|TMIC 14 : Dangerous Alarm|

20K 1.9K 162
                                    

*saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

Suara rendah dengan aura mengintimidasi seolah memberikan kejutan untuk Luna, gadis itu masih melihat yang bersangkutan dengan tercekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara rendah dengan aura mengintimidasi seolah memberikan kejutan untuk Luna, gadis itu masih melihat yang bersangkutan dengan tercekat. Disana, terdapat sosok yang sama tapi menampilkan sisi yang berbeda.

Pria yang selalu dihindari oleh Luna, kini berjalan begitu kuasa untuk mendekat. Eithan, pria itu dengan perubahannya yang mampu membuat Luna menahan nafasnya. Hanya dalam waktu sebulan, gadis itu tidak melihat Eithan. Tapi pria di hadapannya ini berubah semakin so damn hot.

Bahkan tubuhnya sangat kekar dan begitu berkuasa, senyuman liciknya yang dulu tergantikan dengan aura tajam yang keluar. Tatapannya menggelap sangat misterius, dan bahkan rahangnya semakin tegas. Semua yang ada di pria itu begitu menarik, dan sangat sempurna.

Luna tidak ingin munafik bahwa dirinya mengagumi sosok Eithan yang sekarang, seolah bisa kapanpun ia menjatuhkan hati. Tapi kembali lagi pada prinsipnya, hal itulah yang membantu Luna sadar pada pemikirannya.

"Mr. Navarro? Apa anda yang akan melakukan transaksi langsung dengan saya?" tanya Luna formal sembari medatarkan ekspresinya.

"yes i am" jawab Eithan dengan mendudukkan diri di sofa.

Pria itu terlihat memangku sebelah kakinya, bahkan tangannya berada langsung di pegangan sofa. Seperti seorang penguasa yang menyembunyikan kebuasannya, dengan aura misterius yang menguar. Tatapan tajam itu, bahkan mampu menghipnotis Luna untuk sesaat.

Aroma musk yang menyerbak keluar hampir saja membuatnya mabuk, begitu menggoda dan sulit untuk ditolak. Oh, sepertinya sisi Eithan yang sekarang cukup berbahaya bagi gadis itu. Luna bahkan sulit menyadari perasaan waspada dan kekagumannya, akibat eksistensi pria itu.

Eithan mengenakan sebuah kemeja putih dengan lengan yang tergelung, menampilkan otot tangannya yang menakjubkan. Bahkan telapak tangan pria itu sangat besar, bagaimana bisa para gadis tidak tertarik padanya? Begitu pun dengan Luna, ia sempat terhanyut.

Namun sepertinya sekarang gadis itu membutuhkan kesadaran, karna waktu untuk mereka sangatlah menipis. Luna bahkan hampir melupakan sisi mengerikan dibalik wajah tampan, penuh dengan daya tarik itu.

"maaf? Ini hanya transaksi sepele. Dan saya tidak mungkin menyita waktu orang penting seperti anda" balas Luna dengan nada bisnis nya.

Eithan terlihat terkekeh pelan, dengan seringai yang terbentuk. Luna terdiam melihat itu, perasaan gugup seketika menyerangnya. Tawa lirih itu begitu tampan di mata Luna, dan gadis itu sangat jujur saat ini.

Terdengar berat dan sedikit serak, seperti menyimpan sebuah hasrat untuknya. Bahkan mata gelap itu terus menatap ke arahnya, menyelami mata biru laut milik Luna. Seolah mencari sebuah kejujuran bagi gadis itu, yang Luna sendiri tidak mengetahuinya.

"anda masih sama Ms. Dawson" kata Eithan menghentikan sikapnya.

"menarik" lanjut pria itu tetap mempertahankan seringainya.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang