Tanpa disadari Luna, gadis itu kini telah berada tepat di luar perusahaan. Ia berdiri kebingungan dengan tatapan kosong penuh pikiran, gadis itu bahkan menatap suasana sibuk New York tanpa minat.
Ia merasa terbebani, dengan semua masalah yang menjeratnya. Kebebasannya berpendapat di renggut, lalu dirinya di ancam oleh keluarga sendiri. Uang dan bahkan kekuasaannya yang di dapatkan dengan kerja keras, seolah bagai senjata yang menodong padanya.
Dan Luna juga harus mempertahankan perusahaan Jace, karna sebagian besar dana dari dirinya. Perusahaan itu masih belum bisa Luna lepas, ia mungkin bisa merelakannya saat setahun kemudian. Karna masih banyak yang harus dikembangkan, dan tentunya diperbaiki.
Deringan ponsel mulai menyadarkannya, ia melirik sekilas ke arah ponsel. Sebelum menjadi sepenuhnya sadar, lalu mengangkat deringan yang menyala begitu lama itu.
"halo Luna? Kenapa kau lama mengangkatnya?"
Suara diseberang itu membuat perasaan Luna membaik, ia tersenyum sekilas. "biasa kak, lagi sibuk. Banyak yang perlu di urus"
"dasar sombong, kau mulai pamer padaku karna pindah ke New York ya?"
Luna terkekeh pelan sebelum menjawab. "tentu, disini lebih baik dari Chicago"
"ck, kau membuatku jengkel"
Luna terus tertawa pelan, ia berusaha memperbaiki suasana hatinya. "bye the way, ada apa menghubungiku kak?"
"awalnya aku hanya mau tanya kabar, tapi ada sebuah e-mail yang dikirimkan di perusahaan untukmu"
"e-mail? Dari siapa?" tanya Luna bingung.
"tidak tau, dia mengirimkan sebuah file. Baru saja ku kirim padamu"
Dan berikutnya Luna mengecek pada ponselnya, lalu begitu terbuka ia sedikit terkejut. Karna yang didapatkannya berupa syarat pekerjaan tentang asisten pribadi nya, dan Luna tau siapa pengirimnya.
Sepertinya karna terlalu banyak pikiran, tanpa sadar Luna menuliskan alamat e-mail perusahaan Jace. Sebuah kebiasaan bisnis yang terkadang tanpa sadar terbawa, jadi ia kembali berkata dengan canggung.
"kau bekerja jadi sekertaris pribadi?"
"ehm iya, suruhan tuan Dawson" kata Luna memutar bola matanya malas, dapat gadis itu dengar tawa lirih dari seberang sana.
"yang bener kerjanya"
"aku tau" jawab Luna cuek, dengan cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man In Control [TERBIT]
Romance(SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS) #Navarro1 [⚠WARNING TRANSMIGRASI-DARK ROMANCE STORY⚠] {16+} Luna pun beralih pada mata hitam legam yang masih menatapnya. "jangan lakukan ini-kumohon" "You know who's in control here, baby" bisik Eithan tepat berada d...