|TMIC 20 : Agreement Letter|

16.1K 1.5K 142
                                    

Bahkan niatnya untuk mandi lebih awal di urungkan, dan pakaian kerja masih melekat disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan niatnya untuk mandi lebih awal di urungkan, dan pakaian kerja masih melekat disana. Meskipun rasa lengket dan risih pada tubuhnya tidak terhindar, namun Luna sudah begitu lelah. Sehingga matanya menolak untuk terbuka, dan tubuhnya tetap ingin menempel pada ranjang.

Ditengah kesadaran terakhir Luna, gadis itu dapat mendengar sebuah bunyi pintu apartemen yang terbuka dengan password. Namun ia mengabaikan, karna berpikir mungkin tetangganya. Tapi dugaan itu tidak separuhnya benar, karna kini pintu kamarnya yang mulai terbuka.

Luna ternyata terlelap dalam damai, tanpa menyadari seseorang yang masuk dengan mata tajamnya. Seorang perawakan pria terlihat begitu tampan, dari punggungnya. Ia menatap gadis terlelap tersebut, dengan mata lapar dan dahaga yang tidak terpuaskan. Kilatan berbahaya yang mampu membuat sang empu, cukup tersiksa.

"kau seharusnya lebih berhati-hati, babe" gumamnya sangat rendah hampir tidak terdengar.

Tanpa berlama memandang lagi, pria itu memilih menaiki ranjang yang cukup besar tersebut. Lalu merebahkan dirinya tepat di samping Luna, yang tentunya masih terlelap sempurna.

Mendekap begitu erat dengan tangan yang melingkar pada pinggulnya, lalu mengusak lembut wajahnya pada ceruk leher Luna untuk sebuah kehangatan. Menghirup begitu rakus aroma memabukkan dari tubuh Luna, sekaligus mencium di beberapa titik sensitif gadis itu.

Tangannya yang lain terlihat sibuk dalam tubuh gadis itu, menyentuh beberapa hal terlarang yang mampu memuaskan dahaganya. Mengusap dengan alur sensual, lalu meremas di beberapa titik.

Wajah tampan itu sedikit puas dengan aksinya, menatap penuh lapar ke arah Luna yang masih memejamkan mata. Berlaih pada telinga gadis itu, menjilat sekaligus menggigit kecil pucuk daun telinganya.

"kau membuatku gila, my moon. And i won't let you go" gumamnya sembari melakukan hal lain untuk mencari kepuasan.

......

The Mason, Chicago city 07.30 AM

Matahari memunculkan diri, dengan sinar yang menusuk tepat di sela tirai kecil yang terbuka. Hal itu membuat seorang gadis melenguh nyenyak, ia mengerjap karna terganggu dengan sinar mentari. Matanya terbuka perlahan dengan sisa kantuk di dalamnya, ia memilih bergulat sesaat sebelum bangun sepenuhnya.

Entah kenapa hari ini Luna merasa begitu segar, dan sedikit bersemangat. Apa ini pengaruh dari tidur lamanya semalam? Atau pengaruh dari kelelahannya? Entahlah, tapi yang jelas Luna menyukai suasana hatinya saat ini.

Ketika melihat pakaian kerja yang masih dikenakannya itu, membuat Luna yakin bahwa ia pasti sangat lelah hingga tanpa sadar langsung terlelap begitu saja. Tiga kancing atasnya terbuka, hampir memperlihatkan belahan dadanya. Dan rambutnya begitu berantakan, dengan keadaan yang cukup baik.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang