Nightshade Bar, Chicago city 00.30 AM
Gadis itu membalas dengan senyuman, sebelum berucap sama ramahnya. "Jace Leighton"
Dapat Luna lihat, wajah pria tampan itu tersenyum tipis sebelum berlalu tanpa sebuah jawaban. Ia memilih untuk menunggu, sembari melihat sekeliling bar. Suara musik yang keras, dengan tubuh meliuk sensual.
Para manusia yang saling mencari kehangatan, dibalik sentuhan tidak disengaja satu sama lain. Tatapan menggoda dengan aksi berani yang terlihat, sedikit frontal bagi Luna. Mereka sangat tidak tau malu, bahkan sempat melakukan seks tidak langsung.
Ouch, memang benar kata Jace bahwa bar disini sangatlah berbahaya. Dan lebih mengejutkan dari pemikiran gadis itu, karna ia baru pertama kalinya menginjakkan kaki disini.
Selama ini Luna hanya mampu membayangkan, tanpa ingin mengalami langsung. Dan disinilah dia dengan pengalaman pertamanya, sungguh menakjubkan. Dirinya pastikan, bahwa pengalaman ini adalah pertama sekaligus terakhir kalinya.
"here, for your order"¹ kata seseorang sembari menyerahkan sebuah flashdisk, hal ini membuat atensi Luna teralih.
"ah, Thank you" jawabnya sembari tersenyum ramah, dan beralih untuk pergi darisana.
Gadis itu melangkah ke arah pintu, begitu susah payah karna terus berbenturan. Namun perhatiannya terpusat pada sosok yang sempat dilihatnya, dan ia memilih berhenti untuk mengamati. Luna tidaklah salah lihat tadi, memang benar sosok itu ialah Eithan yang dikenalnya.
Tapi kemana pria itu pergi? Mengapa berlawanan arah dengan pintu keluar? Bukannya bar ini terlalu kecil, dan bahkan tidak ada ruang lain di dalam sini. Lalu dimana semua orang penting yang bersamanya tadi? Sungguh, berbagai pertanyaan terlontar begitu saja dengan cepat.
Luna pun memilih mengikuti Eithan dari jarak yang lumayan jauh, tentu tanpa sepengetahuan pria itu. Sebelumnya ia menyimpan aman flashdisk Jace di tas nya, dan langsung beralih tujuan. Disana Luna semakin masuk ke dalam, dan lebih sepi dari tempatnya tadi.
Menyusuri setiap lorong kecil tanpa persembunyian, hal ini sedikit membuat Luna waspada karna takut ketahuan. Akhirnya ia memilih berjalan agak jauh, tapi masih dalam radar yang dapat dilihat.
Gadis itu mulai melihat sebuah pintu di depannya, tapi sialnya Eithan menghilang begitu saja di baliknya. Masalah utama Luna, bahwa pintu tersebut memiliki akses sebuah kartu untuk masuk. Dan tentu saja Luna tidak mempunyai nya, ia hanya mampu mengusap pelipis kasar di depan pintu hitam itu.
Tidak mungkin juga dirinya menerobos masuk saat ada Eithan tadi, bisa ada masalah baru. Tapi sebenarnya ada apa dengan pintu di depannya ini? Bagaimana bisa sebuah bar kecil, begitu rahasia? Bahkan sampai menggunakan pintu akses, yang pastinya terasa mahal.
Akh, Entahlah. Ini sungguh membuatnya bingung, dan Luna begitu muak memikirkannya. Haruskan ia menyerah? Dan membiarkan iblis manusia itu? Lagipula sedari awal Eithan bukanlah tujuannya, mereka bahkan memilih untuk tidak saling kenal! Jadi pilihan menyerah adalah yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man In Control [TERBIT]
Romance(SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS) #Navarro1 [⚠WARNING TRANSMIGRASI-DARK ROMANCE STORY⚠] {16+} Luna pun beralih pada mata hitam legam yang masih menatapnya. "jangan lakukan ini-kumohon" "You know who's in control here, baby" bisik Eithan tepat berada d...