19 : Problem again

19.6K 1.8K 20
                                    


Malming seperti biasa kebanyakan anak muda, akan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar untuk sekedar nongkrong, atau berdiam diri di rumah sambil bermain ponsel.

Begitu pula dengan Olivia yang berniat akan membaca novel tapi di urungkan, gadis itu tiba-tiba lapar, malam ini dia di larang makan bersama dengan mereka karena kata Agra, ini adalah hukuman buatnya karena telah membentak Talitha di sekolah.

Olivia mendengus kesal, ternyata Talitha mengadu lagi yang tidak betul tentangnya. Kesabarannya sudah setipis tisu menghadapi Talitha. Sekarang gadis itu tengah berada di warung pinggir jalan, sembari menunggu pesanannya datang Olivia membuka room chat nya dengan Dirga, cowok itu mengajaknya jalan-jalan tapi Olivia menolak.

"Gue nggak bisa kayak gini terus, gue takut mati." gumam Olivia melamun hingga tidak sadar kalau makanan yang di pesannya sudah datang.

"Nggak akan ada yang berani nyentuh lo!!"

"Astaga! Beruang lengket anj!" umpat Olivia tertahan menatap Dirga tajam yang tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Ngapain lo disini?!" tanya Olivia sembari memakan baksonya.

"Malming Vi, biasa anak muda," ucapnya santai mengambil ponsel Olivia lalu membuka aplikasi yang sangat menarik perhatiannya.

"Cepat makan, habis itu gue mau ngajak lo bikin anak, tenang aja kamar gue kedap suara."

Uhuk uhukkk.....

Anjir nih bocah serius amat.

"Gila lo!!"

"Nggak apa-apa, kan gue gilanya sama lo doang,"

"Nggak!! Udah sana pergi jangan gangguin gue!" sentaknya sedikit menyaring kan suaranya hingga membuat orang-orang yang berada di warung itu menatap mereka dengan berbagai macam tatapan, bahkan ada yang membicarakan mereka terang-terangan.

"Kenapa sih sayang? Kamu marah sama aku?" tanya Dirga dengan ekspresi wajah yang berubah 100%.

Olivia menatap Dirga geli melihat muka Dirga yang terlihat sedih. "Ih apasih Dirga alay!"

"Lo mau ikut gue apa nggak?" tanya Dirga dengan cepat mengubah mimik wajahnya, tapi sebenarnya tanpa meminta jawaban dari Olivia pun dia bisa dengan paksa membawanya.

"Nggak, sama Talitha aja sana!"

"Oke." putus Dirga mengambil ponselnya lalu menelepon Talitha.

"Halo, Ta kamu dimana?" Olivia membulatkan matanya kaget, rasanya bola matanya sebentar lagi akan keluar mendengar ucapan Dirga yang menggunakan kata 'kamu' pada Talitha.

"Kok gue cemburu yah?"

"Kamu mau temenin aku nggak?" tanya Dirga melirik sekilas Olivia yang sedang memasang wajah masamnya, Dirga tersenyum kecil melihatnya.

"Lo mau kan? Gue tunggu--"

Belum sempat Dirga melanjutkan ucapannya Olivia sudah lebih dulu mendorong Dirga membuat ponsel cowok itu jatuh ke tanah.

Olivia menatap Dirga kesal yang malah sedang senyum-senyum tidak jelas. "Gue mau!" ucapnya dengan muka galaknya.

Dirga tersenyum senang lalu mengusap kedua pipi Olivia. "Tapi gue udah janjian sama--"

"Yaudah pergi aja sana, gue nggak jadi ikut!!"

"Dasar cewek." gumam Dirga yang masih di dengar oleh gadis bunglon di sampingnya.

"Maafin ya, cantik." Dirga menatap Olivia dengan penuh kelembutan lalu menarik tangan gadis itu menuju tempat ia parkir motornya.

Olivia berdecak kesal karena tidak bisa makan dengan lahap. Kenapa Dirga selalu merusak hari-harinya? Kenapa dia tidak merusak hari-hari Talitha saja yang merupakan pemeran utama wanita.

"Asu!"

"Nggak boleh ngomong kasar!!" tekannya tapi bukannya menurut Olivia malah semakin gencar menyebut nama-nama binatang membuat Dirga tidak bisa berkata-kata lagi.

"Mau kemana sih?"

"Tempat biasa gue ngumpul,"

"Ck yang lain, gue nggak mau berdiam diri di sana!!"

"Ada Ririn sama Nathalie juga,"

"Oh, oke." pungkas Olivia lagi-lagi mampu membuat Dirga tersenyum, bagi Dirga, Olivia itu sangat candu di matanya.

Dirga memasangkan helm biru yang bermotif hello kitty di kepala Olivia, karena merasa gemas Dirga dengan kecepatan kilat mencium pipi bulat Olivia.

"ASU LO PIPI GUE TERNODAI!!" pekik Olivia berteriak.

"Gue hampir ketagihan, gue berharap gue nggak makan lo saat ini juga." ucap Dirga menatap Olivia dengan tatapan seperti orang yang sedang kelaparan.

"Anjing kanibal!!"

Dirga terkekeh pelan lalu mengangkat tubuh ramping Olivia untuk duduk di atas motornya. Lalu menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

"Ini helm siapa?"

"Helm lo." jawabnya singkat, Dirga membeli helm itu kemarin, khusus untuk Olivia tersayang. Olivia mengangguk paham lalu kembali terdiam entah sedang memikirkan apa.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang bersuara, Dirga mengambil kedua tangan Olivia untuk lebih dekat padanya.

"Gue tau lo lagi ada masalah," ujarnya sedikit berteriak.

"Sok tau kamu mas." ucap Olivia juga ikut berteriak, untungnya jalan yang mereka lewati sepi.

"Mau gue bantu ringanin?"

"Gue bisa sendiri."

"Kalau lo udah nggak kuat, bilang sama gue tenang aja bokap gue banyak duitnya ntar gue bisa hidupin lo,"

"Alah itu mah sama aja bapak lo yang hidupin gue bukan lo,"

"Siapa bilang?"

"Ya, lo lah emang lo punya uang sebanyak manusia di Indonesia ini?" Dirga tertawa pelan, Olivia sepertinya sedang memancingnya untuk keluar dari kandangnya.

"Punya lah, emang kenapa lo minat jadi istri gue?"

~~~~~~~~~~~~~~~

Tetap update walaupun belum hari nya 🤌

Draft numpuk banget coyyy mending di up kann. Btw jangan lupa buat vote dan komen........

Kalian ga ada niatan buat komen kahhh???😆

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang