12 : Iya cantiknya Dirga

30.8K 2.9K 28
                                    

Olivia mengembuskan napasnya bosan, sudah dua jam lebih gadis hanya bisa makan lalu kembali berbicara pada Dirga walaupun cowok itu hanya meresponnya dengan singkat paling cuman hm, oke, iya, dan ngangguk.

"Huuuhf Nathan anterin gue pulang!!" kesal Olivia menatap Nathan yang sedang bermain game online.

"Pulang sendiri, punya kaki itu di gunain!"

"Gue nggak punya kaki. Jadi ayok anterin gue pulang!"

"Heh Oliv diem deh lo, perasaan lo ngebacot mulu." kesal Ibnu karena sedari gadis itu datang, mulutnya tidak pernah mau diam dan terus berbicara membuat suasana yang dulunya sering hening sekarang tidak lagi karena kedatangan Olivia yang kuat bicara.

"Diem lo! Ayah tai nggak di ajak ngomong." ucap Olivia membuat Ibnu kesal berlipat-lipat.

"Ada kayu sama ranting,"

"Pakyu anjing!" Ibnu memperlihatkan jari tengahnya pada Olivia. Gadis itu membuka sendal jepit nya lalu melempari Ibnu hingga mengenai mukanya.

Shaka menahan Ibnu agar tidak membalas Olivia sedangkan Olivia tertawa ngakak, lalu mengejek Ibnu dengan mencemari nama baik pou nya.

"Nathan ayo!!" sentak Olivia mengagetkan Nathan hingga membuat ia tidak fokus bermain game.

"Bentar aja pulangnya Vi, masih siang juga." ujar Delvin di angguki yang lainnya. Olivia berdecak kesal, dia juga sebenarnya betah di sini berlama-lama tapi dia juga merasa risih ketika setiap ada orang yang datang beli mereka selalu menceritakannya karena bersama banyak laki-laki.

"Lo harusnya bangga Vi, karena bisa nongkrong bareng kita di sini, nggak ada loh cewek yang berani nongkrong bareng kita," kata Shaka membuka minuman green tea lalu memberikannya pada Olivia.

"Masa? Ririn sama Nathalie?" tanya Olivia melirik Dirga, Nathan dan Delvin yang masih sibuk bermain game.

"Lo tahu sendiri kan mata mereka itu nggak bisa di jaga,"

"Gue juga gitu--"

"Tapi lo beda, lo punya tiga pawang sekaligus." sela Delvin yang membuat Olivia bingung.

"Ga, gue punya gombal khusus buat lo nih," Olivia menggoyangkan lengan kiri Dirga membuat Dirga berdehem pelan lalu menatap Olivia penuh.

"Emang lo bisa ngegombal?" tanya Ibnu dengan sedikit meledek.

"Nggak bisa," jawabnya sinis.

"Ga, awan, awan apa yang bikin bahagia?" tanya Olivia dengan matanya yang senantiasa menatap Dirga yang juga sedang menatapnya dengan tersenyum miring.

"Awanna be with you." ucapnya membuat Olivia salting lalu menutupi wajahnya menggunakan tangannya. Teman-teman Dirga berteriak heboh mendengar jawaban dari Dirga.

Astaga Olivia salting sendiri, ternyata Dirga bisa gombal juga ternyata. Gadis itu memegang kedua pipinya yang terasa memanas.

"Kenapa lo jawab!" kesal Olivia mencubit lengan Dirga dengan sekuat-kuatnya. Tapi cubitan Olivia tidak ada rasanya sama sekali.

"Kan lo tanya,"

"Ya pura-pura nggak tahu aja, supaya gue juga yang jawab,"

"Beuhh tolol!" delik Ibnu sembari menggelengkan kepalanya pusing dengan tingkah laku Olivia.

"Ck ayah tai nggak usah bunyi mulu!"

Ibnu kali ini berusaha sekuat hati untuk tidak mengumpati Olivia. "Sabar, orang sabar pasti kesel."

"Olivia kenapa gula itu manis?" tanya Ibnu.

"Karena yang pahit itu lo." jawab Olivia seadanya membuat mereka tertawa apalagi melihat muka masam Ibnu.

"Kasian ayah tai." ejek Eky, sepertinya mereka sekarang punya nama baru untuk Ibnu.

"Anjir lo, jangan manggil gue ayah tai tapi ayah pou!" kesal Ibnu, ini semua gara-gara Olivia.

"Ayo, gue antar lo pulang." ucap Dirga berdiri dari tempat duduknya sembari melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul setengah dua belas.

"Oh iya udah mau jam dua belas ternyata." kata Delvin lalu bangkit dari tempat duduknya begitu pula dengan yang lainnya.

Mereka pun bubar satu persatu menuju markas utama untuk merencanakan sesuatu. Olivia menatap mereka satu persatu dengan bingung.

"Mereka kenapa bubar?"

"Mau nyari cewek cantik di pinggir jalan." jawab Delvin sembari tersenyum.

"Dirga ikut nyari juga?" tanya Olivia menatap Dirga yang sedang memasangkan helm di kepalanya sedangkan dia tidak memakai helm.

Dirga terkekeh pelan melihat helm besarnya berada di kepala Olivia yang kecil.

"Iya," jawabnya singkat.

"Emang lo suka cewek yang kek gimana?" tanyanya lagi lalu naik ke atas motor besar Dirga atau bantuan cowok itu.

"Yang cantik sama yang penurut,"

"Berarti cewek idaman lo itu yang anggun dong?" tanya Olivia.

"Kalau iya berarti gue bukan kriteria yang lo suka dong?"

"Apa gue harus nyerah?"

"Lo nggak boleh nyerah!!" Dirga menatap Olivia tajam.

"Tapi gue nggak anggun, dan nggak cantik juga--"

"Nggak ada cewek yang nggak cantik, Olivia,"

"Dimata gue, semua cewek di bumi ini cantik termasuk lo!"

Olivia tersenyum malu-malu. "Makasih, gue emang cantik." ucap Olivia membuat Dirga mengangguk sembari tersenyum.

"Iya cantiknya Dirga."



~~~~~~~~~~~~~~~


Follow yaaa supaya kalian bisa lebih cepat dapat informasi update part selanjutnya😻👌

See you next part💗

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang