prolog

670 97 347
                                    

"Dannies gila!! Berhenti ngasih gue kerjaan bisa gak sih! Gue tuh ketua kelas bukan babu lu!" seru cewek itu sembari mengebrak meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dannies gila!! Berhenti ngasih gue kerjaan bisa gak sih! Gue tuh ketua kelas bukan babu lu!" seru cewek itu sembari mengebrak meja.

"Tapi, gue ketua osis. Jadi, gue lebih berpengaruh dari lo," ucap Dannies santai.

Rahang cewek itu mengeras, tangannya terkepal sangat kuat, dan sorot matanya seakan ingin melahap Dannies hidup-hidup.

"Kenapa? Masalah buat lo? Yah, salah sendiri lo menantang gue," kata Dannies acuh.

"Lo cowok brengesek yang gue kenal!" teriak cewek itu lantang.

Dannies tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Ia mendekati cewek itu lalu membelai rambutnya. Sontak cewek itu menepis tangan Dannies dengan kasar.

"Wah-wah, Ashilla gue cuma mengelusmu bukan bermaksud mesum," ucap Dannies sembari terkikik.

"Najis," umpat Ashilla. "Gue memang kalah taruhan saat itu, tapi taruhan kali ini gue tidak akan kalah." Ashilla pergi meninggalkan Dannies di ruangan itu sendiri.

"Shilla, gue tidak akan membiarkanmu lepas dari genggamanku."

***
Sepanjang perjalanan ke kelas, Ashilla tidak berhenti mengumpati Dannies.

"Memang pantas dia mendapat julukan orang gila. Kenapa bisa dia menjadi ketua osis padahal dia aja seperti itu," gumam Ashilla kesal.

Maniknya menangkap sosok anak kelasnya yang berniat bolos padahal sebentar lagi bel berbunyi.

Ashilla berdecak kesal langsung berlari ke arah mereka segera ia melayangkan tinjunya ke salah satu di antara mereka.

"Ketua kelas." Tampak mereka ketakutan, tubuh mereka bergetar hebat begitu melihat Ashilla yang tengah menatap dingin mereka.

"Gue emang ada masalah dengan ketua osis di sekolah ini, tapi terkadang kami bekerja sama memberantas siswa-siswi semacam kalian. Jadi, serahkan diri kalian secara baik-baik atau terima akibatnya," jelas Ashilla sembari melakukan pemanasan.

Keringat bercucuran dari dahi mereka, nampak mereka pun enggan menyerahkan diri secara sukarela.

"Tampaknya kalian emang suka di kirim ke rumah sakit ...." Ashilla mengepalkan tangannya lalu dengan kekuatan penuh ia melompat dan melayangkan tinjunya ke anak-anak nakal.

Salah satu dari mereka terpental hingga menabrak dinding dan hidungnya mengeluarkan cairan merah.

Ashilla menatap mereka seperti menatap mangsa buruannya sendiri.

"Kalian harus masuk BK," ucap Ashillla tegas. Mereka nampak pasrah saja, tetapi di sisi lain mereka juga lega karena Ashilla tidak akan melapor ke Dannies. Karena, jika Ashilla mengatakan kepada cowok gila itu maka tamat sudah riwayat mereka.

Di sekolah Dharma Satya ada dua orang paling ditakuti bahkan guru pun tidak berani mengusik mereka.

Orang pertama tentunya Dannies sebagai ketua osis. Ia terkenal kekejamannya bahkan tidak berbelas kasihan kepada jika menghukum siswa terlambat. Banyak rumor beredar kalau Dannies bukanlah manusia, tetapi robot.

Kedua, Ashilla sebagai ketua kelas 11 ips 2. Ia sama saja dengan Dannies bedanya Ashilla tidak sekejam Dannies. Ia akan mengampuni seseorang jika ada alasan yang masuk akal berbeda dengan Dannies yang tidak terima alasan apa pun itu.

Biarpun begitu, tetap banyak orang yang takut dengan mereka bahkan mereka berdua mendapat label siswa ter-killer. Itu bukan sesuatu hal yang dapat dibanggakan.

Tidak jarang pula banyak haters yang suka mencari kelemahan mereka, tetapi tidak ada satu pun yang dapat menemukannya bahkan para sahabat mereka tutup mulut.

Mengungkit masa lalu mereka tidak ada membawa berkah buat semua orang itu yang dikatakan para sahabatnya.

"Gue capek tahu orang-orang terus bertanya soal kelemahan mereka berdua," kata Vanessa- sahabat Ashilla dari kecil.

"Lagian gak ada untungnya mereka tahu itu tidak ada gunanya," timpal Vedol- sahabat Dannies sejak di bangku SD.

"Yang ada mereka akan habis di tangan duo sejoli itu," kata Arkam- sahabat Dannies.

"Rahasia itu hanya kita yang tahu bahkan kita hampir mati karena kejadian itu," ujar Sisi- sahabat Ashilla.

Mengingat kejadian itu saja membuat mereka merinding seperti di kejar hantu.

"Jangan pernah mengungkitnya lagi."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bersambung....

Ini udah revisi ke berapa ya? Huhu... semoga suka deh dengan revisi terbarunya😭🙏🏻.

See you...

CandramawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang