Bab 57 ( warning part 21+)

1.6K 33 0
                                    

Dimas datang menenteng 2 kantong  kresek besar, Ivy sudah sadar tapi belum bisa banyak bergerak.

"Baik banget lo Dim",seru Raka sambil membuka kantong kresek.
"Itu dari bu bos...menyuruhku memberikan pada bos besar katanya takut kelaparan",jawab Dimas sambil pura-pura cuek.
"Sialan lo",ucap Awan yang sedari tadi matanya ke layar ponsel.
"Wah ternyata beneran di belikan makan",kata Raka.

Awan mendekati Ivy kemudian menepuk bahunya pelan, "Aku pulang dulu",ucapnya.

Ivy menahan tangan Awan agar tidak pergi tapi Awan dengan pelan melepaskan tangan Ivy, kemudian menatap Dimas dan Raka sebelum pergi.

"Ia sudah menikah Iv...",ucap Raka.
"Jadi Ia sungguh sudah menikah",Ivy berlinang tak percaya.
"Awan selalu didekat perempuan itu sejak pertama bertemu didepan kampus",cerita Raka.
"Bahkan kita juga tidak tahu kapan mereka menikah...Ia menyembunyikan kisah itu dari kita",tambah Dimas.
"

Perempuan itu pasti menggodanya kan",ujar Ivy.
"Helga tidak seperti itu",sahut Raka.
"Kamu juga membelanya",seru Ivy.
"Awan yang mengejarnya...Awan bahkan melakukan banyak intrik untuk membuat Helga terus bersamanya",ucap Raka.

Ivy menggelengkan kepala tidak mau percaya karena bahkan dulu Awan tidak melakukan itu padanya, justru sebaliknya dialah yang mengejar Awan hingga  membuat Awan jatuh cinta padanya.

ivy menangis menyesali kepergiannya kala itu, Ia berpikir Awan hanya akan mencintainya dan dirinya adalah satu-satunya.

#
#

"Makasih",ucap Helga pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih",ucap Helga pelan.
Awan memberinya boneka untuk permintaan maaf karena meninggalkannya.

"Ivy apa kabar", tanya Helga.
"Ia sudah siuman dan operasinya lancar",jawab Awan sambil membuka pakaiannya.
"Aku mandi dulu nanti kita ngobrol lagi",kata Awan sebelum berjalan menuju kamar mandi.

Helga memandang punggung telanjang Awan, hatinya sedih karena khawatir tetapi Awan tidak memberitahunya lebih dulu setelah insiden.

Ia ingin jadi yang pertama tahu segalanya yang terjadi pada suaminya bukan dari sahabatnya.

Awan keluar kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya kemudian mengeringkan rambut dengan hair dryer.

"Dia...apakah kak Awan masih mencintainya",tanya Helga yang membuat Awan menghentikan kegiatannya.

Ia berjalan kearah istrinya yang cemberut sambil mendekap boneka pemberiannya.

"Apakah masih perlu bertanya aku mencintainya",sebut Awan sambil mendekatkan wajahnya di depan Helga.

"Uh...Aku kesal sama kak Awan",ujar Helga melotot pada mata di depannya.

"Aish...kamu cantik sekali sekarang...Aaahh...",Awan langsung menciumi wajah Helga sambil tersenyum senang.

"Ah...tidak..tidak...sana jauh-jauh...Aku sebel dengan kak Awan",seru Helga sambil berusaha mendorong tubuh setengah telanjang Awan yang mendekapnya.

Awan mengungkung istrinya setelahnya, Helga tak bisa melawan jika sudah di genggam erat kedua tangannya ke atas kepala dan dilumat mulutnya oleh Awan karena tangan lain pasti juga bergerilya di dadanya.

Dan pasrah adalah satu-satunya pilihan yang bisa Ia lakukan, toh hanya rasa nikmat dan kesan yang menyenangkan setelahnya.

Awan mahir melakukan foreplay dan Helga menyukai itu karena bisa membuat dirinya terasa melayang tanpa bisa menggambarkan rasa yang tercipta.

Awan menyukai ekspresi wajah istrinya saat terangsang, membuatnya terus belajar tentang cara menyenangkan wanita di atas ranjang.

Helga yang penuh dengan peluh milik sendiri sekarang isi kepalanya menyuruh  mencari milik Awan, kepalanya sudah tak berpikir jernih dikendalikan oleh nafsu.

Awan berpindah posisi dan memberi waktu untuk istrinya menikmati dirinya sepuasnya.
Awan menyalakan rokok saat Helga menyantap habis miliknya di bawah, ia menggretakkan gigi sambil mengisap rokok dalam-dalam merasakan sensasi hisapan mulut Helga hingga di ubun-ubun kepalanya.

Awan ingin menengguk alkohol saat ini untuk melengkapi nikmatnya tetapi Helga tak suka jika berhubungan intim tapi dengan aroma alkohol di mulutnya.

Awan mematikan putung rokok dan menarik tubuh istrinya di atas, setelah memasang pengaman dan memastikan terpasang dengan baik.

Awan membantu istrinya mengambil posisi diatas, Ia juga menata posisi kaki Helga sebelum memulai permainan.

Awalnya Awan menuntun gerakan Helga kemudian melepas setelah Ia paham yang harus dilakukan.

Awan menggretakkan gigi lagi saat muncul rasa yang luar biasa dari penyatuan keduanya.

Helga terus mengeluarkan desahan seperti biasa hingga tiba-tiba ritme gerakan Helga semakin cepat dan tubuhnya lemas terjatuh di atas dada Awan.
Awan tersenyum karena Helga mencapai puncaknya, Awan menciumi kepala Helga kemudian merubah posisi kini Awan yang mendominasi dan kembali memulai gerakannya.

Tak ada bayangan wanita atau pria lain hanya fokus merasakan nikmat persetubuhan itu hingga akhir.

Mereka tertidur setelahnya, kali ini Helga juga mendekap boneka pemberian Awan saat tidur.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang