Pria dihadapannya hanya sibuk untuk melihat tangannya, dan disana ada sebuah sapu tangan. "milik anda terjatuh"
Luna yang melihat itu segera memeriksa tas nya, dan benar saja sebuah barang menghilang darisana. Sepertinya, ia terlalu fokus pada sekitar sehingga mengabaikan perilakunya. Luna terlalu ceroboh untuk meninggalkan jejak, apalagi itu adalah kesalahan saat ia mencoba untuk memasukkan flashdisk nya.
"ah iya, terimakasih" katanya dengan mengambil sapu tangan tersebut.
Lalu beralih untuk segera menuju pintu keluar, tentu berakhir dengan senyum formal. "kalau begitu saya permisi"
Dan begitulah ia dapat meloloskan diri dari tempat mengerikan itu, serta membawa dirinya untuk tidak lagi menginjakkan kaki disana. Tempat tersebut sangatlah berbahaya, bahkan beberapa orang penting terlihat seperti para penjahat yang melakukan banyak hal ilegal.
Tanpa berpikir lebih, Luna pun telah sampai pada mobilnya. Ia harus segera pergi dari sana, dan mengemudi secepat mungkin menuju rumah Jace. Cukup, hal itu adalah pertama sekaligus terakhir kalinya ia menginjakkan kaki di tempat tersebut.
Karna Luna mulai menyesali, bila saja kemungkinan buruk menimpanya. Atau yang lebih parah, dirinya menghilang tanpa radar lalu di temukan mengenaskan. Oh tidak, itu adalah yang paling buruk dari setiap pemikirannya.
Jadi, ia pastikan untuk tidak mengalaminya secara langsung. Perilaku Luna disini sangat benar, bahwa jangan pernah mendekat pada sosok iblis itu. Karna semua hal buruk yang dialaminya selalu berpusat pada psikopat tampan dalam novel, Eithan Jonz Navarro.
"lupakan kejadian ini, Luna. Kau tidak pernah berada disana, tugasmu hanya mengambil flashdisk ingat?" katanya sedikit kalut dalam kendara.
Seperti itulah perjalanan panjangnya berlalu cepat, malam yang kelam terasa sangat luang. Sehingga waktu berdenting lambat, lalu memperpanjang setiap peristiwa yang berlabuh. Seolah bintang dan benda malam bergerak perlahan, untuk membuat ingatannya memudar.
Semenjak kejadian tidak menyenangkan bagi Luna, ia pun benar-benar melupakannya. Seperti pikiran bahwa dirinya tidak pernah menemukan ruangan rahasia itu, dan ia tidak pernah berada disana.
Namun pernahkah gadis itu bertanya dalam kebingungannya, tentang bagaimana dirinya dapat lolos dengan mudah pada keamanan yang begitu ketat? Seolah kehadirannya disana sudah terencana.
Entahlah, Luna hanya ingin melupakannya tanpa memikirkan apapun lagi okay? Jadi biarlah semua yang terjadi pada malam itu, terkubur dalam ingatannya tanpa pertanyaan aneh. Lagipula prinsipnya masih berlaku, yaitu menjauh dari novel ingat?
......
Di malam yang sama, tepat di balik ruangan penuh aroma alkohol yang semerbak. Seorang pria dengan tatapan bengisnya, sedang melihat lurus ke arah tepat kepergian gadis yang dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man In Control [TERBIT]
Romance(SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS) #Navarro1 [⚠WARNING TRANSMIGRASI-DARK ROMANCE STORY⚠] {16+} Luna pun beralih pada mata hitam legam yang masih menatapnya. "jangan lakukan ini-kumohon" "You know who's in control here, baby" bisik Eithan tepat berada d...