|TMIC 10 : A Promise|

23.4K 1.8K 40
                                    

*saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

*saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"a-apa?" tanya Luna terkejut dan menjaga jarak.

Eithan yang melihat itu tentu menampilkan senyumannya, tapi kembali lagi Luna melihat sesuatu yang berbeda dibalik sikap pria itu. Oh sungguh Luna ingin kabur dari sini, ia tidak mau berurusan dengan sosok penuh rencana di depannya ini.

"tenang Ms. Dawson" kata Eithan terkekeh yang langsung mengalihkan perhatian Luna.

Gadis itu memilih untuk menatap penuh selidik Eithan, sembari bertanya. "apa maksud anda Mr. Navarro?"

Eithan memilih tersenyum manis sekejap, sebelum terdiam sejenak. Entah apa yang membuat wajah pria itu yang berubah terkejut, dengan sangat kaku. Meskipun hanya sekilas, tapi Luna dapat mengetahuinya secara cepat.

Namun tidak lama setelahnya, ia kembali menjawab Luna. "saham"

"ya?" tanya gadis itu bingung.

Ia melihat arah jalan Eithan yang memutari bangkunya, secara perlahan. "aku sudah tau perkembangan saham yang kau beli, nona"

"dan itu berjalan dengan sangat baik, jadi sekarang—" lanjut Eithan yang terus berputar, sembari memperhatikan Luna di setiap sisi.

Dan disana gadis itu langsung terdiam dengan pikirannya, ia cukup terkejut dengan pernyataan Eithan. Karna bagaimana bisa pria itu mengetahui sahamnya? Luna sudah memastikan sendiri, untuk menyembunyikan semuanya dengan baik.

Bila ayahnya, mungkin bisa Luna toleransi akibat kecerobohannya. Karna bisa saja ayahnya mendapat data masuk serta perginya semua uang Luna, melalui data penarikan. Jadi gadis itu hanya bisa mengumpati pada sikap cerobohnya, saat itu. Tapi anehnya, bagaimana bisa Eithan tau tentang sahamnya?

"aku menginginkanmu untuk berkerja denganku" bisik Eithan tepat di belakang telinga Luna, yang langsung mengejutkan gadis itu.

Luna dengan sigap menghindar dari tatapan tajamnya, dan disana Eithan hanya terus tersenyum dengan ramah. Ia seolah kembali mendapatkan sebuah alarm berbahaya, Luna pun memilih bangkit dari duduknya.

"maaf Mr. Navarro, tapi aku tidak tau apa yang sedang kau bicarakan saat ini" balas Luna datar.

Banyak sekali alasan gadis itu untuk menolak tawaran Eithan, salah satunya adalah alur novel. Ia tidak ingin mengorbankan uang dan tenaganya, untuk bergabung pada perusahaan pria itu. Luna takut dan terus merasa waspada, saat merasakan eksistensi Eithan di dekatnya. Jadi lebih baik, ia menolak sebelum kejadian buruk terjadi.

"apa kau akan berpura-pura tidak tau, saat nama mu tercetak di salah satu saham?" tanya Eithan yang menyadarkan Luna.

Gadis itu berusaha untuk menyembunyikan semuanya, meskipun ada raut bingung tapi dirinya tetap memasang wajah datar. "aku tidak mengerti maksudmu"

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang