24 : Problematik

16.2K 1.7K 15
                                    

Pagi ini Cakrawala High School di kejutkan dengan kedekatan Dirga dan Talitha yang mendadak. Di perjalanan menuju kelasnya, Olivia merasa kupingnya panas mendengar namanya terus di ceritai.

Gadis itu berjalan santai di koridor yang ramai, menghiraukan berbagai tatapan dari murid-murid yang memandangnya. Olivia tidak peduli jika Dirga dan Talitha kini mulai semakin dekat walaupun dalam hati gadis itu sedikit tidak terima, namun mau bagaimana lagi, itu memang sudah takdir keduanya untuk bersama.

"Morning Olivia sayang." Ririn merangkul bahu Olivia dan menyamakan langkahnya dengan Olivia.

"Eh, lo udah dengar gosip yang beredar tentang--"

"Stop! Gue nggak peduli tentang itu, dan nggak usah lo bahas."

"Dirga sama Talitha sweet banget loh, mana Dirga perhatian banget."  Nathalie ,ikut berjalan di samping keduanya.

Olivia memutar bola matanya malas. "Bodo amat lah, penting gue nggak mati dengan cepat." gumamnya pelan namun masih bisa di dengar Ririn dan Nathalie.

"Emang siapa yang mau bunuh lo?" tanya Ririn.

"Kepo," sinis gadis itu lalu masuk ke dalam kelasnya. Ririn lalu menitipkan tasnya dan tas Nathalie kepada adek kelas untuk menyimpan tas keduanya di kelas 12 IPS 2.

"Vi, lo nggak panas?" tanya Nathalie memandang Olivia yang hanya duduk santai sambil memainkan ponselnya, padahal ketiga gadis di samping mereka secara terang-terangan menggosipkan nya.

"Gak tuh, biasa aja."

"Lo berdua pada nyadar nggak sih, kalau Nada sama Zora itu punya maksud tertentu buat temenan sama kita?" kata Ririn tiba-tiba membuat Olivia menatap gadis itu serius.

"Udah ketebak sih, mereka itu mau ngebuat persahabatan kita renggang!"

"Gara-gara lo sih, Vi lo kenapa juga mau temenan sama mereka! Ingat yah, lo cukup percaya aja sama kita!" tekan Ririn di angguki Nathalie.

"Jaminan gue harus percaya sama kalian?" tanya Olivia memandang keduanya curiga.

"Lo tau kan, kalau Nada itu--"

"Kantin nggak?"

Perkataan Ririn terpotong, karena kedatangan Glen yang langsung menarik tangan Olivia keluar kelas. Ririn berdecak kesal lalu mengikuti Olivia dan Glen menuju kantin, sedangkan Nathalie, gadis itu tidak iku ke kantin dan lebih memilih menemui Nada dan Zora.

Olivia, Glen, Ririn dan Delvin duduk di samping meja Dirga dan Talitha. Glen melirik sekilas Olivia yang sedang memandang keduanya dengan intens.

"Dirga punya maksud tertentu buat deketin Talitha. Lo lupa?" Glen menatap wajah gadis itu yang sedikit kesal.

"Buat Olivia cemburu? Nggak deh, gue rasa bukan itu." ucap Ririn karena memang Olivia saja biasa-biasa saja, tidak bereaksi sama sekali untuk menemui Dirga.

"Anak kecil, nggak usah kepo urusan orang dewasa!" ketus Glen menyindir Ririn. Karena jujur saja, menurutnya Ririn ini sangat kepo dengan urusan orang lain.

Ririn mendelik kesal lalu menatap sekilas Delvin di sampingnya yang hanya diam. "Gue mau ke kelas, duluan yah." pamit gadis itu lalu keluar dari area kantin.

Glen menatap Delvin heran yang hanya diam dan makan dengan tenang, tidak biasanya sahabatnya ini diam.

"Lagi ada masalah?"

"Gue baru putus kemarin," jawab Delvin santai melirik sekilas Olivia yang juga sedang menatapnya.

"Kenapa lo natap gue gitu?!" sentaknya menatap Delvi tajam.

"Maafin gue yah, Vi," ujar Delvin tiba-tiba membuat Olivia bingung, namun beda lagi dengan Glen yang tahu arah pembicaraan Delvin.

"Maksud--"

"Makan Oliv, nasi gorengnya keburu dingin!" gadis itu mendengus kesal.

Nathan tiba-tiba muncul dari belakang mereka lalu duduk di samping Olivia. Memandang Olivia dingin dan membuang nasi goreng yang baru di pesan Glen itu jatuh berantakan di lantai.

Olivia dan Glen sentak berdiri dari tempat duduk mereka. Memandang Nathan kaget karena cowok itu tiba-tiba datang membuat masalah. Begitu juga dengan para murid-murid yang melihat.

"Apa sih lo datang-datang buat masalah!!"

Nathan menghiraukan ucapan Olivia, cowok itu maju selangkah dan menarik kerah baju Glen. "Glen, gue udah peringatin lo buat jauhin Olivia!!"

"Tapi kenapa lo masih sepelein ucapan gue kemarin?!"

"Lo nggak tau apa-apa Nath, gue sama Olivia--"

"BACOT ANJING! MATI LO!!" geram Nathan memukul pipi Glen dengan keras dan menendangnya hingga terjatuh di lantai.

Olivia refleks menampar pipi Nathan kembali, gadis itu membantu Glen untuk berdiri tapi tubuhnya lebih dulu di di dorong oleh Dirga.

"Lo berdua punya masalah apa sih sama gue!!"

"STOP GANGGUIN HIDUP GUE SAMA GLEN!!" bentak Olivia berteriak, bahkan mata gadis itu sudah memerah.

"OLIVIA, GLEN ITU NGGAK SETARA SAMA LO!!" bentak balik Nathan membuat Olivia menutup matanya menahan rasa takutnya, karena bagaimana pun juga dia hanyalah gadis lemah yang takut di bentak.

"ANJING JANGAN BENTAK PACAR GUE!!" Dirga menjauhkan Nathan dari Olivia, memandang Nathan dengan tatapan tajamnya.

Nathan tertawa pelan. "Emang lo masih pantas jadi pacar Olivia? Udah punya pacar kok masih aja deketin cewek lain!" sindirnya.

"Gue lebih mending sama Glen daripada pada sama lo berdua yang nggak punya perasaan!!" delik gadis itu dan membantu Glen untuk berdiri.

"Vi, Glen itu nggak cocok sama lo! Dia nggak bakal bisa bahagia in lo!!" ucap Nathan membuat Glen terkekeh sinis.

"Gue tau, gue  emang bukan orang yang berada kek kalian, tapi asal lo berdua tau...."

"Olivia itu bahagia kalau bareng gue."

"Bangsat lo Glen!"

"Bajingan!!'

Keduanya ingin memukul wajah Glen tapi Olivia menyilang kan kedua tangannya. "Lo berdua itu problematik tau nggak!!"

"Jangan deketin gue sebelum urusan lo berdua selesai!!" pungkasnya dan keluar dari kantin bersama Glen.

"Kak." Dirga dan Nathan serentak menatap Talitha yang berada di depan mereka lalu tanpa mengucapkan sepatah kata pun keduanya langsung pergi meninggalkan Talitha yang hanya mampu terdiam, sembari menahan malunya karena banyak murid-murid yang menggosipkan nya.

Transmigrasi Olivia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang