Mengisahkan keenam anak yang bersahabat dari luar terlihat baik-baik saja, tetapi nyatanya mereka menyimpan luka dan trauma yang mendalam.
Kesalahpahaman membuat hubungan Ashilla dan Dannies merenggang, Vanessa dan Vedol yang selalu menjadi penenga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎶🎶 Lelah Semesta kapan ini berakhir? Ku sungguh lelah Ingin berteriak Tetapi suaraku tak keluar
Suara gemuruh hujan, sambaran petir membuat mati listrik, malam yang mencekam meninggalkan luka mendalam bagi kedua insan, dan derai air mata jatuh membasahi pipi. Ashilla berhasil melerai kedua orang tuanya, tetapi ia malah terluka. Senjata yang dipakai Dewi dan Adit telah direbut oleh Ashilla. Kini cewek itu menatap mereka berdua dengan tatapan penuh kecewa.
"Masih mau bertengkar?" Ashilla bertanya sambil menodongkan silet ditangannya. Sontak Dewi dan Adit terdiam dengan tatapan tidak percaya putri semata wayangnya sampai seperti ini.
"Jawab!" titah Ashilla dengan lantang. Tangannya masih mengacungkan silet. Jangan tanyakan betapa kacaunya penampilannya sekarang- rambut acak-acakan, tangan yang penuh luka sayatan, dan wajahnya pun terluka.
"Sayang, turunkan itu. Mama minta maaf, Nak," tutur Dewi dengan raut wajah penuh kekhawatiran dengan keadaan Ashilla saat ini.
Namun, Ashilla membantahnya dengan tegas. Ia menatap Dewi dan Adit dengan tatapan sulit diartikan seakan mengisyaratkan luka, kecewa, marah, dan ketakutan. Dewi dan Adit saling melempar pandangan, mereka pun sepakat tuk' berhenti. Mendengar jawaban kedua orang tuanya, Ashilla pun melakukan perintah mamanya. Ia menurunkan silet tersebut, tetapi ada yang aneh dari Ashilla. Dewi lantas mendekatinya, tetapi Ashilla dengan spontan menepis tangan Dewi yang hendak memeluknya.
"J- jangan sentuh aku," lirih Ashilla sambil memeluk dirinya. Dewi terkejut reaksi Ashilla tidak biasanya, tetapi ia khawatir pun meminta Ashilla mengobati lukanya. Adit yang melihatnya pun merasa sakit kala putrinya yang tidak ingin disentuh oleh Dewi pun memberanikan diri mendekati Ashilla dengan harapan putrinya itu mau mendengarkannya.
Akan tetapi, reaksi Ashilla sama saja. Ia ketakutan saat Dewi dan Adit mencoba menyentuhnya. Mereka sadar telah melukai putri dicintainya itu. Tubuh Ashilla bergemetaran, tatapan Ashilla kini kosong, pikirannya entah melayang ke mana. Dewi menatap Ashilla dengan lembut mencoba sekali lagi, tetapi lagi-lagi respon Ashilla sama bedanya kali ini ia mendorong Dewi dan berlari keluar rumah. Dewi dan Adit berteriak mengejarnya, tetapi tidak menemukan Ashilla.
"Apa yang telah ku lakukan pada putriku sendiri? Maafkan kami, Nak."
***
Di kediaman keluarga Aviandra, kondisi rumah itu tak kalah kacau. Mbok Ija- pengasuh Dannies hanya bisa berdiam diri melihat dari kejauhan. Ia khawatir Dannies diperlakukan lebih kejam lagi, tetapi ia sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara itu, dua orang asing- seorang wanita dan anak laki-laki seumuran dengan Dannies hanya menjadi penonton. Anak laki-laki itu mengernyitkan alis tatkala ia bersitatap dengan Dannies. Hawa kebencian Dannies dapat ia rasakan hanya dari tatapannya.