04 : Menghindar

50.7K 4.2K 71
                                    

"Talitha juga pamit ke kamar yah, Talitha mau siapin perlengkapan buat ke sekolah besok," kata gadis itu dengan perasaan yang senang karena besok dia akan bersekolah di Cakrawala High School sebagai murid baru.

Agra dan Karin mengangguk lalu tersenyum manis pada Talitha. Olivia yang melihat Talitha baru saja memasuki kamarnya, gadis itu masuk ke kamar Talitha tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Jangan anggap gue kakak lo nanti di sekolah." Olivia berucap dengan menekan perkataannya, membuat Talitha tersentak kaget karena kedatangan kakaknya yang tiba-tiba.

"Karena gue juga nggak bakal pernah anggap lo adek gue." Talitha terdiam mendengar ucapan kakaknya yang membuat hatinya sakit, entah apa salah Talitha hingga Olivia bisa sebenci itu padanya.

Olivia tersenyum senang karena dirinya ternyata bisa juga berakting, setahu Olivia percakapan ini ada di part awal.

"Oke." pungkas Talitha lalu kembali memasukkan buku-bukunya ke dalam tasnya.



🌤️⛅



KRINGGG

"CEPETAN JALAN, LELET BANGET LO PADA!!"

"CEPETAN KE AULA GAUSAH ALAY!"

"TERLAMBAT LIMA DETIK, CEWEK ATAUPUN COWOK PUSH UP LIMA PULUH KALI, SAMA RATA!!"

"CEPET JALAN MAU GUE SERET LO HAH?!"

Pagi ini tepatnya di hari Senin, di sekolah Cakrawala High School menerima murid baru. Dan sekarang mereka sedang melakukan MOS dimana MOS tahun ini sangat-sangat mengerikan. Namun tidak kalah mengerikan dengan MOS tahun-tahun lalunya.

Olivia berjalan dengan santai menuju kelasnya, dan menghiraukan tatapan dari semua murid baru yang melihatnya. Sepertinya mereka tengah menatap Olivia dengan tatapan sinis.

"Dia bukan murid baru seperti kalian, dia itu kakak kelas kalian, kelas dua belas." kata Bian yang merupakan ketua OSIS membuat murid-murid baru kelas sepuluh menunduk malu. Mereka kira Olivia itu murid baru karena lambang kelas di bajunya belum ada, sama seperti mereka.

Bian menggeleng kepalanya pusing dengan tingkah laku Olivia yang tidak mau membeli lambang kelas dua belas, padahal cuman lima belas ribu saja tapi gadis itu sangat malas mengeluarkan uangnya, bahkan sejak kelas sepuluh pun gadis itu lebih baik di hukum daripada disuruh membeli lambang kelas.

Di Cakrawala High School termasuk sekolah bergengsi. Makanan di kantin saja mahal, apalagi lambang kelas yang biasanya hanya lima ribu, namun berbeda jika di sekolah ini.

Talitha yang melihat kakaknya yang sepertinya sangat angkuh di sekolah merasa tidak suka. Karena menurutnya itu tidak sopan.

"OLIVIASAYANG!" teriak Nathalie dan Ririn menghampiri Olivia dengan berlari, di belakang mereka ada kakak Nathalie dan juga ketiga temannya yang sedang mengekor di belakang.

Olivia membulatkan matanya kaget, astaga dia harus menghindari pemeran utama pria kalau tidak alurnya akan berantakan. Gadis itu lalu berlari membuat Nathalie dan Ririn semakin mengejar Olivia. Nathan tidak mengikuti adeknya yang berlarian seperti anak ayam yang sedang mengejar induknya begitupun juga dengan Dirga, Delvin, dan Glen.


"OLIVIA KENAPA LO LARI SIH!!" kesal Ririn sudah lelah mengejar Olivia sampai melewati lapangan upacara yang sangat luas.

"BERHENTI VI, ATAU LO GUE BUNUH!!"

"NGGAK, LO BERDUA AJA YANG BERHENTI!!"

Kini mereka sudah menjadi pusat perhatian para murid-murid yang melihat mereka sedang berlarian di lapangan yang luas itu. Lalu Olivia berhenti dan membaringkan tubuhnya di lapangan begitupun dengan Nathalie dan Ririn. Entah apa alasan mereka berlari.


"Kenapa lo lari sih bangsat. Gue capek ngejar lo kek orang gila!!" gerutu Nathalie mencubit lengan kiri Olivia hingga meninggalkan bekas kemerahan.

"AW SAKIT TOLOL!!"

"LO SIH!"

"APA?!" geram balik Olivia mengusap tangannya yang memerah karena cubitan Nathalie yang sangat terasa.

"Kenapa lo akhir-akhir ini ngehindar dari kita?" tanya Ririn mampu membuat Olivia terdiam.

Olivia menatap keduanya dengan intens. " Gue nggak mau lagi temenan sama kalian."

Mungkin dengan cara ini dia akan jarang bertemu dengan Dirga, masalahnya jika Olivia terus berteman dengan Nathalie dan Ririn maka dia juga akan terus bertemu dengan Dirga yang merupakan teman dari pacar Ririn dan kakak Nathalie.

Olivia tidak ingin alur cerita ini hancur dan berantakan karenanya, maka dari itu lebih baik dia tidak berteman dengan Nathalie dan Ririn.

"Kenapa?" tanya Nathalie dengan matanya yang sudah mulai berkaca-kaca.

"LO TEGA BUANG KITA VI?!"

"SALAH KITA APA?"

Olivia panik bukan main melihat keduanya menangis histeris padahal dia tidak berbuat apa-apa. Banyak yang menatap mereka heran.

"Eh g-gue, AKH STOP NANGIS ATAU GUE PERGI!!" kesal Olivia membuat mereka malah semakin menangis.

Olivia sekarang tidak mempermasalahkan keduanya menangis yang, gadis itu malah panik karena melihat Nathan dan ketiga temannya menghampiri mereka dengan berlari.

Olivia ingin beranjak dari tempat duduknya tapi tangannya lebih dulu di tahan Nathalie dan Ririn.

"L-lepasin gue please...." gumam Olivia membuat mereka heran.

"Kenapa?" tanya Nathan menghampiri adeknya yang masih menangis begitupun juga dengan Delvin yang menghampiri pacarnya, Ririn.

"Kenapa sayang kok nangis?" tanyanya lembut.

Nathalie dan Ririn serentak menunjuk Olivia yang terdiam kaku.

"B-bukan gue, g-gue--" Olivia tidak melanjutkan ucapannya ketika mata hitam dan tajam milik Dirga menatanya tanpa ekspresi.

"Kenapa lo jadi kaku?" tanya Glen heran, Olivia hari ini rasanya sangat beda. Walaupun mereka tidak terlalu dekat dengan gadis itu tapi mereka tahu betul sifat Olivia yang tidak ada takut-takut nya.

"Apa sih lo berdua cengeng banget!" kesal Olivia.

"Makanya siapa suruh lo nggak mau temenan sama kita lagi?!"

Olivia berdecak kesal lalu pergi dari lapangan yang luas itu, Kedua perempuan itu lalu menatap Olivia bingung begitu juga dengan Nathan dkk.

"Oliv? Olivia?"


Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang