Oakbrook Terrace, Chicago city 00.00 AM
Berlalunya kejadian itu seperti tidak berbekas, karna Luna kini kembali pada kehidupannya. Ia tetap bertahan dalam prinsip, dan rencana awalnya. Gadis itu memilih untuk tidak berhubungan lagi dengan Eithan, bahkan menyibukkan diri.
"Lun, apa kau tidak lelah?" tanya Jace dengan lesu saat melihat Luna masih menatap berkas.
"kakak bisa langsung pulang aja, tidak perlu menungguku" balas Luna tanpa beralih.
Dan Jace hanya mampu menghembuskan nafas beratnya. "sudah kuduga, nama perusahaan saja yang berubah jadi milikku tapi tidak dengan pekerjaannya"
"istirahatlah Luna, itu biar kakak yang urus" kata Jace dengan lembut setelah mengakhiri gumamannya.
Luna memilih tersenyum sekilas, sebelum beralih ke berkasnya. "tidak apa, kak. Ini tinggal sedikit lagi, lalu selesai"
Jace menggelengkan kepala pelan. "kau sudah mengatakan itu sejak tiga hari yang lalu, Luna"
Yah, gadis itu tidak beralih dari meja kerjanya sejak tiga hari yang lalu. Bahkan mandi ataupun tidur dilakukannya di ruangan kerja itu, tentu dengan berkasnya juga yang ia lanjutkan. Kadang pula ia melupakan makan, beruntung saja Jace selalu mengantarkan makanan untuknya. Atau memesankannya.
"ini sungguh tinggal sedikit lagi, kak" kata Luna masih tanpa beralih.
"seberapa sedikit itu?" tanya Jace mendekati Luna.
Dan gadis itu mulai menghitung berkas berantakan di depannya, lalu beralih sekilas ke pada Jace. "12 berkas lagi"
Mendengar itu membuat Jace membulat, bahkan menatap geram Luna. "My Goodness! Butuh hampir seminggu untuk menyelesaikan semua itu, Luna!"
Bagaimana tidak, bila berkas yang dimaksud begitu tebal. Bahkan satu berkas terasa sangat berat, dan mungkin akan habis dalam tiga hari. Namun Luna menyelesaikannya dalam sehari! Bukankah ia terlalu memaksakan diri?
"tidak kak, aku bisa melakukannya dalam 4 hari" jawab Luna dengan mantap.
"iya, dan kau akan menua di depan berkas itu!" kata Jace kesal.
Luna yang mendengar itu hanya terkekeh geli, sembari beralih lagi pada berkasnya. "bekerja tidak akan membuatmu menua dengan cepat"
"percayalah padaku, Luna. Meskipun kita tidak saling mengetahui dalam pekerjaan tapi aku cukup berpengalaman darimu" kata Jace menghela keras.
"kau akan menua secara cepat bila begitu!" lanjut Jace
Luna kembali terkekeh pelan, ia melirik sekilas untuk menjawab. "berhenti bersikap berlebihan kak"
Jace pun berada tepat dihadapan gadis itu. "coba lihatlah dirimu sekarang"
"keadaanmu begitu buruk" lanjutnya dengan helaan nafas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man In Control [TERBIT]
Romance(SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS) #Navarro1 [⚠WARNING TRANSMIGRASI-DARK ROMANCE STORY⚠] {16+} Luna pun beralih pada mata hitam legam yang masih menatapnya. "jangan lakukan ini-kumohon" "You know who's in control here, baby" bisik Eithan tepat berada d...