|TMIC 12 : Short Sale|

18.9K 1.6K 37
                                    

*saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

*saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

O'Hare International Airport, Chicago city 08.45 PM

Luna pun telah menginjakkan kakinya pada kota Chicago, wajah kesalnya terlihat begitu cantik. Selama sebulan terakhir, ia pikir banyak hal baik yang terjadi. Tanpa tau, bahwa sesuatu yang buruk tengah menunggunya.

Iblis sialan yang selalu Luna hindari, tapi secara tiba-tiba mengusiknya. Kini gadis itu telah berada dalam sebuah taksi, dengan ponsel di telinganya. Langit telah menunjukkan malamnya, ia melalui 9 jam penerbangan lebih cepat dari biasanya.

"aku akan segera sampai, tahan dulu" kata Luna dengan nada tegas.

Dan setelah berkata demikian, mobil yang ditumpanginya berhenti pada sebuah perusahaan kecil di antara perkotaan. Luna pun secara cepat keluar, lalu berjalan menuju ruang utama. Tatapannya begitu memancarkan kekesalan, dengan langkah lebar.

Brakk...

"apa maksudmu saham ku berpindah alih, kak?" kata Luna dengan kemarahannya.

Diseberangnya, berdiri seorang pria tampan yang terlihat lebih dewasa darinya. Kacamata yang bertengger pada mata hazelnya, lalu ditambah dengan raut wajah lembut yang begitu menenangkan.

"Luna?" panggilnya dengan sedikit terkejut.

Gadis itu pun beralih pada laptop yang berada di meja kerja tersebut, dan disana terdapat sebuah diagram. Luna mulai bergerak untuk mengetik sesuatu, namun persentase yang dilihatnya terus turun.

"bagaimana bisa jadi seperti ini?" tanya Luna frustasi.

"aku juga tidak tau, beberapa hari yang lalu bahkan ada sekumpulan orang yang ingin menyita perusahaan ini" kata pria dihadapannya.

Luna tentu saja melihat dengan raut tertahan. "ini benar-benar keterlaluan, kak!"

Jace Leighton, adalah pria yang bekerja sama dengan Luna saat ini. Gadis itu bertemu dengan pria tersebut, pada sebuah supermarket. Dan lambat laun bertemu, mereka pun menjadi dekat.

Hubungan mereka berawal dengan saling membantu, lalu dipertemukan kembali di sebuah cafe. Dan darisanalah, terjalinnya sebuah hubungan timbal balik.

Ia menyadari bahwa Jace adalah orang yang mengurus sahamnya, semua Luna ketahui dari cerita pria itu.

Lebih tepatnya, ia bekerja pada perusahaan sekuritas dan secara kebetulan memegang salah satu sahamnya. Namun, Jace telah dipecat karna mengalami perpindahan kepemilikan perusahaan. Alhasil, ia membangun kantor sendiri yang sayangnya berakhir gagal.

Luna yang tidak tega pun mendekatinya, lalu menjalin kerjasama. Apalagi keadaan pria itu sedang begitu putus asa, dan lagipula kinerja Jace tidaklah buruk.

Jadi, Luna memutuskan untuk menjalin kerjasama sembari menanam modal pada perusahaan baru milik Jace.

"kita tidak bisa melakukan apapun, Luna. Karna perusahaan Navarro, bukanlah tandingan kita" kata Jace menenangkan.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang