Bab 36

791 39 12
                                    

Awan kembali dingin seperti dulu, Ia juga tak mengomentari masakan Helga.
Setiap malam Awan kembali menghabiskan waktu di kelab dan pulang larut atau hampir pagi.

Helga tak mengusik Awan dan hanya fokus kuliah.

##
Beberapa bulan kemudian
##

"Nanti malam teman-temanku mau kesini...dan akan berpesta serta menginap disini...kamu bawa keperluanmu kedalam kamar dan kunci pintunya jangan dibuka kecuali Aku yang mengetuknya",ucap Awan pagi ini tiba-tiba, setelah beberapa bulan sangat dingin pada Helga.
Helga mengangguk dan hanya menatap Awan sebentar saat bicara.

Helga hanya tau jika Awan sudah menyelesaikan skripsinya dan sedang bersiap untuk wisuda.

Mungkin Awan akan merayakan hal itu dengan sahabat-sahabatnya, begitu yang ada dalam pikiran Helga.

##

Helga menghangatkan makanan untuk Awan yang belum pulang, kemudian Ia tata di meja makan bukan di dapur seperti biasanya.

Helga mengambil beberapa makanan ringan kedalam kamar lalu mengunci pintu seperti yang di perintahkan Awan.

Helga berada di balkon menunggu Awan dan teman-temannya datang, Ia ingin melihat mereka dari atas.

Satu jam kemudian terlihat Awan datang dengan scooter nya dan lima mobil berurutan di belakangnya.

Helga masuk kedalam setelahnya dan menutup pintu balkon, Ia memilih berbaring di tempat tidur.

Beberapa saat sebelum matanya terpejam terdengar suara musik DJ dari bawah.

**

Helga terbangun karena mimpi buruk, Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul tiga dini hari.

Helga tak mendengar lagi suara musik dari bawah, Ia penasaran kemudian pelan-pelan keluar kamar.

Helga melangkah menuruni tangga dengan hati-hati, Ia berhenti sejenak karena mendengar suara-suara menjijikan di ruang tamu.

Helga menutup mulutnya dengan telapak tangan saat melihat Dimas dan calista teman satu fakultasnya melakukan sex di atas sofa.

Helga berlari ke dapur karena mual melihat sepasang manusia itu, Ia lebih tak percaya lagi karena ada Kaces dan perempuan juga melakukan hal yang sama di lantai dapurnya.

"Awaaannn....",teriak Helga histeris, dan berlari ke kamar tamu di bawah yang ternyata kosong.
Helga kembali naik keatas menuju kamar kosong yang dulu merupakan kamar tidur kedua orang tua Awan, Ia langsung membukanya tapi malah kembali melihat adegan panas di sana Ia melihat Raka yang dinaiki seorang wanita.

"Awaaannn....",teriak Helga lagi dan berlari ke kamar lain tapi sampai didepan pintu Ia sudah mendengar erangan dua orang manusia.
Helga membukanya tapi lagi-lagi melihat hal yang sama, Pandu juga  bersama seorang wanita diatas tempat tidur.

Helga berlari menyusuri kamar  dan tempat-tempat lain mencari Awan, dadanya berdebar kencang takut jika melihat Awan sedang bersetubuh dengan wanita lain.
Air Matanya mengalir begitu saja saat berjalan mencari Awan.

Helga frustasi karena tak menemukan Awan, Ia hanya menemukan baju dan jaket Awan di dekat pintu masuk rumahnya.

Ia sangat marah karena Awan yang menyuruhnya berada di kamar ternyata sedang ada pesta sex dan alkohol di rumah.

Helga terus berteriak memanggil nama Awan, saat Ia kembali masuk ke dalam rumah dua pasangan yang ada di ruang tamu dan dapur sudah tidak ada tapi kali ini semua kamar terkunci dari dalam.

Helga berlari ke garasi ternyata semua kendaraan Awan masih ada, Helga mencari di halaman belakang juga tidak menemukan Awan.

Helga menangis dan berjalan pelan mengitari rumah Awan, Ia sudah lelah mencari Awan di rumah besarnya.

**

Helga segera berlari setelah melihat Awan yang duduk jongkok di bawah lampu di dekat kolam renang dengan telanjang dada dan membawa sebotol minuman beralkohol.

"Hh..Helga..kau menjemputku",ucap Awan pelan karena mabok berat dan mengira dirinya sedang di kelab.
Awan mendongakkan kepala karena Helga berdiri didepannya yang jongkok saat inj tak kuat berdiri.

Helga mengangkat lengan Awan agar berdiri, lalu mendorongnya ke tembok.
Helga membuka celana jeans Awan lalu merogoh celana dalam Awan meraba isinya beberapa saat dan merapikan kembali celana Awan.

"He..he..Kamu nakal",ujar Awan yang suaranya sudah tak beraturan karena mabok berat.
"Aku harus memeriksa milikmu itu nakal atau tidak ",seru Helga kesal.
"Aku tidak suka barang bekas",ucap Awan.

Helga memeluk Awan erat, Ia senang saat menemukan Awan tidak melihat apa yang di takutkan nya.
Awan tersenyum membalas pelukan Helga padanya.
"Aku mencintaimu",ucap Awan tak sadar karena mabok.
"Aku akan mempercayainya mulai sekarang",jawab Helga pelan.

Mereka berpelukan cukup lama hingga Awan lemas dan terjatuh ke bawah tak sadarkan diri karena Helga yang tak kuat menopang tubuh Awan.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang