Bab 54

586 31 3
                                    

Awan memangku Helga dan mendekapnya saat perjalanan pulang, Pandu yang memegang setir di depan.

"Yang erat Wan...biar Aku cari bini pulang nanti",seru Pandu.
"Kampret...Aku belum bikin perhitungan denganmu",balas Awan.
"Yah...Wan...rejeki siapa yang ngasih coba...",goda Pandu.
"Fuck...bener-bener cari mati lo",seru Awan.
"Yah Sebetulnya Aku kesal...bagaimana mungkin kalian menikah tapi merahasiakan dari kami",seru Pandu.
"Karena kalian itu kampret dan tukang usil",seru Awan.
"Sialan...hidupmu itu hampa tanpa kita Wan",bela Pandu.
"Sudah..diem lo...Aku pingin sampe rumah dengan cepat",ujar Awan.
"Ehm..ternyata gue cuma jadi sopir tuan dan nyonya yang mau honeymoon",goda Pandu.
"Cih..mulutmu tuh kaya sales obat",seru Awan.
"Hahaha...Wan..Wan...awas lo nanti aku punya bini...lo bakal kutinggal...bodo amat kalau lo susah sebab aku mau having fun terus sama bini",balas Pandu.
"Bodo..",sahut Awan.

Pandu terus menggoda Awan sepanjang perjalanan, Karena sesungguhnya Ia senang melihat Awan yang begitu sayang pada istrinya.

#
#

"Kak Awan makasih",ucap Helga saat Awan meletakkan piring di tangan Helga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Awan makasih",ucap Helga saat Awan meletakkan piring di tangan Helga.
Helga memandang keluar jendela, belum menyentuh makanannya.
"Katakan sesuatu",ucap Awan sambil menghisap rokok.
Helga menoleh dan menatap Awan, hatinya ragu tapi Ia ingin jujur pada Awan.
"Ada rahasia yang kau sembunyikan padaku tentang hari itu kukira",ucap Awan kemudian menatap Helga.

Helga menghela nafas panjang tapi mulutnya masih tertutup rapat.

"Pendamlah selama mungkin yang kamu bisa jika tidak ingin bicara, tapi makan itu",sebut Awan kemudian.
Helga menunduk dan mulai memasukkan makanan kemulutnya perlahan.

"Aku ingin berhenti kuliah",kata Helga pelan.
"Kenapa ",sahut Awan.
Lagi-lagi Helga terdiam dan hanya menunduk.
"Ayah dan ibumu akan bertanya padaku jika kamu berhenti kuliah, jadi beri aku alasan",kata Awan sambil mematikan rokoknya.

Awan duduk di depan Helga, Ia mengambil piring ditangan Helga menyuapi istrinya.

"Pilih pendam cerita itu padaku atau kamu bicara padaku...diam tidak akan buat hidupmu bahagia",kata Awan.
Airmata Helga meleleh dipipinya sambil menunduk dan mengunyah makanan di mulutnya.

"Apa yang kamu khawatirkan...takutkan...shit !!...bicaralah",ucap Awan masih menyuapi Helga.

"Saat Aku pingsan waktu itu, Aku samar merasakan ada yang mencium bibirku dan melepas pakaianku...Aku tidak tahu selanjutnya...mungkin juga ada yang melakukan itu padaku",ucap Helga dengan penuh emosi dan tangisnya meledak.

Awan meletakkan piringnya di samping lalu menarik tubuh Helga untuk di peluk erat.
Awan menahan amarah saat ini untuk memberi rasa aman pada istrinya.

"Tidak terjadi hal itu...Pandu sudah memastikannya saat menemukanmu...tidak apa-apa...lupakan saja hari itu dan anggaplah mimpi buruk",bisik Awan menenangkan.
Helga menangis lebih kencang saat mendengarnya.

"Tapi Aku dicium orang lain...kak Awan maaf...",Helga mengatakannya sambil menangis.
Awan melepas pelukannya lalu mencium bibir Helga kemudian seluruh wajahnya dan kembali menciumi bibir istrinya.
"Sudah...lupakan itu...Aku sudah menghapus bekas bajingan itu",ucap Awan sambil mengusap air mata di mata istrinya.

Helga tetap menangis tersedu-sedu, hatinya justru tambah sakit mengingat hari itu.
"Atau kamu ingin kita making love sekarang agar kamu lupa hari itu",seru Awan.

Helga menggelengkan kepalanya dan masih menangis.

Awan meraih tubuh istrinya dan kembali memeluknya, "lupakanlah...sebisa yang kamu mampu...lupakan itu",bisik Awan.




~~~~~~~~~~~
Sepertinya pasangan ini perlu honeymoon

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang