|TMIC 9 : Sprained Leg|

23K 2K 28
                                    

*saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

Namun tatapan penuh harapan itu, harus terpaksa luruh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun tatapan penuh harapan itu, harus terpaksa luruh. Karna Luna dapat melihat dengan jelas, pria di hadapannya. Seseorang yang paling ia hindari dalam pesta kali ini, tapi sekarang tengah berdiri tepat di hadapannya.

Tersenyum begitu manis, dengan mata yang hampir tenggelam. Rahang tegas dan pakaian formal, begitu memadukan ketampanan yang terpancar. Seolah pria dihadapannya ini tidaklah nyata, dengan penampilan yang begitu sempurna.

"perlu bantuan?" tanya pria di hadapannya ramah.

Suara lembut itu sama sekali tidak menyentuhnya, Luna hanya mampu diam di tempatnya. Hati dan pikirannya terus bertengkar, dengan tanggapan yang berbeda. Pikirannya mengatakan untuk menerima bantuan pria dihadapannya ini, tapi hatinya terus menolak dengan khawatir.

"Ms. Dawson?" panggil pria tampan di depannya.

Luna masih saja terdiam, sembari menatap wajah manis yang penuh dengan tipuan itu. Eithan Jonz Navarro, pria licik yang bersembunyi di balik ketampanannya. Dan double sialnya, hanya pria itu yang bisa menolong keadaan Luna saat ini.

"iya, tolong" balas Luna kaku.

Eithan pun membantu agar Luna dapat berpindah posisi, menjadi duduk pada kursi taman. Tepat setelahnya, Eithan berpindah posisi untuk berjongkok di depan gadis itu.

"ah, kau tidak perlu melakukan-" ucapan canggung Luna terpotong oleh Eithan.

"sepertinya ini terkilir" balas pria itu menyentuh kaki Luna.

Gadis itu hanya diam, ia berusaha untuk mengalihkan pandangannya. Tanpa di sadari Luna, Eithan mulai mengedarkan tatapan tajam pada gelas gadis itu.

"port wine?" kata Eithan sembari terus menatap gelas bekas Luna.

Ia tentu saja harus melihat ke arah pandang pria itu, dan seketika senyuman kikuk miliknya keluar. "aku sempat meminumnya tadi"

"kau menyukai alkohol?" tanya Eithan dengan alis terangkat sebelah.

Luna langsung menggelengkan kepalanya cepat, ia pun tanpa sebab segera menjelaskan pada pria itu. "tidak, aku meminumnya karna tertarik pada warnanya"

"awalnya aku hanya mencoba, lalu aku suka dengan rasa manisnya. Tapi aku tidak tau, kalau itu minuman berkadar alkohol tinggi. Aku kira, hanya sejenis minuman perisa saja" jelasnya dengan wajah lesu.

Memang benar, ia tidak mengetahui kadar alkohol dalam wine yang tinggi. Karna Luna kira, minuman itu hanya memiliki alkohol rendah dengan banyak perisa. Tapi, kenapa ia harus menjelaskan sepanjang itu pada Eithan? Ia merasa aneh dengan dirinya.

Lalu Luna pun dibuat mendongakkan kepalanya, oleh suara kekehan pelan pria dihadapannya. Ia dapat melihat Eithan berusaha menahan tawanya yang hampir terlepas, dan entah kenapa Luna merasa kesal saat melihatnya.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang