Bab 22 ( warning !! mengandung unsur dewasa)

4.1K 40 1
                                    

Pelayan meletakan minuman di sebuah meja tempat yang ditunjuk Suci lalu mempersilahkan rombongan Helga duduk di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelayan meletakan minuman di sebuah meja tempat yang ditunjuk Suci lalu mempersilahkan rombongan Helga duduk di sana.
Awan mengambilkan minuman lain untuk Helga dan makanan ringan kesukaannya.

Dewi datang dari kejauhan dan menyapa Suci serta memberikan kado untuknya.
Ia kemudian datang kemeja dimana Helga dan Awan berada saat ini.
"Hai Helga...kak Awan",sapa Dewi.
Helga tersenyum saja, sementara Awan justru acuh.
"Boleh Aku gabung dengan kalian",ucap Dewi tak digubris semuanya.
Dewi yang tidak tahu malu langsung duduk disamping Helga dimana ada kursi kosong yang tadinya diduduki oleh Suci.
Seorang pelayan datang meletakan minuman bersoda di depan Helga dan Dewi.
Awan melirik kearah Dimas, dan Dimas paham lalu pura-pura mengajak ngobrol Dewi, Awan berdiri lalu memindahkan duduk Helga bertukar dengan Pandu.
Helga mengambil segelas minuman bersoda yang barusan diletakan oleh seorang pelayan.
Dari kejauhan musik dari DJ baru saja di mulai, mereka berhamburan mendekat tak terkecuali sahabat-sahabat Awan.
Dimas memaksa Dewi ikut dengannya agar menjauh dari Awan dan Helga.
*
*
Lima belas menit kemudian saat hingar bingar pesta, Awan terkejut Helga meraba kakinya.
Awan melihat mimik wajah Helga yang berubah Ia merasa ada yang tidak beres.
Helga terus mendekat ke arah Awan dan mencium pipinya beberapa kali.
Awan merangkul Helga dan menariknya duduk merapat ke tubuhnya.
"Kak..aku merasa ada yang aneh...Aku ingin dirimu",bisik Helga.
Awan tetap tenang Ia melihat kearah sahabat-sahabatnya, Raka dan Kaces belum terlihat sementara Dimas dan Pandu menjaga Dewi di kerumunan orang.
Telepon Awan berdering dan terdengar si penelepon memberi tahunya sesuatu.
"Urus dia agar tidak lagi berulah",perintah Awan lalu menutup telepon.
Awan berdiri membopong Helga yang semakin menggila menggerayangi tubuhnya.
Ia memberi isyarat pada Dimas dan Pandu lalu bergegas keluar.
Awan berlari keluar menuju lobby dan langsung memesan satu kamar hotel.
Sambil terus membopong Helga yang bahkan terus menyesap lehernya memberikan banyak tanda merah di leher Awan.
Awan mengumpat tanpa henti, terus bergegas mencari kamar yang disewanya lalu segera masuk dan menguncinya, melemparkan tubuh Helga keatas tempat tidur, menggunakan kaos kakinya mengingat kedua tangan Helga kebelakang.
"Kak..kemari...tubuhmu sangat manis",seru Helga.
Awan juga menutup mata Helga dengan sapu tangannya.
"Brengsek..!!.. ku bunuh mereka nanti yang berani memberimu obat keparat ini !!",seru Awan kesal.
Awan menghela nafas panjang melihat tubuh Helga yang terus menggeliat seperti cacing, dan mulutnya terus meracau meminta tubuhnya.
Awan melepas jas yang dipakai lalu naik keatas ranjang dan menggulung lengan bajunya.
Ia mendekat kesamping Helga lalu melumat bibirnya, tangannya meremas dada dan kemudian turun melepaskan celana dalam Helga.
Tanpa melihat kebawah Ia hanya fokus pada bibir Helga kemudian tangannya yang menelusup ke leher Helga dan merapatkan ke tubuhnya, Helga yang terikat tangannya tak bisa apa-apa.

Awan memainkan jari-jarinya ke kli****s Helga dan menggosoknya perlahan, tubuh Helga semakin belingsatan tapi karena didekap Awan ia tidak bisa leluasa bergerak.
Awan terus merangsangnya memuaskan kebutuhan Helga saat ini.
Tubuh Helga mengerang dan bergetar saat Ia mendapatkan pelepasan yang pertama.tubuhnya melemas sesaat , Awan berhenti dan mengambil nafas melepaskan bibir Helga dari kulumannya.
Helga kembali bereaksi dan menyebut tubuh Awan.
"Keparat...sadar tolol...",seru Awan menampar pipi Helga dengan keras.
Tapi Helga tetap tidak sadar, tubuhnya kembali meliuk-liuk bahkan kakinya Ia buka lebar. Awan kesal dan memukul tempat tidur beberapa kali.
Awan memandang sebentar pemandangan yang begitu indah didepan matanya.
Lalu mendekat dan menjilat seluruh  permukaan liang surgawi Helga, kali ini Ia memainkan lidahnya memberi kenikmatan pada Helga hingga efek obat perangsang nya menghilang, dan Helga pingsan karenanya.

Awan segera berlari ke kamar mandi melakukan handjob setelahnya sambil mulutnya terus mengeluarkan umpatan.

Awan bisa saja menodai Helga malam ini tetapi Dia tidak melakukannya, Awan menghormati Helga dan tidak ingin berlaku buruk padanya.
*
Awan menyelimuti tubuh Helga yang berantakan lalu merapikannya dan melepas ikatan di pergelangan tangan Helga, membuka penutup mata.
Awan merapikan posisi tidur Helga, Ia juga tidak lupa membersihkan kelamin Helga dan memakaikan kembali celana dalam miliknya.

Awan keluar kamar dengan wajah marah meninggalkan Helga sendiri didalam kamar hotel.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang