Bab 58

852 27 2
                                    

Awan menemani Helga ke perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan menemani Helga ke perpustakaan.
Helga sudah pada tahap akhir kuliah jadi harus bolak balik mencari bahan di perpustakaan.

Sesekali Helga melirik kearah Awan yang tampak manis saat ini, bukan bad boy yang di kenalnya pertama kali.

Awan juga ikut membantunya mencari materi, Helga merasa ringan saat kuliah setelah menikah dengan Awan karena banyak tugasnya yang dibantu oleh Awan.

Dalam perusahaan berempat bersama kedua sahabat Awan juga membuat Ia banyak tahu cara bekerja bahkan mengelola bisnis.

#
#

"Aku cemburu padamu dan masih berpikir untuk merebutnya kembali"kata Ivy.

"Kamu ingin tak melihatku lagi hah...jaga mulutmu itu",seru Awan.

"Kak..tidak apa-apa kok",sahut Helga sambil menepuk paha Awan.

Ivy, Awan, Helga, Raka dan Dimas makan siang bersama di restoran dekat dengan tempat kerja mereka.

"Sadis...seperti Ayam yang punya anak",seru Dimas.
"Biarin aja Dim dia itu kena penyakit sindrom pms cewek",ujar Raka.
"Awas kalian berdua setelah ini",sahut Awan.
"Itu suamimu udah kamu kasih jatah belum sih kok uring-uringan",kata Dimas sambil tersenyum.
"Udah-udah yang ada nanti tambah galak dia",seru Ivy melerai.

Semuanya tersenyum melihat kearah Awan yang cuek, Helga juga ikut tersenyum melihat yang lain.

Ivy bekerja di perusahaan Awan atas persetujuan Helga, Ia juga sudah menerima keadaannya yang tidak lagi di cintai Awan.
Ivy masuk ke perusahaan sebagai permintaan maaf karena ikut terluka dari insiden penyerangan tempo hari.
Sebenarnya ini adalah ide Dimas dan Raka sahabat Awan, Ivy yang dahulu juga sangat dekat dengan keempat sahabat Awan dan mereka adalah teman satu sekolah jadi Ivy tidak di benci.

#

Ivy sudah sibuk dengan laptop pagi sekali padahal ini hari minggu dan Awan berada di rumah.

Awan menatap Helga yang tak menyadari kedatangan dirinya dari berolahraga.
Matahari sudah tinggi tapi tak ada makanan di meja seperti biasa.

Awan tak ingin menggangu istrinya yang sibuk, Ia main game setelah selesai mandi hingga ketiduran di ruang tengah.

Hampir tengah hari Helga baru selesai dan mulai sadar jika hari sudah siang, perutnya terasa lapar.
Helga berlari turun menuju dapur dan segera memasak, Ia merasa bersalah karena telah melewatkan sarapan untuk Awan.

Dua jam berlalu tapi ketika melihat semua hidangan dimeja Helga sedih karena Awan tak muncul juga.

Helga mencari keberadaan Awan, di beberapa ruang hingga melihat layar monitor nyala tapi tak ada orang, Helga mencari di ruangan itu dan tersenyum melihat Awan tertidur sambil mendekap stik game.

Helga duduk dan mengambil stik game pelan mematikan layar dan juga semua peralatan game.

Helga merebahkan diri disamping Awan dan memeluknya.

Bukan hanya melewatkan waktu sarapan sekarang mereka juga melewatkan waktu makan siang tanpa sadar.

*

Awan duduk di halaman  merokok sambil minum bir.

Pikirannya melayang bersama kepulan asap rokok yang keluar lewat hidungnya.

"Kak Awan tidak masuk kedalam, dingin sepertinya malam ini",ucap Helga yang datang mendekat.
Awan meraih pinggang Helga  membuatnya terduduk dipangkuan Awan.
Awan mendekap Helga di pangkuannya dan kembali menghisap rokok.
"Dingin kak...Ayo masuk",ajak Helga.
"Kapan kau berhenti memanggilku kakak, Aku bukan kakakmu",ucap Awan.
"Sudah terbiasa sejak pertama kenal kak Awan",jawab Helga pelan.
"Panggil Sayang...kita sudah menikah",kata Awan.
"Beri Aku waktu ya kak..",pinta Helga.
"Coba sebut sayang sekarang, Aku ingin mendengarnya",Awan menatap wajah Helga kini.
"Ssa..sa..yang....sayang...",ucap Helga gugup.
Awan malah langsung mencium bibir Helga yang berada di pangkuannya saat ini.
"Setelah selesai wisuda harus sudah lancar memanggilku dengan sebutan sayang, jika kamu lupa nanti Aku akan melumat mu tak perduli kita sedang berada dimana", kata Awan mengancam.
Helga terdiam menatap wajah Awan, yang langsung terlihat dingin setelah selesai menciumnya barusan.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang