|TMIC 15 : Call His Name|

20.8K 2K 112
                                    

*saran: baca sambil putar playlist TMIC di spotify

Luna yang mendengar perkataan penuh dengan perintah itu, hanya menghembuskan nafas singkat. Ia pun semakin maju untuk merapatkan duduknya, menuju Eithan.

"lagi" kata Eithan dengan dalam

Luna semakin kesal mendengar itu, ia pun mengerutkan alisnya. Namun gadis itu menuruti perintah Eithan, karna uangnya berada pada pria itu. Tapi tanpa disadari Luna, Eithan terus melihatnya dengan pandangan gelap.

"ini" kata Luna kesal, karna jaraknya benar-benar terkikis.

Namun secara mengejutkan sebuah tarikan terasa begitu kuat, bukan hanya pada kertas yang dipegangnya. Melainkan pada lengan Luna, dan pelakunya tentu Eithan. Yang mengharuskan gadis itu untuk duduk di atas pangkuan nya, tentu saja tatapan terkejut begitu memenuhi wajah Luna.

"a-apa yang kau lakukan?" tanya Luna begitu terkejut.

Ia bahkan menatap mata gelap itu lagi, dan kali ini Luna dapat melihatnya dengan jelas. Mata gelap yang menatap intens dirinya, untuk sesaat nafas Luna tertahan. Bila dilihat begitu dekat seperti ini, Eithan seribu kali lipat sangat tampan.

Rahang tegas yang kokoh, hidung yang menjulang. Serta tatapan yang mampu membuat Luna merasa tersesat, mengagumi dalam diam sembari menyimpan tekanan dibalik rasa takutnya.

Namun kembali lagi dengan kesadarannya, Luna pun memutuskan tatapan itu. Ia memilih untuk bangkit dari sikapnya, tapi pergerakannya terhenti. Luna terkunci oleh tangan kekar yang berada di pinggangnya, begitu kuat dalam menekan.

"lepaskan aku" kata Luna dengan nada memperingati.

Ia mengabaikan rasa panik yang mendera dirinya, ketakutan akan hal buruk juga dihempaskan untuk sesaat. Sekarang fokusnya hanya pada Eithan, Luna harus bisa keluar dari jeratan pria itu.

Disana Luna tidak mendengar suara menyahut dari Eithan, hal ini membuat gadis itu susah menelan ludahnya. Ia memilih untuk melirik sekilas, dan benar saja Eithan masih memandangnya begitu dalam. Kedua mata itu sempat terhanyut satu sama lain, masuk ke dalam pesona yang masing-masing terpancar.

Tanpa disadari Luna, Eithan mulai merapatkan tubuhnya. Mengikis jarak di antara keduanya, sembari menyeringai kecil saat menyadari tidak ada pergerakan dari Luna. Ternyata gadis itu seakan terhipnotis oleh pesona Eithan, dan hanyut dalam gelapnya mata hitam itu.

"kenapa kau tidak pernah memanggil namaku?" tanya Eithan dengan bisikan yang begitu rendah.

Luna langsung membulatkan matanya, saat Eithan berbisik tepat di depan bibirnya. "a-apa?"

Sial, nada gugup memenuhi dirinya. Dan Luna harus kembali merutuki perilakunya, karna melihat seringai tipis muncul begitu jelas di wajah Eithan. Pria itu terlihat sangat puas dengan sikapnya saat ini, kegugupan dari seorang Lunara Avery Dawson.

The Man In Control [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang