|TMIC 25 : The Weekday|

13.7K 1.3K 308
                                    

Matahari cerah menusuk melalui celah jendela, membuat kerjapan malas itu perlahan terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari cerah menusuk melalui celah jendela, membuat kerjapan malas itu perlahan terbuka. Wajah kusut khas bangun tidur, tidak menghancurkan raut cantik di wajah gadis itu. Ia pun berusaha bangkit dengan peregangan, meneliti kamarnya sekitar sebelum mengingat kembali ingatan terakhirnya.

Tepat di malam terakhir, yang terjadi pada kemarin. Luna berjalan gontai menyusuri lorong rumahnya, sedikit terhuyung. Lalu memutuskan begitu saja untuk tidur, tanpa berganti pakaian ataupun sekedar membersihkan diri.

Yap, Luna kembali ke rumahnya dalam keadaan yang sedikit mabuk, karna menemani Esme melampiaskan semua masalahnya. Gadis itu terpaksa harus juga meneguk sedikit alkohol kalengan, karna Esme yang menyodorkannya di bawah sadar.

Ia tidak tega untuk membiarkan gadis itu minum sendirian, seperti sosok yang terlihat menyedihkan. Alhasil, Luna memilih menyicipi sedikit rasa manis yang membuatnya terbakar itu.

"ughh" dan gejala sialan ini harus muncul untuk menghantam kepalanya.

Kesengsaraan yang sama seperti terakhir kali Luna menyicipi Alkohol, tepat di pesta terakhirnya saat bertemu Eithan waktu itu. Namun mungkin karna kadar alkohol yang rendah, pengarnya tidak begitu parah dan Luna juga tidak merasa mual.

Ia melihat ke arah ponselnya, jam disana menunjukkan waktu yang masih tersisa sebelum jadwal kerjanya. Meskipun begitu, sikap terkejut Luna serta kepanikannya tidak terhindari. Banyak yang belum gadis itu lakukan, termasuk menata ulang jadwal atasannya.

Luna sempat melupakan tugas tersebut, saat menemani Esme kemarin. Sialan, alkohol selalu mengacaukan segalanya. Kemarin Luna bersumpah, bahwa ia tidak berniat mabuk. Namun Esme menawarkannya minuman kaleng sialan itu, dan Luna meneguk sedikit banyak tanpa disadari.

"eugh! Hari pertamaku kacau" kata Luna keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri.

Pengar seolah tidak lagi menguasainya, ia kembali mengedarkan pandangan ke arah jam. Dan disanalah geraman kesal mulai terdengar keras, ia sesekali mengumpat kasar sembari bersiap cepat.

Tidak banyak yang ia lakukan, Luna memilih untuk menyambar blouse hitam serta rok span kelabu. Lalu mengambil mantel berwarna senada kelabu, dengan sepasang sepatu hitam. Setelahnya ia pergi begitu terburu-buru, sembari membawa tas serta ponsel di tangannya.

Luna terlihat sangat sibuk pada ponselnya, namun sesekali ia mengedarkan pandangan ke sekitar. Berusaha berjalan cepat, sembari memesan layanan taksi. Penampilannya cukup kacau di hari pertamanya, bahkan rambut gadis itu hanya terikat satu tanpa kesan rapi lain.

Ia tidak mengenakan riasan, bahkan alas bedak sekalipun. Luna begitu kelabakan dengan sikap cerobohnya, ia sangat sibuk untuk melaksanakan tugasnya di ponsel. Bahkan begitu taksi yang di pesannya sampai, Luna langsung masuk tanpa basa-basi lagi.

"Park Avenue, please" jawab Luna singkat, ia mengulang padahal di aplikasi sudah di jelaskan tujuannya.

Dan dalam perjalanan yang lumayan lama itu, Luna berusaha secepat mungkin menyelesaikan tugasnya. Beruntung saja, Luna sempat mengetahui jadwal atasannya hari ini. Apalagi sebelum bertemu Esme, ia juga memikirkan pembagian waktunya. Sehingga sisa pekerjaannya pagi ini, tidak terlalu berantakan.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang