26 : Need money, no you!

17.6K 1.6K 39
                                    

Hari Minggu pagi ini adalah hari yang Olivia benci karena kedatangan Nathan dan kedua orangtuanya yang akan kembali membahas tentang perjodohan mereka. Olivia rasanya sangat muak, sudah satu jam lebih gadis itu duduk di samping Ririn dan Agra yang sedang asyik mengobrol dengan Sekar dan Alan.

Sedangkan Nathan, cowok itu masih setia menatap Olivia dengan menopang dagunya sembari tersenyum manis membuat Olivia sedikit salting, ingat hanya sedikit. Selebihnya ilfeel.

Olivia mengecek ponselnya dan membaca pesan dari Bian yang mengajaknya untuk keluar. Gadis itu berdiri dari tempat duduknya, dan pamit untuk keluar tapi Karin mencegahnya dan memaksanya untuk jalan bersama Nathan. Olivia ingin menolak, namun ketika melihat keberadaan Talitha yang baru saja menuruni anak tangga membuat gadis itu mengurungkan niatnya.

"Ayo." Olivia lalu menarik tangan Nathan untuk mendekat padanya. Ririn dan Sekar tersenyum senang melihat keduanya mesra. "Hati-hati yah."

Olivia dan Nathan lalu keluar mansion, gadis itu melirik sekilas ke arah Talitha yang tidak mengeluarkan ekspresi apapun di wajahnya.

"Mau kemana?" tanya Nathan ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

"Ke cafetaria yang baru di buka itu,"

"Yang mana?" tanyanya lagi bingung.

"Dasar cowok kudet!" sinis Olivia memutar bola matanya malas lalu memandang keluar jendela.

Nathan menyerngit heran karena tidak mengerti ucapan Olivia barusan, namun dia harus sebisa mungkin memaklumi sifat Olivia yang sedikit belok kiri.

"Kita sekarang mau keman,  Olivia?" tanya Nathan sekali lagi dengan geram.

"Ke cafe yang baru di buka, dekat rumah sakit itu, anjing makanya sekali-kali buka medsos supaya lo bisa tau tempat yang lagi trend sekarang!" ketusnya.

"Gue bukan anak alay kek lo!"

"Lo yang alay, kurang update!!" kata Olivia tidak mau kalah.

"Mau ketemu siapa disana?" Nathan mengalihkan pembicaraan.

"Kepo!" Nathan tidak lagi menjawab pertanyaan Olivia, karena dia tidak terbiasa bersama dengan perempuan selain bunda nya.

Setelah mereka sampai di cafe yang Olivia bilang, gadis itu keluar dari mobil Nathan lalu masuk ke dalam cafe yang lumayan ramai. Nathan mengikuti Olivia dari belakang namun setelah melihat siapa orang yang Olivia temui membuatnya semakin menajamkan matanya menatap Bian dengan tatapan yang ingin membunuh lelaki itu.

"Sorry ya, lo nunggu lama," Olivia duduk di kursi tengah tepat di depan Bian.

"Nggak usah minta maaf juga kali Vi, santai aja," Bian tersenyum simpul, matanya melirik sekilas Nathan yang duduk di samping kiri Olivia.

"Ayo, gue temenin lo beli kado buat adek lo."

"Dia ikut?" tanya Bian menunjuk Nathan yang sedang bersedekap dada menatap Bian sinis. "Kenapa emangnya? Gue tunangannya jadi gue harus jagain dia dari cowok cupu kek lo!"

"Nath, lo balik sana!!m Makasih udah mau anterin gue."

"Nggak. Gue bukan supir lo!!"

"Yang bilang lo supir gue siapa?!" balas Olivia nyolot menatap lawan bicaranya dengan tatapan sinisnya.

"Gue nggak mau pulang! Gue mau ikut kalian!!" pungkas cowok itu tidak mau di bantah.

"Dih, dasar cowok titisan ular, pulang sana bunda lo nanti nyariin!!" sentak Olivia meninggikan suaranya.

"Lo pergi bareng gue, jadi pulangnya juga harus bareng gue!!"

"Ogah gue pulang sama cowok ular kek lo, gue nggak suka cowok yang mulutnya pedes!!"

"Lo butuh gue Olivia, kalau gue nggak ada, Bian bakal ngelakuin hal yang gak bisa lo bayangin,"

"Bian nggak sekasar kek lo!" sentaknya, Nathan tersenyum miring. Inilah sifat Olivia yang terlalu mudah percaya kepada orang lain membuatnya semakin ingin menjaga gadis itu dari cowok brengsek seperti Bian.

"Lagian gue nggak butuh lo, gue cuman butuh uang!"

"Gue punya banyak uang, lo mau?"

"Mau lah, cewek mana yang mau nolak uang."

"Ayo ikut gue pulang, ntar gue kasih lo--"

"Ogah gue, dasar modus!!" Olivia menghempaskan tangan Nathan yang memegang tangan cantiknya.

"Udah Vi, biarin aja dia ikut." lerai Bian dengan paksa, karena jika mereka terus adu mulut yang ada masalah yang tadinya kecil, kini akan menjadi besar cuman karena hal sepele seperti ini.

"Gue juga ikut!" Glen tiba-tiba datang lalu duduk di kursi samping Olivia. "Glen, lo--"

"Oliv lo bohong sama gue!" Glen memandang Olivia dengan tatapan merajuknya.

"Katanya lo lagi malas keluar, ternyata lagi jalan sama ketos berkacamata bulat ini!" kesalnya lalu sengaja memegang kacamata Bian hingga mengakibatkan sedikit kabur di bagian lensa nya.

"Ya, itu kan sebelum lo ngajak gue,"

"Gak balas chat gue ternyata lagi jalan sama tiga cowok nggak tau diri, jalan sama cewek yang udah punya pacar!"

Olivia kian bertambah pusing melihat keberadaan Dirga bersama Talitha. Dan lagi, sejak kapan juga dia berpacaran dengan Dirga? Apa sebelum jiwanya berpindah, Olivia yang asli sudah menjalin hubungan dengan Dirga, namun secara diam-diam?

Menurut Olivia, Dirga itu cowok yang sangat-sangat toxic. Cowok itu selalu menyindirnya sedang jalan bersama cowok lain, tapi tidak sadar diri juga bahwa dia saja selalu jalan dengan Talitha.

Sedikit stres, sisanya stres banget.  gadis itu tersenyum paksa.

"Kenapa kalian malah nongkrong di sini sih. Sana cari kesibukan masing-masing!!"

"Glen sorry banget, tapi hari ini gue mau jalan bareng Bian karena gue udah janjian sama dia--"

"Gue juga ngajak lo, Oliv. Tapi lo nggak mau!!"

"Tapi ini beda!"

"Beda apanya?!" tanya Glen sedikit emosi karena Olivia lebih mementingkan Bian, yang bukan siapa-siapanya dibandingkan dia yang merupakan kakak kandungnya. Padahal Glen ingin mengajak Olivia untuk menemaninya cuci darah yang tiap Minggu cowok itu rutin ke rumah sakit.

"Jalan bareng gue, jangan sama Bian!" Dirga maju selangkah di samping Olivia.

"Olivia udah janjian sama gue--"

"Lupain perjanjian kalian, basi tau kek bocah!" sela Nathan.

"Anjing lo semua!!" umpat Olivia tanpa sadar hingga seluruh pengunjung yang ada di cafe itu memandang mereka.

"Gue jalan bareng Talitha!!" pungkas Olivia menarik tangan Talitha yang hanya diam saja keluar dari cafe itu.

"Gila, otak gue butuh yang hangat-hangat!" keluh gadis itu dengan tangannya yang masih memegang tangan kiri Talitha. Di belakang mereka ada Dirga, Nathan, Glen dan Bian yang mengikuti keduanya dari belakang.

"Gue paling gila ngelihat lo pegang tangan gue, orang-orang udah ngerasa kalau kita itu gl." ucap Talitha kesal.

"Dih narsis!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang