Mengisahkan keenam anak yang bersahabat dari luar terlihat baik-baik saja, tetapi nyatanya mereka menyimpan luka dan trauma yang mendalam.
Kesalahpahaman membuat hubungan Ashilla dan Dannies merenggang, Vanessa dan Vedol yang selalu menjadi penenga...
Dannies, Arkam, dan Vedol melihat mereka menggelengkan kepala.
"Kenapa mereka?" tanya Vedol.
"Tahu," timpal Arkam yang langsung mendapat hadiah jitakan dari Vedol.
"Aduh, kenapa, sih?" Arkam mengelus kepalanya yang sakit.
"Cuma pengen," celetuk Vedol. Arkam yang tidak terima langsung membalas perbuatan Vedol.
"Kalian! Lama-lama gue tinggal!" Dannies menatap tajam mereka berdua seketika nyali mereka ciut.
Dannies menghela napas, netranya menangkap siswa yang mencoba memanjat pagar di bagian belakang sekolah.
"Gue ada urusan." Dannies melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kedua sahabatnya.
"Woi! Mau ke mana, bro?" teriak Arkam, namun cowok itu sudah berjalan jauh.
"Eh? Kenapa kita masuk lewat gerbang tengah? Kan, gerbang utama di sebelah sana dan ini dekat gerbang belakang ... jangan-jangan Dannies pergi mengeksekusi anak-anak di sana?" tebak Vedol. Mereka saling memandang, "Kita harus menghentikannya!" Belum sempat mereka pergi menyusul Dannies tiba-tiba mereka ditarik oleh seseorang.
"Mau ke mana kalian?" dari suaranya yang pasti dia seorang cewek, tetapi Vedol tidak merasa asing dengan suara tersebut.
Vedol melirik ke belakang, netranya menemukan seorang cewek berambut pendek tengah menatap tajam ke arahnya. "Sisilia?"
"Apa?" Sisil mengangkat satu alisnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Vedol.