27 : Weird girl

15.5K 1.5K 13
                                    

Setelah jam pelajaran kedua berakhir, Olivia memutuskan untuk tidak memasuki jam pelajaran ketiga lagi, gadis itu malas mendengar guru bahasa Indonesia yang selalu memandangnya sinis dan membanding-bandingkannya dengan anaknya yang sangat rajin, tidak seperti dirinya yang malas belajar.

Saat ini Olivia sedang berada di ruangan kolam renang, ini adalah salah satu hobinya yaitu berenang. Setelah berganti pakaian sekolahnya dengan pakaian renang, gadis itu lalu menyelam di kolam renang paling tengah.

Olivia tersenyum hangat sudah beberapa Minggu ini dia tidak berenang lagi, karena selalu saja ada halangan. Berbanding terbalik dengan Olivia yang asli, dia paling takut berenang.

"Kalau mau bunuh diri. Bukan di sini tempatnya." ujar seorang cowok duduk di bangku yang tersedia, lalu meminum air putih yang di pegang nya dengan sekali teguk.

Olivia membuka matanya, menatap cowok itu heran. "Lo ngomong sama gue?"

"Gue lagi ngomong sama water pig."

"Hah?" beo gadis itu tidak mengerti.

"Lo, cewek water pig yang kesenangan nyemplung di dalam air,"

"Anjir lo kira gue babi?!" ketus Olivia lalu naik ke daratan.

Cowok itu mengangguk menatap cara Olivia naik ke atas dengan kesusahan namun, dia tidak mempunyai niat sama sekali untuk menolongnya. "Mirip banget." jujurnya.

"Setand!" umpatnya mengambil handuknya lalu duduk di samping cowok itu.

"Gue baru lihat lo, cowok ganteng tapi kenapa keberadaan lo seakan nggak di anggap?" tanya Olivia menatap wajah cowok itu yang sedang memandang lurus ke depan.

"Gue anti ngomong sama babi, yang bisa ngomong,"

"Heh, lo nggak tau siapa gue?!"

"Lo manusia, punya organ tubuh, bisa bernapas--"

"Diem lo!" sentak Olivia malas mendengarnya.

"Nama lo siapa? Gue mau daftar jadi calon istri lo?" tanya Olivia tersenyum manis, lalu mengambil buku yang ada di pangkuan cowok itu namun lelaki itu lebih dulu mengambilnya.

"Gerald,"

"Oh ternyata lo anak IPA 1 yang katanya sombong itu?!" Olivia menatap Gerald kaget, yang di tatap malah asik melihat bayangannya dengan bayangan Olivia yang seakan sangat dekat padahal tidak.

"Gue nggak sombong, tapi sedikit pamer aja karena gue murid favorit semua guru,"

"Ya sama aja masbro!" kesalnya lalu setelah beberapa detik kesalnya bergantian dengan senyum yang mereka.

"Kenalin, nama gue Olivia, panggil gue Oliv not Olivia!" Olivia mengambil tangan kanan Gerald untuk menjabat tangannya.

"Gue nggak mau berurusan sama cewek lain, sorry gue udah punya cewek." hati Olivia lalu mencelos mendengarnya.

"Nggak masalah, gue bisa singkirin tuh cewek!"

"Gue bakal lebih dulu singkirin lo." sela Gerald menatap Olivia tajam.

Olivia terkekeh pelan. "Santai masbro, oke deh gue mau balik duluan. Ntar para titisan setan nyariin gue,"

"Dah calon pacar, btw panggil gue mbaksis biar sweet!" Olivia lalu keluar dari ruangan itu dengan menyempatkan diri menatap Gerlad yang juga sedang menatapnya. Gadis itu memperlihatkan tangannya yang berbentuk love lalu di balas oleh Gerald dengan jari tengah cowok itu.

"Cewek aneh." gumam Gerald menatap kepergian gadis itu hingga tidak terlihat lagi dari pandangannya.

Sampainya Olivia di parkiran gadis itu langsung di tatap tajam oleh Glen, dan Nathan yang sedang menunggunya. Dia tidak melihat keberadaan Dirga, mungkin saja cowok itu sudah pulang duluan bersama Talitha.

"Gue pulang bareng Glen." putus Olivia lalu segera naik ke atas jok motor Glen.

"Gue lebih dulu, nungguin lo di sini Olivia!!"

"Ya itu masalah lo. Nunggu orang yang nggak pasti."

"Gue juga udah ngirimin lo pesan!" Nathan kembali bersuara.

"Itu urusan lo chat cewek, yang nggak ngeharapin keberadaan lo!"

"AKHH PERSETAN, TURUN OLIVIA LO PULANG BARENG GUE!!" geram Nathan menatap gadis itu dengan tatapan membunuhnya membuat nyali Olivia ciut.

Glen tersenyum miring melihat raut kekesalan Nathan. Sudah ia duga, pasti Olivia akan pulang bersamanya karena Glen tau gadis itu sangat tidak menyukai keberadaan Nathan, karena cowok itu selalu memperlakukannya dengan kasar membuat Olivia jadi semakin tidak nyaman.

"Dengan lo kek gini, Olivia makin nggak suka sama lo." Glen lalu menjalan mesin motornya, dan meninggalkan area parkiran sekolah yang sudah lumayan sepi.

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang