|TMIC Prolog : Visual Cast|

52.3K 2.1K 36
                                    

* saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

Mata gadis itu menunduk tanpa ingin melihat, tepat pada mata hitam legam yang seakan menelannya.

Alarm berbahaya seolah menyuruhnya untuk melarikan diri, sejauh mungkin saat ini. Namun kaki dan akal sehatnya tidak mengijinkan, ketika ingatan perjanjian itu terbayang kembali. Luna seperti terjebak dengan sebuah rantai tak kasat mata, lalu dihadapkan pada sosok buas dan bahaya di depannya.

Disana terlihat seorang pria yang dikenalnya dengan sebuah laptop di pangkuan, ia bersandar santai di kepala ranjang. Meski terlihat santai, namun aura misterius lebih mendominasi.

"look at my eyes" nada rendah yang membuatnya langsung merinding.

"yes, sir? My apologize?" jawab Luna mendongak tanpa menatap mata pria itu.

"I don't like to repeat my words" jawaban mengintimidasi itu membuat Luna meremang

Begitu tatapan mereka bertemu, ada sesuatu yang membuatnya tenggelam. Luna dapat bersumpah, bahwa ia melihat guratan mendominasi yang mengharuskan dirinya untuk patuh.

"sorry sir, i'm guilty" kata Luna memutus tatapan itu.

Lalu berikutnya, tanpa di duga suara rendah tersebut kembali terdengar. Begitu kuat seolah menekan sesuatu yang cukup gila, bahkan terdengar tajam sehingga membuatnya harus kembali tunduk patuh daripada mengambil resiko lebih.

"come here" ucapnya membuat Luna penuh tanya, namun menurut.

Tangan kekar itu melingkar sempurna di pinggang Luna, dengan menarik begitu dekat sehingga membuatnya merapat. Gadis itu bahkan tidak diberi akses untuk membebaskan diri, tangannya hanya mampu bertumpu untuk mencegah semakin dekat.

Eithan memperlihatkan senyuman manisnya, sembari mendekat dengan mata yang menyipit penuh tarik. "mata itu"

"mata yang seolah tau segala hal tentangku" lanjut Eithan dengan begitu rendah.

"lepaskan aku" kata Luna berusaha menyembunyikan getarannya.

Luna memperhatikan dengan seksama reaksi Eithan, meskipun rasa takut terus menyeruk keluar. Dalam mata hitam pria itu, terdapat amarah yang terpendam dengan segala akal licik yang berkelana pada dirinya.

Pria itu masih beradu tatap dengannya, sebelum mengeluarkan perasaan obsesi yang begitu menekan seolah menyuruh Luna tunduk. "I'm in control here"

"just me, have access to you. Understand?" tanya Eithan penuh penekanan.

"everything in you is mine" lanjut Eithan rendah.

Melihat hal tersebut membuat Luna menghela nafas, dengan pandangan tepat menuju mata Eithan. Mengedepankan ketegasan serta batas yang ia inginkan, sembari menyembunyikan rasa takutnya.

"I thought, I can't be yours" kata Luna kaku.

......

Visual cast:

Visual cast:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayaknya itu dulu aja deh karakternya, sisanya mungkin nyusul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kayaknya itu dulu aja deh karakternya, sisanya mungkin nyusul...

Welcome di cerita genre beda dari akun ini!!!

Aku udah lama bikin novel ini, dan masih dalam proses ongoing juga sihhh

Karna gatel banget pengin publish, jadi aku putusin buat publish sekarang!?

How so excited am i!!

Sebenarnya novel ini masih belum mau aku publish lebih banyak, dan mau lihat seberapa banyak minatnya hehehe

So, happy read and stay tuned

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang