Bab 6

1.3K 43 0
                                    

Helga merasa begitu kenyang sore ini setelah menghabiskan satu burger plus segelas minuman segar.
Ia berpikir tak perlu makan malam nanti biar hemat.
Sahabat-sahabat Awan saling bercanda, Awan cuma diam mendengarkan saja terkadang ikut tersenyum saat Kaces bikin banyolan.
Helga melirik sesekali ke arah Awan, "hhmmm...cakep juga nih cowok kalau tersenyum",Helga bicara sendiri dalam hati.

Helga selesai mengerjakan tugas Awan, Ia lanjut mengerjakan tugasnya sendiri.
Hingga ia tak menyadari diluar langit sudah gelap karena hari sudah malam.
Ternyata setelah dari kafe itu, Awan dan yang lain berpindah lagi ke tempat lain.
Ini adalah tempat yang seumur-umur baru pertama kali Helga datangi, Awan membawanya ke klub malam.
Dada Helga berdegup kencang meski tak pernah memasuki klub Ia tau tempat macam apa itu.
Ia menutup rapat jaketnya, bahkan mengikat ulang rambutnya.
Helga berjalan masuk mengikuti yang lain, ternyata Awan sudah langsung memiliki tempat khusus disitu, Ia seperti pengunjung spesial di sana.
Awan menarik tangan Helga agar duduk disampingnya paling ujung agar menjauh dari sahabat- sahabat Awan dan perempuan yang mereka bawa.

"Ingat..!! hafalkan wajah keempat temanku, dan jangan tergoda dengan mereka satupun, lihat juga yang mereka kerjakan disini",bisik Awan membuat merinding tubuh Helga.

Helga hanya mengamati, Awan memesankan minuman ringan untuk Helga, awan cs tentu alkohol.
Detik yang berlalu terasa begitu lama, ia merasa ingin segera kabur dari tempat itu.
Helga duduk sambil memegang erat tas yang dibawanya didepan dada.
Beberapa waktu berlalu, Raka,Dimas, Kaces dan Pandu mulai mabuk dan meracau ucapannya.
Awan terlihat begitu tenang , meski sudah minum alkohol begitu banyak seperti yang lain.
Awan melihat arlojinya, yang setengah jam lagi pukul sembilan malam.
"Ayo aku antar pulang",bisik Awan pada Helga.
Helga menurut saja,lagipula dari tadi Ia memang ingin segera pulang.
Awan sedikit sempoyongan saat berjalan keluar dari klub.
"Aku bisa pulang sendiri kok",ucap Helga setelah didepan klub karena melihat Awan yang mabuk.
"Yakin lo...dari sini ke kos mu itu jauh, punya duit bayar taksinya ??",ucap Awan.
Helga tau ucapan Awan itu merendahkannya tetapi memang uangnya bakal habis cuma untuk naik taksi pulang.
"Ayo naik...percaya padaku tidak akan terjadi apa-apa", kata Awan meyakinkan.
Helga awalnya ragu tapi akhirnya naik juga di boncengan motor Awan, Ia tak henti-hentinya berdoa dalam perjalanan demi keselamatannya.
Awan berhenti di warung depan kampus, "terimakasih",ucap Helga dan bermaksud langsung pergi.
Awan menarik lengannya sebelum sempat Helga berjalan.
"Kamu belum makan malam tadi, sana pesen makan dulu",cegah Awan.
"Ehm...gak usah kak..gak papa..nanti biar Aku bikin mie instan di kos",tolak Helga karena ingin segera menjauh.
"Makan dulu !!",seru Awan lebih keras.
Helga melihat mata melotot Awan akhirnya pasrah dan masuk warung, yang masih ada beberapa mahasiswa makan disana.
"Kakak mau pesan apa ?",tanya Helga.
"Kamu saja...perutku penuh alkohol",jawab Awan pelan.
Helga memesan makanan untuk dirinya sendiri, Awan hanya mengambil air mineral dan meminumnya sambil merokok diluar warung.
Lagi-lagi Awan yang membayar makanan Helga.
Awan juga mengantarkan Helga sampai depan kos setelahnya.
##
Selama enam hari rutinitas itu yang mesti dijalani Helga, hanya mengerjakan tugas dan menemani Awan kemanapun dia pergi, uangnya utuh selama enam hari ini karena untuk makan ditraktir oleh Awan.
Awan juga mengantarkan dirinya pulang tepat waktu sesuai jam malam tempat kosnya.
Helga jadi sedikit punya rasa simpatik pada Awan.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang