Bab 45

843 25 2
                                    

Satu minggu setelah kejadian hari itu.
#
#
Ivy kembali datang ke perusahaan tempat Awan bekerja.
Ia yang masih berharap bertemu dan kembali bersama dengan Awan seperti dulu.
Ia setia duduk di lobby seperti kemarin-kemarin, untuk meluluhkan hati Awan.

Ia bahkan lupa peristiwa di kelab hari itu, melakukan apapun untuk kembali dekat dengan Awan.

Awan sudah seminggu tidak datang ke perusahaan, Ia tidak tahu jika Ivy masih datang mencarinya di sana.

#
#

"Aku sudah siap",seru Helga.
"Mau kemana",tanya Awan sambil mengusap wajahnya karena bangun tidur.
"Ikut kak Awan bekerja",jawab Helga.
"Hah..",Awan memandang Helga dari atas sampai ke bawah.
Helga memakai setelan celana panjang dan blazer dengan rambut di ikat rapi.
"Untuk apa...",tanya Awan.
"Kamu tidak ada kuliah pagi ini",tambah Awan.
"Aku bolos...",jawab Helga.
"Tidak..tidak...pergi kuliah sana",seru Awan sambil menuju kamar mandi.
"Kak...Kau bilang boleh melihat tempatmu bekerja",protes Helga.
"Kau bilang magang waktu itu bukan main kan",seru Awan dari dalam kamar mandi.
Helga tak bisa membalas karena Awan sudah menyalakan air di dalam.

**

Awan mengantar Helga sampai depan kampus, dan langsung pergi bekerja.

Ia terkejut waktu melihat Ivy di lobby perusahaannya sepagi ini.

"Awan..bolehkah Aku bicara sebentar",seru Ivy sambil berlari mendekati Awan.

Awan mundur beberapa langkah untuk menghindar.

"Bagaimana jika aku traktir kopi di depan sana",tawar Ivy.

Raka yang baru saja datang di belakang juga terkejut karena melihat
Ivy datang begitu pagi tidak seperti biasanya.

"Oh kebetulan...Raka urus ini ",kata Awan lalu pergi.
Ivy hendak meraih tangan Awan tapi ditarik lebih dulu oleh Raka.

"Kenapa kamu masih kemari ?",Raka juga ikut kesal.
"Aku ingin minta maaf dan menjelaskan padanya",kata Ivy.
"Kamu tahu bukan malam itu membuat Awan semakin tidak ingin menemuimu",kata Raka.
"Aku salah...tapi justru itu Aku ingin menjelaskan padanya",jawab Ivy.
"Iv...situasi malam itu jika Awan tidak bisa mengendalikan dirinya, mungkin saja kamu akan jadi korban disana...kamu juga telah melakukan muslihat yang membuat Awan tidak akan memaafkanmu",Raka bicara dengan menahan emosi.
"Aku terlalu mencintainya...membuatku ingin melakukan apa saja untuk kembali padanya",Ivy membela diri.

"Ivy... kau meninggalkan Awan tanpa bicara sepatah katapun waktu itu...Awan bahkan tidak makan beberapa hari hanya untuk mencarimu...setelah Awan melupakanmu kamu datang kembali ?",sebut Raka mengingatkan.

"Awan tidak akan melupakanku Raka...Aku hanya perlu menjelaskan padanya saja...Ia marah saat ini jadi Aku perlu bersabar padanya",bantah Ivy.

"Oke...silahkan...Aku sudah menjelaskan padamu jika Awan sudah melupakanmu...aku banyak pekerjaan",kata Raka.

"Tunggu...bawa Aku padanya Ka",bujuk Ivy.
"Awan tidak ingin melihatmu Iv",sahut Raka sebelum akhirnya pergi.

**

"Tunggu kamu mau kemana",melihat Helga merias wajahnya tidak seperti biasanya yang sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu kamu mau kemana",melihat Helga merias wajahnya tidak seperti biasanya yang sederhana.
"Aku mau pergi dengan teman-teman...hari ini ada yang ulangtahun",jawab Helga.
"Tadi tidak bilang waktu pulang",ucap Awan.
"Oh itu...Aku lupa",jawab Helga singkat sambil memakai sepatu high heels warna merah seperti bajunya.

Awan mengambil beberapa lembar tisue lalu mendekat.

"Ach...kak...apa..apaan sih",protes Helga karena Awan mencengkeram tengkuknya lalu menghapus lipstiknya.

Awan langsung melumat bibir Helga setelahnya, sambil mendekap pinggang Helga yang sekarang lebih tinggi berkat heels yang dipakainya.

"Kamu terlalu cantik untuk di sia-siakan...tapi Aku tidak bisa menciummu dengan lipstik",ucap Awan setelah menghentikan ciumannya.

"Aku mau pergi...Aku harus dandan lagi jika di hapus",protes Helga.
"Ach...kak...",seru Helga karena terkejut Awan membopongnya kembali keatas, kearah kamar mereka.

"Cuma pakai lipstik apa susahnya...ini juga kubantu kembali kesana",ucap Awan dengan senyum penuh muslihat.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang