Bab 49

685 28 4
                                    

"sendirian",ucap Axel dan langsung duduk di samping Helga yang duduk di depan fakultas sambil membuka laptop.
Helga terkejut dan menggeser sedikit posisi duduknya.
"Iya..",sahut Helga.
"Suci tidak bersamamu",tanya Axel mengakrabkan diri.
"Ia pergi keluar untuk makan",jawab Helga.
"Hhmm...kemarin bapak-bapak berjas itu pacarmu",tanya Axel.
"Bapak-bapak berjas katamu",ucap Helga bertanya-tanya kenapa Axel menjuluki Awan itu.
"Ia bener",sahut Axel.
"Ia masih muda tapi itu pakaiannya untuk bekerja",ucap Helga tak begitu nyaman.
"Ia orang kantoran",ucap Axel.
Helga hanya tersenyum tak menjawab, tapi seingatnya Awan menjadi pimpinan di perusahaan tempatnya bekerja.
"Hhmm...gimana kalau kamu pulangnya di antar Aku saja,kasihan pacarmu itu jika harus ijin dulu saat bekerja untuk menjemputmu pulang",Axel menawarkan diri.
"Terimakasih tapi...itu sudah kak Awan lakukan sejak masih kuliah di disini",ucap Helga.
"Oh namanya Awan",sahut Axel
"Dan kalian sudah pacaran sejak Ia masih kuliah disini",ucap Axel dengan nada menyindir.

"Axel maaf ...Aku masuk dulu ya ada yang harus Aku kerjakan",ucap Helga undur diri dan bergegas masuk kelas.

Helga tidak ingin berlama-lama berbincang dengan Axel.

##

"Wajahmu kenapa cemberut begitu",tanya Awan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wajahmu kenapa cemberut begitu",tanya Awan.
"Kak besok- besok kalau jemput ganti pakaian yang santai gini aja",pinta Helga.
"Maksudnya..",tanya Awan heran.
"Yah...Aku malu dikatain punya pacar om-om kalau kak Awan jemput pakai pakaian kerja",ucap Helga.
"Kampret...siapa yang sebut gua om-om...",seru Awan menahan tawa.
"Yah kak...please...please...",kata Helga dengan mimik muka lucu.

"Uh...menyebalkan...Aku seret lu ke hotel jika pasang muka kayak gini lagi",Ancam Awan.

"Hhmm...dikit-dikit kasur",gerutu Helga pelan sambil menunduk.

Awan meraih wajah Helga dan langsung mengulum bibirnya.

"Kak...ini di mall",seru Helga setelah berhasil melepaskan diri.
"Bodo...sudah kubilang jangan berbisik",sahut Awan lalu menggandeng tangan Helga ke tempat yang mereka tuju untuk makan malam.

##

Axel menyodorkan kantong kresek pada Helga yang sedang duduk di taman mengerjakan tugas.

"Apa ini",tanya Helga sebelum menerimanya.
"Tadi Aku pergi nyari camilan terus sepertinya kebanyakan jadi untukmu saja",kata Axel lalu kembali duduk santai di samping Helga.

Helga masih acuh dan fokus dengan laptop didepannya.
"Hhmm...Helga kamu sudah mempersiapkan apa saja untuk kegiatan kampus kita di gunung bromo pekan depan?",tanya Axel.

Helga termenung sejenak karena baru ingat akan kegiatan wajib kampusnya pekan depan itu.

"Hei...",seru Axel dengan telapaknya bergerak-gerak di depan wajah Helga.
"Anu..eh...Aku lupa tentang itu...maksudnya Aku belum mempersiapkan apapun",kata Helga.

"Aku bisa bantu...beri Aku ranselmu besok nanti biar Aku yang isi kemudian Aku tulis daftar isiannya padamu",Axel menawarkan.

"Ehm...terimakasih Axel...nanti Aku bilang kak Awan dulu",jawab Helga.
"Dia kan cuma pacarmu bukan babysistermu...sudahlah serahkan urusan itu padaku",ucap Axel.
"Maaf...Aku juga bisa mempersiapkan semuanya sendiri kok",bela Helga
"Oke...tawaranku masih berlaku hingga h-2 oke...kabari jika berubah pikiran",kata Axel tak menyerah.

Helga tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya beberapa kali.

Axel membalas tersenyum kemudian pergi kembali ke fakultasnya disamping fakultas Helga.

Helga memandang Axel menjauh, hatinya sedikit merasa tidak enak menolak tawaran Axel, tetapi Ia juga tidak mungkin membuat Awan marah jika tidak memberi tahunya.




~~~~~~
Terimakasih yang selalu setia memberi dukungan dan mengirimkan vote untuk cerita ini.
💗

Dimiliki badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang