|TMIC 30 : Pleasant Torment|

14.1K 1.3K 536
                                    

Luna yang terkejut segera saja mengalihkan pandangannya, menatap penuh lebar pria di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna yang terkejut segera saja mengalihkan pandangannya, menatap penuh lebar pria di depannya. "sir?!"

Secara tiba-tiba, Luna berdiri dengan segala berkas yang hampir terjatuh. Gadis itu melirik singkat, sebelum kembali bersitatap dengan mata legam penuh daya tarik. Sedangkan Eithan melihat dengan kilat rumit, seolah mendapatkan sebuah cahaya dalam kebosanannya.

"kau mencari tau tentang ku?" tanya Eithan dengan langkah mendekat.

Luna menggeleng cepat dan memundur perlahan, meski tidak ada lagi ruang untuknya. Pria itu sendiri lebih memilih melambatkan langkahnya, ia berusaha menggoda gadis dihadapannya yang sedang bertingkah imut.

Lihatlah wajah penuh panik dan mata waspada terhadapnya, sungguh menggemaskan. Gadis yang terkadang terlihat seperti kucing liar, dan terkadang pula seperti kucing yang begitu penurut.

Luna dengan segala sikap yang tidak bisa terprediksi, terdengar begitu menantang baginya. Ah tidak, harus bagaimana Eithan bila gadis itu terlihat sangat menarik dimatanya?!

Haruskah ia mengurungnya? Atau mengikat gadis itu, agar tidak lagi lari darinya? Mungkin terdengar bagus, hanya ada dirinya dan Luna. Berdua, lalu menikmati kehangatan bibir gadis itu. Ukh, Eithan bisa gila hanya memikirkannya.

"ti-tidak, sir. Maksud saya, i-iya" jawab Luna gugup yang mengalihkan pandangan Eithan.

Pria itu menaikkan sebelah alis bertanya, penuh dominan. "jawab dengan benar"

Namun Luna memilih memejam sejenak untuk menormalkan deru nafasnya, yang entah kenapa terus menggebu. Melihat kembali pria yang bersikap angkuh, dengan tekanan penuh.

Sungguh, Luna berusaha untuk mengendalikan diri agar tidak terlihat takut berlebihan. Tatapan itu, begitu tajam seolah menginginkannya untuk tunduk. Tapi Luna akan mencoba untuk abai, agar bisa mengendalikan dirinya.

"maaf, saya mencari tau sedikit tentang anda di hari sebelum bekerja" balas Luna begitu sopan.

Semua itu tentu saja bohong, gadis itu sendiri bahkan tidak mengetahui siapa boss nya sebelum bekerja. Tapi demi menyelamatkan dirinya, tidak apa bukan bila sedikit berbohong? Yah, lagipula Eithan juga tidak akan tau.

Pria itu hanya terdiam dengan seringai di bibirnya, begitu tipis hingga hampir tidak terlihat. Melangkah kembali mendekat, yang membuat mata Luna melebar sesaat. Gadis itu semakin cepat memundurkan langkahnya, namun sial karna tidak ada ruang lagi untuknya.

"sir?" panggil Luna masih sopan dengan melihat panik belakangnya.

Begitu kembali melihat ke arah Eithan, pria itu telah mendekat dengan segala aroma maskulin yang semerbak di penciuman Luna. Ia tersendat untuk sesaat, bahkan matanya terselip rasa takut yang menyeluruh.

"what would you do, sir?" tanya Luna sedikit terpecah.

Eithan menatap dengan kilat penuh kepuasan, ia semakin mendekat begitu melihat raut wajah yang diinginkannya. Tangannya pun terulur begitu saja, berusaha merapatkan diri dengan menarik pinggang cantik gadis itu.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang