar Dannies dengan sinis.
"Dih, lo aja yang budeg padahal gue udah teriak-teriak manggil lo, tapi lo aja yang budeg," jawab Ashilla sambil mengurucutkan bibirnya.
Dannies menatap Ashilla keheranan cukup lama sampai ia menepuk jidatnya yang membuat Ashilla menatapnya heran.
"Gue lupa kalau gue tuli dan tadi sempat lepas alat yang membantu gue mendengar sekitar," batin Dannies sambil menggelengkan kepala.
Ashilla berdecak kesal. "Aneh banget lo padahal niat gue baik mau menjenguk lo, tapi sepertinya lo terlihat sehat-sehat sekarang," ucap Ashilla sambil meletakkan bungkusan makanan dan minuman kesukaan Dannies.
"Shill, terima kasih," ucap Dannies sambil tersenyum tipis.
Ashilla yang melihatnya dengan cepat melangkah keluar ruangan sembari berkata. "Jaga kesehatan, gue gak mau lo sakit." Setelah mengatakannya, Ashilla benar-benar pergi meninggalkan Dannies.
Dannies tertawa kecil sambil tersenyum kecil lantas tangannya mengambil makanan dan minuman yang diberikan Ashilla untuknya.
"Maafkan gue, Shill. Gue gak mau lo tahu kondisis gue saat ini, mungkin suatu saat gue akan mengatakannya dan menceritakannya," kata Dannies sembari membuka bungkusan makanan yang ternyata isinya makanan kesukaan Dannies, nasi goreng.
"Bahkan, lo masih tahu makanan kesukaan gue. Kalau begini, gimana gue bisa move on dari lo, Shill," tambah Dannies.
***
Ashilla saat ini berada di dalam kamar mandi sambil membasuh wajahnya di depan wastafel.
"Gila-gila, bagaimana bisa dia seganteng itu pas senyum dikit aja," ujar Ashilla sambil mengelap wajahnya menggunakan tisu toilet di sampingnya. "Tenangkan diri lo, Ashilla Maharani. Dia memang tampan, tapi jangan sampai lo terbuai oleh dia lagi nanti lo sendiri yang akan rugi."
Sejujurnya, Ashilla belum benar-benar move on dari Dannies bahkan yang dikatakan Sisil di kantin tadi itu ada benarnya. Ashilla masih menyimpan rasa suka kepada Dannies.
"Hanya saja gue gak suka dipermainkan seperti saat itu," gumam Ashilla sambil membasuh wajahya sekali lagi.
"Dannies Aviandra, sebenarnya apa yang lo sembunyikan dari gue sampai-sampai lo bersikap seperti ini?" Ashilla mengambil tisu lalu mengusap wajahnya. Lantas ia berjalan keluar kamar mandi lalu membuang semua tisu yang ia gunakan tadi di tempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candramawa
Teen FictionMengisahkan keenam anak yang bersahabat dari luar terlihat baik-baik saja, tetapi nyatanya mereka menyimpan luka dan trauma yang mendalam. Kesalahpahaman membuat hubungan Ashilla dan Dannies merenggang, Vanessa dan Vedol yang selalu menjadi penenga...