|TMIC 21 : Arguing with Dad|

15.1K 1.3K 53
                                    

Dan keesokan harinya, tepat di sore hari Luna telah berada di bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan keesokan harinya, tepat di sore hari Luna telah berada di bandara. Setelah menempuh hampir seharian penuh untuk berdebat dengan sang ayah, sekaligus menuntut keras kepala. Namun apapun yang terjadi, Luna hanya bisa menjadi pendiam dengan kekalahan.

Karna ternyata kontrak perjanjian itu tidak bisa dibatalkan dengan mudah, dan harus mendapatkan persetujuan ketiga pihak. Masalahnya pihak ketiga adalah boss nya nanti, juga Luna tidak mungkin bersikap kurang ajar bukan pada orang asing?

Alhasil, Luna pun memilih mengalah dan berangkat ke New York untuk bisa bekerja di perusahaan Navare. Tepat sesuai dengan kontrak yang ditulis, ia menurut agar memudahkan proses pelepasannya.

Dan waktu terbang pun terlaksana selama kurang lebih 2 jam, Luna memilih untuk menghabiskan waktunya di pesawat dengan menyusun berkas yang telah di siapkan ayahnya. Disana ia terlalu sibuk membaca setiap bait tulisan yang tertera, perihal perusahaan baru serta jabatan yang akan ia dapatkan.

Hal ini bukan menjadi proses baru lagi bagi Luna, ia mengetahui bahwa dunia nya yang sekarang tidak jauh berbeda dengan dunianya dulu. Karna meskipun berada di novel, latar tempatnya pun di ceritakan lebih maju daripada dunia nya dulu. Meskipun sedikit susah menyesuaikan, namun Luna berhasil dengan baik.

......

John F. Kennedy International Airport, New York 06.00 PM

Luna menghirup udara penuh polusi itu dengan lesu, dirinya tidak menyangka akan menginjakkan kaki di kota tersibuk. Sebutan untuk kota yang tidak pernah tidur itu benar adanya, bahkan sekarang semakin ramai.

Ia telah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, dan gadis itu butuh istirahat sekarang. Karna sepanjang perjalanan, ia terus memikirkan bahkan memahami setiap berkas dari ayahnya.

Luna mulai mengedarkan pandangan setelah keluar dari bandara, dan berjalan sedikit ke depan untuk melihat para mobil yang berbaris. Seingatnya, ia akan di jemput oleh sebuah mobil yang di siapkan ayahnya.

And gotcha! Setelah mengedarkan pandangan, Luna melihat seorang pria yang familiar dengan foto di ponselnya. Ia segera berjalan ke arah mobil tersebut, dan sang bodyguard hanya memunduk sopan tanpa beramah tamah dengannya.

Lagipula Luna terlalu lelah bahkan pusing untuk sekedar menerima basa-basi yang mengganggu, jadi diamnya saat ini begitu nyaman. Gadis itu memilih memejamkan mata untuk mengurangi banyak pikiran rumit yang berkelana, di tatapannya.

Banyak hal yang membebani nya, termasuk juga dengan sosok misterius boss nya nanti. Luna hanya berharap dengan sikap sopannya, dapat membuat penawaran agar bisa terbebas lebih cepat. Gadis itu bukan memilih untuk menyerah, ia ingin agar terbebas lebih cepat.

Dan untuk melakukan itu, bukankah ia harus bersikap baik pada pihak X yang tidak lain adalah boss nya? Luna hanya berharap hasil kerjanya nanti dapat di apresiasi secara cepat, lalu sebagai ganti ia akan meminta dipendekkan tenggat kontraknya.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang