Bab 27

810 29 2
                                    

"Ibu..percayalah...Helga tidak melakukan apapun",rengek Helga saat Ibunya mengambil dress batik untuk Helga dan menggantikan baju yang Helga pakai.
"Helga ...pemuda itu sudah mengakuinya pasti pada Ayahmu, dan mana ada laki-laki jaman sekarang yang pemberani seperti itu, oke jangan melawan lagi",ucap Ibunya.
"Ibu...Aku tidak mencintainya",kata Helga lirih.
"Cukup...Helga...Ibu tidak mau mendengar lagi alasanmu",seru Ibunya marah.
Helga menangis berlari keluar, tapi di luar sudah ada Pak rt dan tetangga yang kebetulan berada di rumah, Helga menghentikan langkahnya.
Ia menangis karena tidak bisa berbuat apa-apa, jika Ia terus melawan pastinya kedua orangtuanya akan malu.
Awan terlihat sudah bergabung dengan Ayahnya dan beberapa bapak-bapak di luar rumah.
Ibu keluar lalu menggandeng tangan Helga dan berbisik, "Ayo anakku, Ibu akan menemanimu".
Kedua orangtuanya dan dirinya masuk ke mobil Awan sementara yang lain mengikuti dari belakang.
Helga masih terus menangis, Ia tidak tahu maksud Awan kali ini.
Helga mengirimkan pesan lewat ponsel untuk Awan didepannya.
Awan tidak membuka ponselnya hingga tiba di rumah penghulu desanya.

Awan membuka ponselnya tapi mengabaikan pesan Helga.
Hingga prosesi ijab kabul, Helga masih mencoba menyakinkan kedua orangtuanya, tapi usahanya sia-sia.

***

Helga masih menangis hingga tiba di rumah, Ia meratapi nasibnya sekarang setelah menjadi istri Awan.
"Ayah...seperti yang saya sampaikan tadi, Saya akan kembali dua hari lagi untuk membawa kedua orang tua saya",pamit Awan setelah tiba di rumah Helga.
"Ya nak...silahkan...terimakasih sudah bertanggung jawab pada putri Ayah",jawab Ayah Helga.
Awan mendekati Helga lalu mencium kening Helga dan mengusap air matanya.
"Aku pulang dulu dan akan membawa Ayah tiriku kemari",bisik Awan.
"Helga malah semakin kencang menangis",Awan menepuk bahu Helga dan pergi setelah berpamitan pada orang tua Helga.

*****

Helga keluar kamar setelah kemarin mengurung diri.
Mendengar suara ramai diluar , membuatnya penasaran apa yang sedang terjadi.
Rumahnya penuh ibu-ibu tetangganya dan terlihat sedang membuat sesuatu untuk dimasak.
Ia mencari Ibunya  ke dapur, Ibunya tampak bahagia bercanda dengan Ibu-ibu yang lain.
"Wah pengantinnya baru keluar kamar",goda tetangganya.
Helga tak menggubrisnya, Ia mendekati Ibunya yang duduk memotong sayuran.
"Ibu..Apa yang ibu lakukan",tanya Helga.
"Ayah meminta Ibu,dibuatkan masakan untuk ucapan selamat pernikahanmu yang nanti dibagikan ke seluruh tetangga",jawab Ibu.
"Ibu...tapi ini butuh biaya cukup mahal",bisik Helga.
"Suamimu memberi kita uang yang lebih dari cukup untuk menggelar acara sederhana ini",jawab Ibu.
"Kak Awan...",seru Helga tak percaya.
"Sudah sana masuk kedalam, nanti malam keluarga besan akan datang kesini bersama suamimu dan langsung membawamu kerumahnya keesokan harinya, agar tidak banyak yang tau pernikahan kalian",Ibu menerangkan pada Helga.
Helga akhirnya terdiam dan menurut kembali kedalam kamarnya.

***

Pukul tujuh malam tampak rombongan lima mobil datang, didepan rumah Helga.
Tampak Awan, ayah tirinya dan beberapa orang yang Helga tidak kenal siapa mereka, Ibu Awan tidak tampak di antaranya.

Helga tampak berbeda karena wajahnya ber make up dan memakai kebaya.
Ibunya memanggil jasa makeup pengantin untuk merias putrinya malam ini.

Ayah dan Ibunya mendudukkan Awan dan Helga bersebelahan, ada perwakilan dari keluarga Awan dan keluarga Helga yang saling bertukar ucapan manis.
Awan hanya diam, sedangkan muka Helga terus cemberut selama prosesi berlangsung.
Tak tampak sisi romantis dan kebahagiaan di wajah keduanya.

**

Helga masuk kamar setelah acara selesai, sementara Awan masih diluar ngobrol bersama para lelaki diluar.
Helga mengunci pintu kamarnya dan tidur segera karena lelah.
Ia lupa jika sudah menikah dan suaminya masih berada diluar kamar.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang