14 : Anti mental yupi

26.3K 2.4K 21
                                    


Bel istirahat pun berbunyi nyaring Olivia beserta kedua sahabatnya itu menuju kantin, Dirga, Nathan, Glen dan Delvin tidak ikut ke kantin karena mereka sedang latihan basket.

"Li, lo tadi bareng Dirga ke sekolah?" tanya Olivia setelah mereka selesai mengantri dengan cepat tentu saja dengan cara menerobos.

"Iya Vi, astaga gue nggak nyangka Dirga mau barengan ke sekolah sama gue!" heboh Nathalie.

"Lo suka sama Dirga?" tanyanya lagi hingga mendapatkan jitakan dari Ririn.

"Vi lo hilang otak? Lo kan tahu kalau Nathalie emang suka sama Dirga, dari SMP malah." Olivia tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan Ririn yang diluar pikirannya.

"Terus Dirga tau?" Nathalie menggelengkan kepalanya.

"Nggak, gue nggak berani kasih tau Dirga."

"Kenapa? Harus dong Li, supaya perjuangan lo selama ini nggak sia-sia--"

"Selama Lo bangun dari koma semua perjuangan gue emang udah sia-sia Vi." selanya sambil menatap Olivia dengan senyum palsu nya. Jujur saja hatinya sangat sakit sekali mendengar ucapan yang keluar dari mulut Dirga sendiri yang mengatakan bahwa dia menyukai Olivia bukan dirinya.

Nathalie kira, selama ini Dirga selalu bermain game di rumahnya karena ingin selalu melihatnya ternyata perkiraannya salah besar. Nyatanya Dirga sering ke rumah Nathan dan Nathalie itu karena ingin melihat Olivia yang juga sering datang menginap di rumah Nathalie.

"Anjing banget coy, tapi nggak apa-apa kok Vi, gue tahu perasaan gue sama dia itu cuman sesaat doang jadi gue bisa dengan cepat lupain Dirga!" kata Nathalie tersenyum.

Olivia tersenyum miris lalu mengangguk pelan. "Maaf yah gara-gara gue--"

"Nggak apa-apa Vi, gue rela ikhlasin dia demi sahabat gue tersayang!" Olivia tersenyum lalu memeluk Nathalie dengan erat. Semoga saja perkataan Nathalie tidak main-main.

"Loh, kok cuman Nathalie yang di peluk!?" kesal Ririn lalu ikut memeluk Olivia dan Nathalie.

"Anjir sesak gue woy!!" gerutu Olivia karena Ririn memeluknya dengan erat.

"Hai, kita boleh gabung?" tanya seorang gadis berbando pink.

Mereka bertiga saling melirik satu sama lain lalu menggeleng, tapi bukannya pergi malah kedua gadis itu duduk di depan mereka.

"Makasih--"

"Eh lo ngapain duduk!" sentak Nathalie menatap keduanya tajam.

"Kan tadi kalian ngangguk." ucap Zora.

"Nggak!!"

"Udah deh kalian pindah sana!" usir Ririn, sedangkan Olivia gadis itu menghiraukan keributan di depan matanya dan lebih memilih nemakan bakso yang baru di pesannya.

"Kalian siapa sih tiba-tiba sok asik sama kita?" delik Nathalie sembari melihat name tag di baju kedua cewek itu.

"Kita teman barunya Olivia --"

"APA?!"

"VI LO KENAPA NABUNG CEWEK GATEL KEK MEREKA!!" emosi Nathalie hingga membuat mereka menjadi pusat perhatian para murid-murid.

Olivia menggeleng tidak tahu lalu tetap fokusnya memakan baksonya. Bodo amat lah penting perut kenyang dulu.

"Udah deh lo berdua terima kita aja dengan lapang dada." ucap Nada.

"Kalian apa sih sok asik banget sama circle kita!" ucap Ririn yang membuat siapa saja merasa tersinggung tapi tidak dengan Nada dan Zora, mereka itu anti mental yupi.

"Lo berdua dari kelas IPA kan?" tanya Nathalie dengan sinis. Semua cewek kelas 12 IPS dan 12 IPA itu tidak akur alasannya cuman satu yaitu karena permasalahan gaya.

"Pantas aja, kelihatan banget cewek IPA style nya norak semua!"

"Heh mulut lo kayaknya butuh di kasih kecap supaya manis deh!" ujar Zora menatap sinis Nathalie.

"Udah deh kuping gue rasanya panas dengar kalian adu mulut terus, udah diem!" sentak Olivia setelah selesai memakan baksonya.

Olivia berdiri dari tempat duduknya lalu keluar kantin diikuti Nathalie, Ririn, Nada, dan Zora yang tampak berkelahi untuk berada di samping Olivia. Olivia lalu tiba-tiba berhenti di pinggir lapangan membuat mereka langsung terjatuh terlebih Olivia yang berada di bawah.

"ANJING BANGUN BANGSAT PINGGANG GUE SAKIT!!" teriak Olivia heboh.

"Akh bokong cantik gue!"

"Asyuu banget cok!"

"Gila pantat bohay gue!"

"Kenapa berhenti Vi?" tanya Nada langsung membangunkan mereka, kan dia juga yang kena malunya, apalagi melihat ada Glen yang juga sedang menatapnya.

Delvin berlari menuju pinggir lapangan lalu membantu Ririn untuk berdiri begitu juga dengan Dirga dan Nathan yang menghampiri Olivia dengan perasaan yang cemas.

"Ada yang luka?" tanya Dirga memegang tangan kiri Olivia sedangkan tangan kanannya di pegang oleh Nathan.

"Ada yang sakit?" Olivia bingung harus menjawab apa apalagi banyak murid yang melihatnya.

Dirga menatap tajam Nathan yang juga sedang menatapnya dengan tatapan datarnya. Suasana seketika menjadi hening dan itu membuat Olivia was-was jangan sampai hal yang tidak terduga terjadi.

"Nggak usah pegang-pegang!" sentak Dirga menarik tangan Olivia untuk menjauh dari Nathan.

"Olivia punya gue!" mutlak Dirga membuat semua murid berteriak heboh apalagi Ririn, Zora dan Nada yang paling heboh.

"Olivia juga tunangan gue!" ucap Nathan membuat mereka semakin heboh mendengar ucapan yang keluar dari mulut Nathan.

"STOP!!'

"LO BERDUA KAKAK GUE. UDAH!!" pungkas Olivia berlalu pergi dan menerobos keluar dari kerumunan itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Besok-besok kayaknya bakal lama update nya deh tapi bakal di usahain buat update.

Jangan lupa buat follow sama votmen yaahw biar lebih semangat update nya🤍

Selasa, 4 April 2023

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang