Bab 34

1K 37 0
                                    

Awan mengusap punggung tangan kiri Helga yang digenggamnya saat Helga makan.
Awan menatap wajah Helga yang makan sambil hatinya kesal.
Helga makan sambil melihat ke arah luar restoran.

"Bagaimana kalau kita pergi liburan...",Awan membujuk istrinya.
"Terserah...",sahut Helga.
"Kamu mau kemana",tanya Awan.
"Tidur di rumah",Jawab Helga.
"Jangan marah terus...cantikku...Aku jadi horny kalau wajahmu cemberut begitu",ucap Awan pelan.
Helga menoleh ke kanan dan ke kiri karena Awan mengatakan itu saat mereka berada di dalam restoran.
Awan tersenyum melihat ekspresi salah tingkah istrinya.

"Kulihat Kamu belum menggunakan uang belanja yang kuberikan",tanya Awan.
"Setiap hari Aku bersama kak Awan...makan, jajan, beli sesuatu yang bayar kak Awan kan...kak Awan malah mentransfer uang sendiri juga untuk Ayah dan Ibuku...",jawab Helga.
"Bener juga sih...",jawab Awan merasa bodoh.
"Baiklah...begini saja, habis ini antar Aku belanja bahan makanan agar uang belanja kak Awan bermanfaat...Aku akan belajar memasak, tapi kak Awan harus makan masakanku...gimana setuju",Helga membuat tawaran untuk Awan.
"Oke...setuju...tapi jika masakanmu tidak enak, Aku akan memberi hukuman...jika masakanmu enak Aku akan memberimu hadiah..",Awan tersenyum penuh arti setelahnya.
"Deal...",sahut Helga lalu mengulurkan tangannya.
Mereka berjabat tangan tanda sepakat.
Awan masih tersenyum seolah tahu apa yang akan terjadi kedepannya itu adalah sesuatu yang menyenangkan.

##

Helga bangun pagi untuk memasak di dapur, Ia sudah mengisi penuh almari pendingin dan almari bahan-bahan kering.
Helga memasak sambil melihat resep dari laptop.
Setelah semua matang dan Ia tata di meja dapur, Helga tersenyum senang karena makanan hasil karyanya terlihat menggugah selera.
Ia bergegas ke kamar untuk membangunkan Awan.

"Ini semua kamu yang masak",tanya Awan tak percaya sambil mengusap wajahnya beberapa kali karena bangun tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini semua kamu yang masak",tanya Awan tak percaya sambil mengusap wajahnya beberapa kali karena bangun tidur.
"Aku gak suka yang hijau panjang itu",tunjuk Awan pada pete.
"Ih...tidak bisa harus dicoba semua",protes Helga.
Helga meraih lengan Awan lalu menariknya untuk duduk dan makan.
"Aku belum mandi nih...",seru Awan.
"Nanti setelah sarapan",ucap Helga.
Awan menurut lalu duduk dan mulai mencicipi masakan istrinya dengan sepiring nasi putih.
"Hhhmm...ikan apa ini !?! Sedikit asin..hhmm tempe tahu oke...sayur not bad...yang ini enak ( setelah mengunyah sedikit ayam goreng)...sambal ..ya begitulah...pedes...",Awan makan sambil menilai.
Wajah Awan masam ketika ragu harus mencoba pete, Ia menutup satu biji pete dengan banyak sambal dan nasi putih sebelum dimasukkan mulutnya.
"Enak kan...",seru Helga sambil tersenyum saat Awan mencoba pete.
"Kampret...enakkan kamu tau...",protes Awan kesal.
Helga tertawa melihat ekspresi wajah Awan saat mengunyah pete.

Keduanya makan dengan lahap, Helga senang Awan menyantap semua masakannya.
Sisanya Helga simpan untuk dimakan nanti setelah pulang kuliah.
Awan merokok di halaman belakang setelah makan.
Helga pergi mandi setelah membereskan dapur dan tempat mereka makan tadi.

Helga ada kuliah siang ini sementara Awan ada janji ketemu dengan dospem untuk skripsinya

Sudah tiga hari Awan tidak pergi ke kelab malam, Ia lebih memilih pulang ke rumah.
Helga senang karena Awan tidak merepotkan seperti dulu saat Ia menjadi asistennya, Awan juga serasa seperti teman baginya karena selalu mendengarkan saat Ia bercerita.
Helga mulai merasakan getaran di hatinya untuk Awan.

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang