Bab 26

848 30 0
                                    

Awan panik mencari keberadaan  Helga yang lenyap dari ruang tamunya, pagi ini.
Semua barang-barangnya juga tidak ada.
Sementara Ia sudah mencarinya di setiap sudut rumahnya.
Awan melihat dari cctv area pagar rumahnya yang juga kosong, sebab hanya Ia dan orangtuanya yang bisa membukanya.
Ponsel Helga juga tidak aktif saat dihubungi, "ish...kemana tuh cewek...bikin repot aja",Awan bicara sendiri.
Meski sudah dicari berulang kali tapi Helga tetap tidak ditemukan, Ia jadi bingung bagaimana caranya Helga keluar rumah.
Awan menelpon seseorang dan memerintahkan padanya untuk mencari keberadaan Helga diluar rumahnya.
Sementara itu Awan membuka file rekaman cctv, Ia terkejut Karena gerbang terbuka dini hari tadi dan beberapa menit kemudian Helga keluar dengan barang bawaannya dan gerbang tertutup kembali.
Awan mencari kunci otomatisnya, dan benar dugaannya Helga mengambil kunci otomatisnya.
"Shit...sialan tuh cewek...berani kabur dari gua ",seru Awan lalu mengambil jaketnya dan pergi.

#
#

Helga memutuskan pulang ke rumah dan beristirahat dulu di sana selama sisa libur kuliah.
Ia akan kembali mencari tempat kos nanti, meski Ia pergi dengan rasa bersalah karena tidak pamitan dengan Awan.
Helga takut jika Awan akan menagih ongkos dari menolongnya, sementara Ia sudah bebas dari perjanjian sebelumnya.
Dengan uang yang tersisa, Helga menggunakannya untuk naik bus kota pulang ke rumah orangtuanya.
Ponselnya mati karena baterainya habis dan semalam lupa mengisi dayanya.

*****

Helga tersenyum senang saat melihat ibunya membuka pintu.
"Lho..kok..balik lagi ?",tanya ibunya bingung.
"Nanti ya buk..Helga capek mau istirahat dulu",jawab Helga.
Setelah mencium tangan dan pipi Ibunya,Ia masuk kedalam rumah dan menuju kamarnya.
Ibu Helga mengikutinya dari belakang sambil membantu membawakan satu tas besar bawaannya.
"Sepertinya ini barang bawaanmu saat pergi dulu, apa yang terjadi nak ?...apa kamu diusir dari tempat kos ?",ibunya terus mencari tahu.
"Tidak bu...hanya tempat yang sebelumnya menaikkan harga sewa kamar kos dan uang Helga tidak cukup",jawab Helga.
"Apa tidak bisa kekurangannya dibayar dengan uang sewa bulan berikutnya",tanya Ibu kembali.
"Jangan khawatir Ibu...Nanti biar Helga cari lagi tempat kos yang murah, sekarang Helga capek...Helga mau tidur sebentar",pinta Helga.
Ibu mengusap rambut Helga kemudian tersenyum dan meninggalkan Helga di kamarnya.

***

Sudah beberapa hari Helga di rumah, karena kebetulan sekarang hari minggu, Ayah, Ibu dan adiknya berada di rumah.
Helga ikut Ibunya ke pasar, Ia kangen jajanan di pasar dan suasana pasar tradisional didekat kampungnya.
Helga merasa lebih baik sekarang setelah bertemu dengan keluarganya.

*****

Awan kesal setelah mendapat informasi dari seseorang yang disuruhnya kemarin.
Ia juga mendapatkan alamat rumah Helga dari Suci.
Awan pulang mengganti pakaiannya lalu pergi dengan mobil.
Awan akan membalas dendam pada Helga yang telah membuatnya panik beberapa hari ini.
#
#
Helga berjalan bersama Ibunya menuju rumah setelah dari pasar, Ia melihat mobil terparkir di depan rumahnya, Ia mengenali mobil sedan klasik itu.
"Wah ada tamu...mungkin teman Ayah",ucap Ibu.
Helga mulai cemas dan bergegas masuk rumah.
"Kak Awan",ucap Helga pelan sambil menutup mulutnya tak percaya.
"Helga...Ibu...duduk sini",panggil Ayah dengan wajah serius.
"Ibu... Ayah malu dengan anak kita...kita ternyata tidak bisa mendidiknya dengan baik",kata Ayah.
"Maksud Ayah",tanya Ibu bingung.
Helga melirik Awan yang tampak tenang.
"Anak kita telah berbuat tidak senonoh dengan pria ini",sebut Ayahnya dengan emosi.
"Apa !?!",Helga dan Ibunya berteriak bersama tak percaya.
"Plak...plak...",Helga justru mendapat tamparan dari Ayahnya tiba-tiba.
"Ayah..",ucap Helga pelan sambil memegang kedua pipinya.
"Dia sudah baik..
Mengakui perbuatannya dan minta maaf pada Ayah...sikapmu malah seperti itu...sungguh memalukan",seru Ayah pada Helga.
"Tapi Helga tidak melakukan sesuatu yang ayah maksud dengan kak Awan", ucap Helga.
"Cukup Helga...dengar...sekarang Ayah akan menikahkan mu dengannya secara agama",kata Ayah dengan marah.
"Tapi Ayah...sungguh...Helga tidak melakukan sesuatu yang buruk",ucap Helga membela dirinya.
"Helga cukup, Ayah dan Ibu selalu mempercayaimu...tapi Kau mengkhianati kepercayaan Ayah"

"Kak Awan...apa salah Helga...",ucap Helga pada Awan kini sambil menangis.
"Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku waktu itu",kata Awan dengan serius.
"Kak Awan...jangan bercanda...",seru Helga kesal merasa dipermainkan oleh Awan.
"Helga cukup...Ibu bantu anak kita ini ganti baju , kita pergi ke penghulu sekarang",perintah
Ayahnya.
"Ayah...tolong percayalah...kak Awan hanya bercanda",ucap Helga memohon.
Tapi Ibu  Helga segera menarik Helga kedalam dan mengunci pintu kamarnya.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang