Bab 32 ( warning unboxing)

3.9K 51 2
                                    

Tolong di skip bab ini yang belum cukup umur atau masih dibawah 20 tahun
Zona 21 + !!!
#
#
#
#
#

Helga terbangun dini hari karena udara dingin, "sepertinya pintu balkon belum ditutup",ucap Helga dalam hati.
Ia menurunkan tangan Awan pelan dari atas perutnya, kemudian menyingkirkan juga kaki Awan dari pahanya.
Dengan sangat berhati-hati dan pelan, Helga turun dari tempat tidur agar tidak membangunkan Awan.

Helga berjalan menuju balkon kemudian melongok sebentar di balkon yang tak Ia lihat botol bir atau minuman beralkohol lainnya, Helga  menutup pintu dan kordennya.

"Hhmm...ngapain jam segini",bisik Awan di telinga Helga.

Helga terkejut karena dipeluk dari belakang saat menutup korden.

"Dingin...kak Awan sih lupa nutup",ujar Helga.

Awan menciumi rambut, leher dan tengkuk Helga, membuat bulu-bulu halus tubuh Helga berdiri.

"Katanya tadi mau ke kelab terus mau nyewa cewek kok malah tidur di rumah",kata Helga.
"Aku tidak suka barang bekas",jawab Awan.
"Ih...Aku di sentuh-sentuh terus...ntar jadi bekas juga dibuang...gak adil itu namanya",protes Helga.
"Gak bakal dibuang lagipula kamu milikku jadi boleh pegang dan ngapain aja...terus siapa juga yang mau buang kamu...Kamu sendiri yang  hobinya melarikan diri",ucap Awan sambil terus menciumi Helga.

"Iiih...sana...Aku tuh lagi kesel sama kak Awan",seru Helga berusaha melepaskan diri dari dekapan Awan.

Awan justru semakin mendekap erat, Ia membuat tanda merah mungil di tengkuk Helga, tangan kirinya meremas dada Helga pelan.
Helga meski  hatinya sedang kesal tapi tak bisa beranjak dari tempatnya, ia tersengat sentuhan Awan.

Awan mengangkat tubuh Helga kemudian Ia dudukkan di pinggir tempat tidur.
Awan membelai wajah Helga yang menatapnya dengan mulut cemberut.
"Sudah dong marahnya...Pejamkan matamu...dan rasakan sentuhanku untukmu",ucap Awan pelan merayu istrinya.

"Kak Awan itu cuma nafsu..tidak mencintaiku",protes Helga.

Awan langsung mencium dan melumat bibir Helga dengan menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Helga lambat laut luluh dan ikut melumat bibir Awan bahkan membiarkan lidah Awan masuk ke mulutnya.

Awan membuka atasan Helga kemudian bra yang dipakai, dan melepas ciumannya kini.
Awan mengecup kening Helga sebelum berpindah ke dada, Awan mengecup pelan awalnya, semakin lama semakin dalam dengan mengulum dan menghisapnya seperti seorang bayi.
Helga mulai mendesah merasakan syaraf dadanya  mengirim sinyal luar biasa ke organ vital dibawahnya, tubuhnya memanas dan Ia tanpa sadar, meremas rambut Awan.

Awan tahu Helga sudah terangsang kini, Awan berlanjut membaringkannya di tempat tidur, dengan tersenyum pada Helga, Awan melepas pakaian bagian bawahnya kini.
Awan menciumi perut dan pahanya sebelum akhirnya melepaskan penutup terakhir tubuh Helga.
Awan menarik selimut dan menutup tubuhnya dan Helga, Ini Awan lakukan untuk menjaga supaya Helga tidak merasa canggung tubuhnya telanjang saat ini.

Helga tak bisa melihat Awan hanya merasakan sentuhan Awan saja.
Kali ini Awan mencium dan memainkan lidahnya di ****na
, Helga meremas ujung bantal dibawahnya, menggigit bibirnya sendiri akibat sensasi dari mulut dan lidah Awan.
Perutnya menegang , Ia merasakan area kenikmatannya basah.
Helga terkejut saat jari Awan masuk kedalam, dan ini pertama kalinya ada sesuatu yang asing memasukinya, rasanya begitu nikmat saat Awan menggerakkan jarinya keluar masuk dengan sangat pelan dan bergerak seiring gerakan lidah Awan di kli*****nya.
Sensasi yang tak bisa Ia lukiskan dan Helga baru pertama kali merasakan sesuatu yang begitu dahsyat, dan semua hanya bisa dia gambarkan dengan indah tanpa cacat, apalagi Awan begitu lembut melakukannya.
Entah ini pernyataan cinta Awan atau cuma nafsunya, Ia cuma ingin Awan melakukan lebih lagi padanya.
Helga merasakan sesuatu hendak keluar dari sana, "kak berhenti...Aku mau pipis",seru Helga.
Bukannya berhenti Awan malah semakin mempercepat sodokan jarinya.
"Kak...Aku tidak tahan...ah..ah..ackh....",seru Helga diakhiri dengan hentakan di tubuh bawahnya beberapa kali.

Awan berhenti dan menjilati jarinya yang barusan ia gunakan untuk memuaskan istrinya.

Awan mencium pipi dan wajah Helga, "itu kepuasanmu yang pertama sayang...kamu mencapai klimaks mu...setelah ini tahan sedikit jika sakit...kita akan saling memiliki setelahnya",bisik Awan.
Helga hanya diam masih mencoba beradaptasi dengan tubuhnya.
Awan kembali mengulum dadanya sambil menggesekkan sesuatu yang sangat keras di bawah sana.

"Ah sakit",ucap Helga lirih saat benda keras itu mencoba masuk ke lubang kemaluannya, rasanya tak seperti saat jari Awan masuk kesana.
Awan perlahan masuk kedalam dengan pelan, sambil mengulum dada Helga, Helga bingung karena menahan rasa sakit sekaligus rasa nikmat di dadanya.
Awan menahan tubuhnya dengan kedua lengannya, Ia bersiap melakukan penetrasi karena miliknya telah masuk kedalam dan terasa sampai diujung rahim Helga.

"Gigit atau cakar lenganku...teriak juga tidak apa-apa jika kamu tidak tahan rasanya",perintah Awan.
Helga tidak berani membuka mata, tapi menganggukkan kepala.

Awan memulai gerakan memompa dari ritme pelan di awal hingga temponya semakin dipercepat,
Helga menggenggam erat lengan Awan.

"Shit...milikmu benar-benar luar biasa...ackh...shit",seru Awan karena sensasi gesekan kema**** keduanya.
Helga hanya diam menahan perih, dan rasa yang campur baur dari kem***** miliknya.
Airmata Helga keluar dari sudut matanya akibat menahan nyeri di bawah perutnya.

Awan tak mengganti posisinya hingga Ia mencapai klimaks dan menyemburkan sperma didalam rahim Helga.

Tubuh mereka masih didalam selimut, "kak Awan tidak sedang mempermainkanku bukan",tanya Helga pelan.
"Sssttt.... istirahatlah beberapa menit, nanti Aku bopong ke kamar mandi",ucap Awan tak sesuai pertanyaan.
"Aku serius...",sahut Helga.
"Kita ini sudah suami istri...mari kita melakukan tanggung jawab kita masing-masing sesuai bagiannya",kata Awan.
"Lalu kemana hati kak Awan",tanya Helga.
"Masih di tempatnya",sahut Awan.
"Hik..hik..hik...kak Awan jahat ",Helga tiba-tiba merasa sedang dibodohi Awan, ia tahu jika Awan sudah mengambil keperawanannya barusan.
"Ih...cengeng amat..."seru Awan lalu menyingkap selimut dan bangun menarik tubuh Helga yang telanjang untuk dibopong ke kamar mandi.

~~~~~~~~~
Bab ini bonus yang setia membaca ceritaku

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang