Bab 13

971 28 0
                                    

Helga menghela nafas setelah melunasi biaya kuliahnya semester ini, Ia hanya menyisakan beberapa ratus ribu yang merupakan uang makannya selama jadi asisten Awan tidak pernah terpakai.
Ia hanya bisa pasrah menyelesaikan kontraknya dengan Awan sebulan lagi atau tepatnya 5 minggu karena  ditambahkan seminggu akibat Ia pulang setelah dicium Awan.
*
Siang begitu terik saat Helga keluar dari angkot, Ia ketoko buku dan peralatan sekolah untuk membeli alat tulis.

Saat sedang fokus memilih-milih alat tulis di depannya, bahunya ditepuk seseorang.
"Reza..",ucap Helga pelan.
"Hhmm...sendirian ",tanya Reza.
Helga mengangguk sambil tersenyum tipis.
Pria didepannya ini dulu pernah mendekatinya, Helga juga menyukainya tetapi  kemudian Dewi menikung hingga akhirnya Dewi yang jadi pacar Reza.
"Kamu juga sendirian",tanya Helga.
"Iya..Aku mau beli buku tulis",jawab Reza.
"Eh..habis ini mau kemana",tanya Reza
"Pulang ke kos",jawab Helga singkat.
"Gimana kalau minum dulu disana ( menunjuk kafe di seberang toko) nanti Aku traktir",kata Reza.
"Hhmm...Aku gak enak sama Dewi..Za",jawab Helga.
"Ah..cuma minum doang kok",sahut Reza.
Helga berpikir sejenak,"baiklah".
*
Helga duduk dengan gelisah, Ia tidak enak jika sampai Dewi tahu Reza sedang duduk berdua di kafe dengannya.
"Kenapa ? Kulihat wajahmu aneh",tanya Reza.
"Ah..itu...gak pa pa kok",jawab Helga bingung.
"Sudah..santai saja nanti pulangnya Aku antar",ucap Reza.
"Makasih Za...tapi Aku masih ada perlu habis ini"jawab Helga menghindar.
"Tadi kau bilang langsung pulang kos ?",ucap Reza.
"Oh..itu..barusan Aku dapat pesan ini ada teman minta ketemu sebentar",jawab Helga sembarang.
"Kenapa sih Helga, Dewi dan kamu kan sahabatan jadi kamu juga termasuk temanku",kata Reza.
"Justru itu Za, kalau gak Dewi juga Aku jadi tidak enak ",sahut Helga.
"Barusan Aku bilang ke Dewi kalau ketemu kamu disini, Ia juga yang nyaranin buat nganterin kamu",ucap Reza.
Helga diam melihat Reza sekilas kemudian minum, untuk mengelabuhi kegundahan hatinya.

*
Helga  berjalan keluar kafe mempercepat langkahnya, Reza mengejarnya dari dalam kafe.
"Helga tunggu...Aku antar ketempat temanmu",seru Reza.
"Makasih Reza..Aku sendiri saja",kata Helga.
"Teman cowok ??...kenapa Aku antar saja tidak mau",seru Reza sambil meraih tangan Helga didepannya.
"Bukan...bukan...urasanmu kan Reza",ujar Helga.
"Sshh... sudahlah Helga, kita dulu kan pernah saling tertarik, Apa salahnya kita mengenang saat itu sejenak",ucap Reza.
"Itu dulu karena kamu mendekatiku dan sikapmu menarik perhatianku, tetapi sekarang Dewi adalah pacarmu Za",kata Helga.
"Sudahlah..jujur saja, kamu masih tertarik padaku hanya saja tidak enak dengan Dewi",seru Reza.
Helga mencoba melepaskan genggaman tangan Reza di pergelangan tangannya.
Sementara Reza berusaha menarik Helga ke arah mobilnya.

Di Kejauhan ada seseorang yang mengambil gambar adegan Reza dan Helga, dengan tersenyum menang.

##

"Cccttt...brug", Reza mendadak mengerem mobilnya.
Helga mengambil kesempatan itu untuk membuka pintu mobil tetapi tidak bisa.
Reza membawanya ke area gedung tua tak berpenghuni, tetapi didepannya ada dua motor menghalangi mobil.
Reza baru keluar mobil tetapi bahunya langsung ditarik dari belakang, "bugh..bugh..keparat ".
Reza membalas pukulan yang barusan mendarat di mukanya tapi hanya memukul angin kepalannya.
Reza tak bisa melihat lawannya karena wajahnya tertutup helm.
Dua orang yang lain berusaha membebaskan Helga dari dalam mobil.
Reza kembali menerima pukulan dan beberapa mengenai bagian vitalnya, membuatnya sesak nafas dan tak sadarkan diri.
*
"Kak Awan...sudah",teriak Helga sambil berlari kearahnya.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang