23 : Together

17.3K 1.8K 31
                                    


"Katanya tadi mau ke rumah sakit, Glen kita ngapain di rumah ini?" Olivia menatap seisi ruangan yang ada di dalam rumah itu, sangat sederhana namun terlihat nyaman.

Rumah itu hanya berukuran kecil dan jauh dari perkotaan. Di samping rumah itu juga ada danau. Olivia baru pertama kali mengunjung di rumah sedamai ini.

"Gue lupa, ternyata bunda udah pulang."

"Ayo masuk, gue tau lo nggak nyaman disini tapi terserah lo mau masuk apa di luar aja." ucap Glen lalu masuk ke dalam kamar bunda nya, langsung di susul Olivia di belakang.

Gadis itu mengikuti Glen dari belakang sembari memegang ujung baju sekolah Glen. Lelaki itu berjongkok di depan bundanya yang sepertinya sedang melamun, dengan matanya yang tidak pernah lepas dari luar jendela, memandang danau itu dengan tenang.

"Bund, lihat siapa yang Glen bawa," Glen memegang kedua tangan Bunga membuat wanita paruh baya itu menatap Glen lalu beralih menatap Olivia yang kini tengah merasakan panas dingin.

"Dia Olivia Bund, anak bunda yang dulunya hilang,"

"Adeknya Glen."  lagi-lagi tidak ada balasan dari wanita itu, dia hanya diam memandang keduanya dengan tatapan kosongnya membuat Glen tersenyum paksa.

"Gue takut Glen," bisik Olivia.

"Takut kenapa?"

"Nanti bunda nggak suka sama gue." lirih gadis itu menatap Bunga dengan matanya yang mulai berkaca-kaca, mungkin saja ini perasaan Olivia yang asli.

"Bunda, Glen sama Olivia keluar dulu yah kalau ada apa-apa Bunda telepon Glen aja." ujar  Glen dengan hati-hati walaupun semua perkataannya hanya di anggap angin lewat oleh Bunga.

Glen lalu membawa Olivia keluar dari kamar Bunga. "Maaf Vi, lo ketemu sama bunda di saat dia udah nggak sehat,"

"Nggak apa-apa Glen, makasih lo udah mau kenalin gue sama bunda."

Glen mengangguk. "Gue antar lo pulang?"

"Nggak usah, gue pulang sendiri aja,"

"Ck gue maksa!"

Glen lalu menyalakan motornya, membantu Olivia untuk naik di atas motornya yang besar, setelah itu menjalankan mesin motornya. Melewati jalan yang sangat sepi karena memang ini sudah menunjukkan jam delapan malam.

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam lebih mereka pun sampai di mansion Olivia. Gadis itu turun dari motor Glen lalu mengangkat tangannya merapikan rambutnya yang berantakan, tapi rambutnya sudah lebih dulu di perbaiki oleh Glen.

"Makasih,"  Olivia tersenyum senang karena seharian full ini, dia bersama Glen yang merupakan kakak kandung Olivia dan mungkin sekarang juga sudah menjadi kakak Oliv. Betapa beruntungnya Olivia yang asli bisa mendapatkan kakak kandung sebaik Glen.

"Glen, lo tiap hari datang ke sekolah biasanya jam berapa?"

"Jam lima lewat," jawabnya dengan anteng, Olivia menggelengkan kepalanya takjub.

"Gila, jam segitu aja gue masih bobo cantik,"

"Udah, sana masuk." Olivia melambaikan tangannya pada Glen lalu membuka pagar mansion nya yang lumayan besar.

"Jangan begadang Vi, nggak baik buat kesehatan lo,"

"Hmm, gue nggak janji." cengir gadis itu membuat Glen menipiskan senyumannya.

"Masuk sana, ntar lo di gigit nyamuk,"

"Gue tunggu lo balik duluan!" ujar Olivia lalu Glen mengangguk.

Setelah Glen menjalankan mesin motornya dan mulai tidak terlihat dari pandangannya, Olivia pun masuk namun sebelum membuka pintu mansion, Talitha yang berada di dalam lebih dulu membuka pintu itu, di tangan gadis itu ada tong sampah yang ia pegang.

Talitha memandang Olivia dari bawah sampai atas. "Jual diri lo?"

Olivia memandang Talitha sinis lalu melewati gadis itu begitu saja. "Urus aja urusan lo sendiri!"

"Lo bosan sama Dirga yah? Makanya nyari kesenangan sama Glen?"

"Nggak tahu diri bener lo!"

"Ck! Talitha kalau nggak tau apa-apa mending lo diem aja, nggak usah banyak bacot lo gak guna!"

"Emang bener kan, dasar cewek sasimo lo, habis deketin Nathan sama Dirga sekarang lo deketin Glen lagi--"

"Anjir sadar diri dong Ta, lo itu kek lagi ngomongin diri sendiri!! Setidaknya bukan gue duluan yang deketin mereka, tapi mereka sendiri!" geram Olivia berbalik menatap Talitha nyalang.

"Gue bakal ambil kembali apa yang udah lo rebut, Vi!"

"Yaudah, ambil aja emang apa yang gue rebut punya lo, Nathan? Udah ambil aja gue nggak butuh cowok kasar kek dia, Dirga? Udahlah gue ikhlas lahir batin lo ambil cowok posessive kek dia,"

"Asalkan, lo nggak ngambil Glen juga dari gue!'

"Santai ngab, obat iri nggak ada di apotik." ketus Olivia tersenyum manis lalu meninggalkan Talitha yang kini tengah menahan amarahnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kayaknya gue bakal update sesuai vote dan komentar, kalau udah lumayan banyak baru gue update part selanjutnya lagi😉

Dikit-dikit revisi😭 soalnya banyak banget yang typooo. Pasti banyak yang gak nyaman baca tulisan amburadul ini😀

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang