|TMIC 19 : Threats and Treaties|

15.5K 1.3K 169
                                    

Jace pun mengusap pelipis gusar, ia menghembuskan nafas singkatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jace pun mengusap pelipis gusar, ia menghembuskan nafas singkatnya. "coba kau hubungi pihak bank nya"

"iya kak, bentar" kata Luna meninggalkan ruangan dengan ponselnya.

Jace yang masih di tempat hanya dapat membuka pemantauan saham, sembari menunggu jawaban dari pihak bank. Kenapa harus ada masalah, saat Luna ingin membeli sebuah saham untuk memulai karir nya lagi?

Gadis itu sudah cukup bersabar, dengan menunggu lonjakan kenaikan persentase saham. Oh ayolah, Jace sendiri pun tidak mengetahui hal ini. Ia hanya melakukan segalanya seperti biasa, melakukan transaksi saham untuk Luna.

"kak, aku akan ke bank nya langsung" kata gadis itu setelah memasuki ruangan.

"apa yang mereka katakan?" tanya Jace terlonjak dari duduknya.

Luna yang mengenakan blazer, sembari membenahi rambutnya menjawab. "katanya, ada masalah dengan sistemnya dan mereka butuh kehadiranku untuk konfirmasi ulang"

"oh okay, cepatlah pergi" kata Jace mengangguk saja.

"iya, tolong jaga perusahaan kak" kata Luna sembari membuka pintu.

"tentu, ini sudah menjadi perusahaan ku kalau perlu ku ingatkan" jawab Jace sedikit terkekeh.

Luna pun berhenti sebelum menutup pintu dan pergi, ia memilih tersenyum manis sembari berkata. "ah, jangan lupa pekerjaanmu itu harus selesai nanti malam Mr. CEO"

Dan pintu tertutup setelahnya, Luna memilih berjalan pergi dengan senyuman puas yang mengembang. Bisa dirinya dengar bahwa pasti Jace sedang mengumpatinya, dan mungkin memakinya. Luna hanya mampu terkekeh geli, ia sangat suka membuat kesal Jace.

Namun kesenangan itu tidak bertahan lama, setelah dirinya mengemudikan mobil untuk menjauh dari perusahaan. Tujuannya sekarang lebih penting dari apapun, ia sekilas melirik ke arah ponselnya. Dan tertera sebuah alamat disana, hal itu membuatnya menambah kecepatan mobil.

Saat mobilnya melihat bank yang menjadi perkiraan Jace, Luna memilih untuk tidak berhenti. Gadis itu melewati bangunan tersebut begitu saja, seolah dari awal memang bukan disana tujuannya. Raut wajah Luna berubah total, dan ada kilatan amarah yang berusaha ia sembunyikan.

Tidak berselang lama, ia pun akhirnya telah sampai pada sebuah mansion megah milik keluarga Dawson. Tempat yang pernah dulu ia tempati, ketika dirinya pertama kali memasuki raga Lunara. Dan sekarang ia harus kembali lagi kesini, dengan perasaan yang berbeda.

Tanpa menepikan mobilnya, Luna memilih berjalan masuk begitu saja dengan tatapan datar yang berapi. Gadis itu terlihat dikuasai amarah saat ini, bahkan sikapnya juga keras ketika membuka pintu masuk.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang