32 : Dasar magadir!

13.4K 1.3K 49
                                    

"Olivia lo mau apa? Yang ini--"

"Nggak!"

"Atau ini Vi, Green Tea--"

"Gue nggak suka!"

"Ini enak--"

"Buat lo!"

"Vi--"

"Bisa diem gak lo?!" Olivia menyumpal mulut Dirga menggunakan tissue kering yang tersedia di meja itu.

Olivia heran dengan sikap Dirga yang berubah total hari ini, cowok itu sangat cerewet bahkan Nathan, Glen, Gerlad dan Nathalie juga ikut terheran-heran.

Mereka sekarang tengah berada di box dekat rumah sakit, mungkin ini akan menjadi tempat tongkrongan mereka lagi setelah di warung makan dekat sekolah.  Olivia tadinya tidak ingin ikut tapi Dirga terus memaksanya untuk ikut mereka.

"Lo mau pesan apa?" serentak ketiga cowok itu menatap tajam Gerald yang hanya duduk diam sambil menatap Olivia.

"Kalau di tanya itu jawab goblok!" sentak Dirga menginjak kaki Gerlad kesal.

"Cappucino aja." jawab Gerald seadanya sembari memutar bola matanya malas.

"Samain aja yah semuanya." ucap Nathalie di angguki mereka.

Olivia menatap sekilas wajah Nathan yang terlihat seperti ada memar merah di pipi sebelah kirinya, mulutnya terasa gatal ingin bertanya namun sekuat mungkin dia harus menahannya, lagi pula dia saat ini sedang tidak mood untuk bertengkar cukup Dirga saja yang membuatnya darah tinggi hari ini.

"Eh Vi, itu adek lo?" tanya Nathalie duduk kembali di samping Olivia setelah pergi untuk memesan.

Olivia berbalik menatap Talitha yang berada di meja yang tidak jauh dari tempat mereka duduk. Di sana Talitha sepertinya sedang bertengkar dengan seorang gadis yang terlihat masih anak SMP, di samping gadis itu ada Bian yang berusaha menenangkan gadis itu.

"Lihat tuh Vi, udah terbukti kan Bian itu nggak worthed buat lo, tuh liat seleranya aja menurun ke anak SMP." seru Dirga di setujui oleh Glen dan Nathan, sedangkan Gerald dia hanya duduk diam.

Gadis itu menghiraukan ucapan Dirga dan berusaha mencerna ucapan gadis SMP itu yang sepertinya sedang memaki-maki Talitha. Olivia menyipitkan matanya melihat gadis SMP itu sedang mengancang-ancang mengambil minuman yang baru saja di antar oleh pelayan.

Dengan cekatan Olivia menghampiri ketiganya membuat Dirga dan yang lainnya ikut berdiri menghampiri Olivia.

"Dasar lo perempuan gak tahu diri! Kakak gue udah punya tunangan ngapain lo masih deketin kakak gue!!"

"Apa sih lo, gue sama Bian juga nggak sengaja ketemu di sini--"

"Nggak mungkin!!"

"Nai udah stop!! Kakak sama dia itu nggak ada hubungan sama sekali!" sela Bian kesal bertambah malu juga karena mereka kini menjadi pusat perhatian para pengunjung.

Adek Bian bernama Naila itu, memutar bola matanya malas lalu mengambil pesanan punya Bian yang baru saja di antar oleh pelayan, lalu menumpahkannya ke Talitha.

Lima detik mereka terdiam lalu kembali tersadar ketika Olivia mengumpat. Dirga lalu mendekati Olivia, membantu gadis itu melap bajunya yang terkena jus alpukat dengan bau yang mulai menyengat.

Tadinya Olivia memang berniat ingin membantu Talitha tapi kakinya tersandung meja dan tidak sengaja mendorong Talitha hingga gadis itu terjatuh. Alhasil dia yang terkena sirama jus alpukat itu.

"Anjing banget coy!"

"Ya ampun Vi, muka lo mirip hulk anjay." Nathalie bukannya membantu malah menertawai wajah Olivia yang tadinya putih kini menjadi hijau.

"Kalau beneran hulk sih gue mau-mau aja, gue juga pengen ratain pikme di dunia ini biar nggak ada lagi yang caper!" ketusnya melirik sekilas Talitha yang masih terdiam tanpa ada niat untuk berdiri, Olivia tebak pasti gadis itu tengah menunggu uluran tangan.

Nathan lalu membantu Talitha berdiri dengan pelan-pelan, tidak luput dari pandangan Olivia yang kini terkekeh sinis.

"Woah gue terlalu baik sampai-sampai kebaikan gue hampir nggak di anggap."

"Kita pulang yah." Dirga memakaikan Olivia jaketnya tapi Gerlad sudah lebih dulu memakaikan Olivia jaketnya juga.

"Anjing gue duluan!"

"Ingat lo bukan siapa-siapanya Oliv lagi--"

"Dia Olivia bukan Oliv--"

"Dia Oliv!"

"Olivia!"

"Dia adek gue!" sela Glen membuat Dirga dan Gerald menatap sengit sang empu yang baru saja berbicara.

Kini mereka menjadi terheran-heran bahkan Naila pun bingung dengan kedua cogan di depannya yang sedang bertengkar. Olivia memijit kepalanya pusing.

"Makasih." ujarnya menatap Talitha namun bukannya mengucapkan terimakasih Talitha malah pergi membuat mereka tercengang.

"Lah, ngucapin terimakasih kasih aja susah bener," ketus Nathalie kesal dan ingin mengejar Talitha namun tangannya di cegah oleh Nathan.

"Emang nggak tau diri!" tambah Naila juga ikutan kesal lalu mendekati Olivia untuk meminta maaf.

"Betul!!" tegas Nathalie mengagetkan mereka.

"Kak maaf yah, gue nggak sengaja,"

"Nggak apa-apa gue maafin yah soalnya gue itu anak baik jadi harus memaafkan,"

"Lagian berbuat baik itu wajar kan, tapi sekalipun sama orang yang gatau diri." ucap Olivia tersenyum paksa.

"Maaf yah Vi." kali ini Bian yang meminta maaf lagi-lagi Olivia tersenyum semakin paksa lalu segera meninggalkan tempat itu dengan raut kekesalannya.

"Dasar manusia gak tau diri!' umpatnya sembari menggaruk pipinya yang terasa gatal.

Namun langkahnya kembali berhenti ketika mendengar suara-suara di belakangnya yang membuat telinganya panas.

"Tolong jadikan diriku hulk  untuk saat ini!" pekik Olivia menghentakkan kakinya kesal lalu kembali berbalik menyudahi acara adu mulut Dirga, Gerald dan Glen.

"Glen pulang bareng gue, lo berdua pulang sendiri sana udah besar juga masih aja sering bertengkar,"

"Bocil SD!!" delik Olivia.

Glen tersenyum penuh kemenangan karena Olivia pulang bersamanya lalu menatap keduanya dengan tatapan mengejek.




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Woahh sorry gue kelamaan update nyaaaa......

btw kalian milih siapa nih

Olivia - Gerald

Talitha - Dirga

Olivia - Nathan

Talitha - Nathan

Olivia - Dirga

Glen nggak di masukin karena dia itu kakak tersayang Olivia;)

See you next part yaa jangan lupa buat vote, komen dan follow 🖐️✨

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang